- Efektivitas Reaksi (X1), adalah efektivitas yang diukur berdasarkan reaksi peserta latihan pelaksanaan program latihan. Reaksi peserta latihan meliputi: reaksi terhadap kurikulum latihan, reaksi terhadap guru yang mengajar, reaksi terhadap fasilitas, sarana dan prasarana yang digunakan dalam latihan.
- Efektivitas Belajar (X2), adalah efektivitas yang diukur berdasarkan pada prestasi belajar peserta latihan setelah mengikuti latihan selama periode tertentu. Biasanya prestasi belajar diukur melalui tes.
- Efektivitas Perilaku (X3), adalah efektivitas yang diukur berdasarkan pada perilaku kerja peserta latihan, sebagai akibat mereka telah mengikuti latihan.
- Efektivitas Pengaruh (result) (Y), adalah efektivitas yang diukur berdasarkan pada perubahan lembaga, setelah lembaga tersebut mempunyai pegawai yang telah dilatih.
- Isi
- Satuan
- Cakupan
- Waktu
- Semua jurusan Bahasa Indonesia FBS UNIMED yang terdaftar pada tahun akademi 1994/1995
- semua televisi 20 inci yang diproduksi oleh PT Nasional pada tahun 1994.
- Penelitian dengan mengambil sampel lebih efisien dalam arti dana, waktu, dan tenaga.
- Apabila populasi terlalu besar, dikhwarirkan ada data yang terlewati.
- Ada kalanya penelitian populasi berarti merusak. Misalkan, kalau kita harus menenliti keampuhan senjata yang dihasilkan oleh pabrik misalkan granat maka sambil meneliti kita juga menghabiskannya.
- Apabila subjeknya banyak, petugas pengumpul data jadi lelah. Pencatatan menjadi tidak teliti maka kemungkinan terjadi bias dari pengumpulan data.
- Ada kalanya tidak memungkinkan melakukan penenlitian populasi.
- Akurasi, maksudnya sampai sejauh mana sampel tidak dipengaruhi bias. Sampel yang akurat adalah sampel yang dimanfaatkan untuk menyeimbangkan penilaian diantara anggota-anggota sampel. Dengan kata lain, dalam sampel yang akurat tidak terdapat varians sistematik. Varians sistematik didefinisikan sebagai “varians dalam penilaian yang mengacu pada pengaruh yang diketahui dan tidak diketahui yang menyebabkan skor lebih bersandar pada satu petunjuk ketimbang yang lainnya”.
- Ketelitian estimilasi, tidak ada sampel yang secara utuh mencerminkan seluruh aspek dalam populasi. Deskriptor sampel menurut angka bisa jadi berbeda dari deskriptor yang menjelaskan populasi karena fluktuasi acak menyatu dalam proses pengambilan sampel. Inilah yang disebut dengan kesalahan pengambilan sampel (sampling error) dan merefleksikan pengaruh dari peluang dalam mengambil anggota-anggota sampel.
- Penarikan sampel secara probability
- Penarikan sampel secara non probability
Baca Juga
- Pengertian Efektifitas Menurut Ahli
- Pengertian Cooperative Learning Menurut Ahli
- Pengertian Dan Pemberdayaan Masyarakat Menurut Ahli
- Pengertian Operasi Dan Pemeliharaan Menurut Ahli
- Pengertian Perencanaan Pembangunan Menurut Ahli
- Pengertian Hutan, Jenis Hutan Dan Manfaatnya
- Pengertian Filsafat Matematika Menurut Ahli
- Pengertian Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Menurut Ahli
- Menjatuhkan ujung pensil untuk menemukan nomor kolom
- Menjatuhkan ujung pensil kedua untuk menemukan nomor baris. Pertemuan antara baris dan kolom merupakan nomor sampel pertama
- Nomor sampel pertama merupakan penentu langkah untuk mencari sampel berikutnya.
- Dua langkah ke kanan merupakan nomor sampel kedua
- Dua langkah ke kiri merupakan nomor sampel ketiga
- Dua langkah ke atas merupakan nomor sampel keempat
- Dua langkah ke bawah merupakan nomor sampel kelima
- Demikianlah seterusnya sehingga diperoleh jumlah sampel yang dikehendaki.
- Jika sampel uang harus diambil banyak kita dapat mengulangi cara tersebut dari langkah 1 sampai dengan 7.
- Apabila suatu ketika menemukan nomor sampel yang sudah terambil maka kita melewati langkah tersebut dan menentukan kelangkah berikutnya.
- Jika menggunakan cara mengganti sampel maka cara ini konsisten digunakan jika terjadi kasus yang sama.
- Tingkat pendidikan : SD, SMP, SLTA, dan PT
- Tingkat umur : 15, 18, 20, 30, 35, 40, 50 Tahun dan seterusnya
- Tingkat ekonomi : kurang, sedang, cukup, baik, dan sangat baik
- Menentukan kriteria yang jelas yang akan digunakan sebagai dasar penentuan strata (tingkatan), kriteria pembagian itu tergantung variabel yang diteliti. Miasalnya: umur dibagi menjadi dua golongan yaitu tua diatas 30 tahun dan muda dibawah 30 tahun.
- Memasukkan anggota populasi menurut strata.
- Memilih secara random dari setiap strata apakah secara proporsional (seimbang) atau tidak seimbang menurut kebutuhan.
- Semua ciri populasi yang heterogen dapat terwakili
- Memungkinkan bagi peneliti untuk menganalisis, membandingkan, menghubungkan antara satu strata dengan strata lainnya.
- Memungkinkan peneliti menetapkan seberapa jauh setiap lapisan dalam populasi terwakili di dalam sampel.