- Aspek sosial demografi meliputi antara lain: pembaharuan sosial, tingkah laku, motivasi masyarakat, serta kependudukan dan migrasi.
- Aspek ekonomi meliputi antara lain: kesempatan kerja, tingkat pendapatan dan pemilikan barang.
- Aspek pelayanan sosial meliputi antara lain: sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana olahraga dan sarana transportasi.
- Dengan melihat kualitas hidup dari segi materi seperti: keadaan rumah, bahan rumah tangga, bahan pangan, dan sebagainya.
- Dengan melihat kualitas hidup dari segi fisik seperti: kesehatan tubuh, lingkungan alam, dan sebagainya.
- Dengan melihat kualitas hidup dari segi spiritual seperti: moral, etika, keserasian, penyesuaian, dan sebagainya.
- Mudah memasuki perusahaan baru tanpa adanya syarat-syarat yang membatasi;
- (b) menggunakan tekhnologi bersifat lokal;
- Pada umumnya dimiliki satu keluarga dan juga memanfaatkan tenaga kerja dari lingkungan kekeluargaan;
- Para tenaga kerja yang rata-rata tidak banyak memperoleh pendidikan formal;
- Menggunakan teknologi yang lebih padat karya;
- Melakukan produksi dalam skala/ukuran terbatas;
- Melakukan operasi pada pasar dengan persaingan tajam dan tanpa adanya perlindungan melalui peraturan pengendalian”
Baca Juga
- Pengertian Kecerdasan Spiritual
- Pengertian Penelitian Manajemen Pendidikan
- Pengertian Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Menurut Ahli
- Pengertian Efektifitas Menurut Ahli
- Pengertian Cooperative Learning Menurut Ahli
- Pengertian Dan Pemberdayaan Masyarakat Menurut Ahli
- Pengertian Operasi Dan Pemeliharaan Menurut Ahli
- Pengertian Perencanaan Pembangunan Menurut Ahli
- Pengertian Hutan, Jenis Hutan Dan Manfaatnya
- Pengertian Filsafat Matematika Menurut Ahli
- Pengertian, Jenis Dan Langkah-Langkah Metode Penelitian Menurut Para Ahli
- Pengertian Dan Ciri-Ciri Sektor Informal Menurut Ahli
- Pengertian Dan Macam-Macam Variabel Penelitian
- Pengertian Migrasi Menurut Ahli
- Pengertian "Konstruksi Teori" Penelitian Agama
- Pengertian Penelitian Tindakan (Action Research)
- Pola kegiatannya tidak teratur, baik dalam waktu, permodalan maupun permintaan.
- Tidak tersentuh oleh peraturan atau ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah sehingga kegiatannya bisa sering dikatakan liar.
- Modal, peralatan dan perlengkapan maupun omsetnya biasanya kecil dan diusahakan atas dasar hitungan harian.
- Tidak mempunyai keterikatan dengan usaha besar.
- Umumnya dilakukan oleh dan melayani golongan masyarakat yang berpendapat rendah.
- Tidak membutuhkan keahlian dan keterampilan khusus sehingga dapat menyerap bermacam-macam tingkat pendidikan tenaga kerja.
- Umumnya tiap suatu usaha memperkerjakan tenaga sedikit dan dari hubungan keluarga, kenalan, atau berasal dari daerah yang sama.
- Tidak mengenal suatu perbankan, pembukuan, perkreditan dan sebagainya.
- Aktifitas pada sektor ini tidak terorganisir secara baik karena tidak melalui institusi yang ada;
- Kebijaksananan pemerintah tidak sampai pada sektor ini, maka sektor informal tidak mempunyai hubungan langsung dengan pemerintah;
- Pada umumnya setiap unit usaha tidak mempunyai izin usaha dari pemerintah;
- Pola kegiatan tidak teratur baik dalam arti tempay ataupun jam kerja;
- Unit usaha pada sektor ini mudah keluar masuk dan masuk dari sub sektor ke lain sub sektor;
- Teknologi yang digunakan termasuk ke dalam tekhnologi yang sederhana;
- Modal dan perpustakaan usaha relatif kecil, maka skala operasi unit usaha ini kecil pula;
- Skala operasinya kecil dan tingkat tekhnologinya sangat sederhana, maka untuk mengelola usaha tidak diperlukan tingkat pendidikan tertentu, bahkan keahliannya didapat dari sistem pendidikan non formal dan pengalaman;
- Kebanyakan unit usaha ini termasuk dalam one-man enterprise atau kalau mempunyai buruh, maka buruh tersebut berasal dari lingkungan keluarganya dan unit tersebut dinamakan family enterprise;
- Sumber dana untuk modal tetap atau modal kerja kebanyakan berasal dari tabungan sendiri dan dari sumber keuangan tidak resmi;
- Hasil produksi dan jasa di sektor ini dikonsumsikan oleh golongan berpenghasilan rendah dan kadang-kadang oleh golongan menengah ke atas (Urip, 1978:425-427).