Baca Juga

Dalam bukunya Robert Briffault (1938) berjdul The Making of Humanity disebutkan bahwa Ibnu Sina merupakan ilmuwan pertaman yang menggunakan termometer udara untuk mengukur suhu.  Dalam kehidupan sehari-hari yang banyak kita temukan adalah jenis termometer badan baik berupa termometer pipa kapiler ataupun termometer digital. Termometer pipa kapiler yang menggunakan merkuri dapat membeku pada suhu – 400C dan mendidih pada suhu 3600C. Dengan demikian, bagaimana para ilmuwan dapat mengetahui suhu yang sangat panas? Hal inilah yang mendorong para ilmuwan untuk terus melakukan inovasi mebuat termometer yang lainnya. Berikut jenis-jenis termometer yang ada sekarang ini:
1.       Termometer pipa kapiler. Jangkauan ukur – 400C – 3600C. Biasa digunakan untuk termometer badan.
2.       Termokopel. Jangkauan ukur – 2500C – 26000C. Memiliki akurasi yang kurang akurat tetapi pengukuran suhu yang relatif cepat.
3.       Hambatan Platina (RTD “ Resistance Termometer Devices) memiliki jangkauan ukur – 2000C – 8500C. Tingkat akurasi yang lebih  akuran tetapi kecepatan pengukuran yang lambat.
4.       Termistor. Memiliki jangkauan ukur – 600C – 3000C. Tetapi kurang akurat dengan kecepatan respon  pengukuran yang sedang.
5.       Infra merah. Jangkauan ukur– 500C – 30000C. Tingakt akurasi yang rendah tetapi respon pengukuran yang cepat.
6.       Pyrometer. Jangkauan ukur >10000C. Tingkat akurasi yang kurang tepat dengan respon pengukuran yang sedang.