Kepemimpinan guru pada dasarnya adalah suatu proses untuk mempengaruhi orang lain dimana didalamnya mengkaji tentang serentetan tindakan atau perilaku tertentu pada invididu yang dipengaruhinya. Kepemimpinan seorang guru memiliki arti yang luas, tidak hanya terbatas pada peran guru di dalam kelas saja, namun menjangkau juga peran guru dalam berinteraksi dengan rekan sejawat (guru) dan kepala sekolah. Ada tiga dimensi pengembangan yang difokuskan pada kepemimpinan guru, diantaranya pengembangan individu, tim, dan organisasi.
Baca Juga
- Pengertian Sosialisasi Menurut Para Ahli
- Tipe dan Definisi Sosialisasi
- Bentuk - Bentuk Sosialisasi
- Pengertian Evaluasi dan Pengertian Pengaruh Menurut Para Ahli
- Pola dan Tahap - Tahap Sosialisasi
- Sumber Norma Agama dan Hukum
- Pengertian Norma Kesopanan, Kesusilaan dan Sosial
- Macam - Macam Norma Sosial dan Pengertiannya
Pengembangan tim menunjuk pada usaha kolaboratif yang bertujuan membantu rekan sejawat untuk berusaha mengeksplorasi serta mencoba gagasan baru supaya dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Hal ini bisa dilakukan melalui kegiatan mentoring, pengamatan, coaching, diskusi, dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Pengembangan tim ini ini berkaitan dengan upaya pengembangan profesi guru.
Pengembangan organisasi menunjuk pada peran seorang guru dalam upaya untuk mendukung kebijakan dan program-program pendidikan yang ada di sekolah dan mendukung kepemimpinan kepala sekolah dalam melaksanakan reformasi pendidikan dalam usaha untuk mempertahankan keberlanjutan sekolah. Ketiga hal tersebut memberikan gambaran mengenai peran guru dalam memimpin muridnya, peran guru dalam memimpin rekan sejawatnya dan peran guru dalam memimpin komunitas pendidikan secara lebih luas. Di negara lain gagasan mengenai kepemimpinan guru terbagi menjadi tiga gelombang yaitu guru yang terkungkung pada hierarki organisasi formal, guru yang lepas dari hierarki organisasi konvensional dan mengintegrasikan pengajaran dengan kepemimpinan yang tidak formal.