Baca Juga
GOA BARAT terletak di Dusun Pulamarta, Desa Jatijajar, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Goa itu dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi atau angkutan umum, menempuh jarak 42 kilometer dari Kota Kebumen atau 21 kilometer dari Gombong. Lokasi mulut goa itu tidak jauh dari perkampungan. Dengan berjalan kaki, hanya dibutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk sampai di mulut goa tersebut.
Sejak ditemukan 1945 Goa Barat belum dikelola secara baik, sampai saat ini Goa Barat dibiarkan pesona keindahannya seolah tidak diperuntukan bagi khalayak umum. Namun keindahan maupun kecantikan Goa tersebut berikut dengan isinya tetap bertahan dan manantang untuk ditaklukan....
Pada 1996, Presiden Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia Cahyo Alkantana menjadi orang pertama yang berhasil menerobos Gua Barat hingga hampir ke ujung. Dia menelusuri Barat bersama tim gabungan Indonesia-Prancis. Tahun berikutnya banyak pakar goa seperti dari Jepang dan Belgia juga mengadakan penelitian di Goa Barat.
Kadang harus melewati sungai sedalam paha. Bahkan sampai sedada. Tapi tetap bisa dilewati (http://diasporaiqbal.blogspot.com)
Panjang Goa Barat belum diketahui secara pasti. Pernah dipetakan oleh penelusur Goa asal negara Prancis sepanjang 6,5 Kilometer, namun belum ada titik terang adanya pintu keluar dari goa.
Gua Barat beberapa tahun lalu dikembangkan untuk wisata minat khusus yang dikelola pemerintah Desa Jatijajar. Pengelola menyediakan peralatan susur gua, seperti helm, pakaian khusus, sepatu bot, dan headlamp, serta pemandu. Bagi pengunjung yan ingin menyelusuri Goa Barat tentu harus punya keberanian tinggi, mengingat medan yang ditempuh akan sulit. Sedikit catatan, alangkah baiknya jika pengunjung datang bersama rombongan, jadi akan lebih seru dan memudahkan pemandu.
Bagi para penelusur yang mempunyai jiwa petualang, maka melakukan caving di Goa Barat ini merupakan sebuah tantangan tersendiri. Sepanjang perjalanan, para penelusur harus berjalan penuh hati-hati mengikuti aliran air sungai bawah tanah. Bahkan kadang para penelusur sampai harus menenggelamkan diri pada air setinggi dada, melangkahi bebatuan lancip dipinggir sungai bawah tanah, menghindari kubangan air yang dalam, merayapi jeram setinggi tiga meter, serta juga harus berjalan merunduk dalam lorong sempit. Walaupun begitu, untuk masalah safety dan juga keamanan selama perjalanan, para penelusur nggak perlu khawatir karena ada para pemandunya sudah profesional.
Nama
Nama Goa Barat berasal dari karakter alamiah yang melekat pada goa ini, yaitu angin kencang dari arah dalam goa yang menghembus ke mulut goa. Angin kencang ini dalam bahasa Jawa disebut angin barat. Saat musim tertentu, angin barat sangat kencang sehingga menimbulkan suara berisik bahkan membuat pohon bambu di depan mulut goa bergerak tiada henti. Tatkala kami menyusuri lorong-lorong Goa Barat, suasana di dalam goa tidaklah pengap dan di beberapa titik terasakan semilir angin.
Air Terjun
Supermen’s Big Sister (https://lintaskebumen.wordpress.com)
Goa Barat merupakan sebuah goa yang memiliki 100 air terjun di dalamnya, penamaannya dimana jumlah air terjun saking banyaknya diketemukan. Aneka air terjun ini berketinggian 0,5-10 meter yang menjadi jalur tirta dari mata air di kedalaman karst hingga keluar menjadi sungai permukaan. Dan salah satu dari 100 air terjun tersebut mempunyai ketinggian mencapai 32 meter. Wow sangat tinggi sekali bukan. Karena saking deras airnya serta ketinggiannya yang luar biasa, sampai – sampai para penelusur goa yang sudah internasional memberi nama Supermen’s Big Sister.
Beberapa air terjun di Goa Barat memiliki nama yang dulu disematkan tim ekspedisi Indonesia-Prancis, seperti Jump Ulysess (8 meter), Takatsavone (8 meter) dan Sister Morphine (5 meter).
Panorama
Mulut Goa Barat, jaraknya hanya sekitar 200 meter dari basecamp. Berhenti sejenak di mulut Goa untuk berdoa memohon keselamatan dan perlindungan pada Allah SWT. selama melakukan caving ini. Seratus meter pertama dari mulut Goa jalan yang dilalui sudah berupa cor-coran (semen) dan lampu di dinding Goa juga sudah terpasang.
Riyono (49) mandor hutan yang biasa memandu penelusur goa mengatakan, panjang Goa Barat diperkirakan mencapai 50 kilometer. Ujung goa itu diperkirakan berada di laut kawasan Karangbolong. Untuk menelusuri diperkirakan membutuhkan waktu 10 hari.
Perjalanan di Goa Barat adalah menelusuri sungai (http://diasporaiqbal.blogspot.com)
Ia sendiri mengaku sudah pernah menelusuri sampai tujuh hari di dalam goa, pada tahun 2002. Saat itu bersama beberapa warga setempat, memandu empat caver dari Perancis dan Belgia. Tahun 2005 ia kembali memandu empat caver dari Jepang. Namun mereka hanya bertahan selama empat hari saja. "Mereka mengadakan penelitian tentang goa," katanya.
Memasuki mulut goa yang cukup kecil, penelusur sudah disambut stalakmit-stalaktit yang masih hidup di dinding atas goa. Jika terus menelusuri sampai kedalaman sekitar 200 meter akan ada fenomena alam yang sangat menakjubkan.
Pintu masuk Goa Barat cukup sempit (http://diasporaiqbal.blogspot.com)
Di dalam goa itu ternyata terdapat sebuah aliran sungai bawah tanah dengan air yang jernih. Air tersebut muncul dari tanah yang mengalir sepanjang 1.000 meter lalu masuk kembali ke dalam tanah. Balai Pengelolaan Sumberdaya Air (PSDA) Progo Bogowonto Luk Ulo (Probolo) pernah mengukur kapasitas sumber air di di goa tersebut mencapai 255 liter/detik.
Sampai di sungai tersebut, perjalanan semakin berat. Hanya mereka yang memiliki keahlian dan peralatan yang memadai saja yang bisa melanjutkan perjalanan. Jika hanya menggunakan peralatan sederhana lebih baik merasa puas lalu kembali daripada mengancam keselamatan.
Ornamen
Sepanjang perjalanan dihibur aneka stalagtit dan stalagmit sambil menyusuri lorong sungai bawah tanah (http://diasporaiqbal.blogspot.com)
Cermatilah ragam ornamen stalagtit dan stalagmit yang menghias manis pada setiap langit, dinding dan lantai di Goa Barat. Sepanjang perjalanan, tak bosannya kami dihibur orkestra aneka batuan yang berwujud unik, seperti batu jenggot, batu tirai, batu korden, batu kuncup, batu kristal, dan masih banyak rupa batuan lainnya. Kadang, jemari kami juga menyentuh bebatuan kapur yang telah keras mengkristal.
Batu Tirai Garuda, Ditemui setelah 2,5 jam perjalanan di dalam Goa (http://diasporaiqbal.blogspot.com)
Di ruang goa yang dinamakan Sawahan, kami terkesima pada lanskap tanah yang terbentuk alami menjadi petak-petak selayaknya sawah. Tentu saja, butuh waktu ribuan tahun agar air menggerus tanah yang mengeras ini bisa mencipta keindahan di dalam perut bumi yang langka. Sayangnya, sebagian Sawahan ini sudah rusak, hanya tersisa di pinggiran yang tak terjangkau dari jejak kaki para penelusur goa.
Ruang Goa Sawahan (http://diasporaiqbal.blogspot.com)
Goa Barat juga menyediakan lorong-lorong lain yang memiliki karakteristik khas. Misalnya, lorong Batu Makam menyuguhkan bebatuan mirip nisan yang sering digunakan warga sebagai tempat ‘mujahadah’. Ada juga lorong Kratonan menawarkan hiasan lantai dan langit-langitnya yang dipenuhi bebatuan kristal memutih yang bisa berkelipan saat ditemarami cahaya redup.
Peta Goa Barat
Peta Goa Barat yang pernah diteliti
Saran dan Waktu
Disarankan bagi para penelusur melakukan kegiatan caving memakai peralatan yang memadai dan juga ditemani oleh para pemandu. Hal ini dikarenakan medannya yang tidak mudah dan sangat berbahaya sekali. Selama melakukan kegiatan caving para penelusur membutuhkan waktu sampai kurang lebih 7 jam. Lelah itu pasti, namun semua itu akan terbayar lunas oleh keindahan pemandangan di dalam Goa Barat ini. Selamat berlibur dan have fun para penelusur....
Informasi lebih lanjut hubungi
LKM Argojati Desa Jatijajar
Dusun Pulamarta, Desa Jatijajar, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Pengurus Wisata Goa Barat : +62 813 2712 0420 (Bp. Yadi), +62 822 2684 4234 (Bp. Yudi)
Website: http://goa-barat.blogspot.com
FB: https://id-id.facebook.com/pages/GOA-BARAT/128044450726306
Berbagai sumber