Selamat hari Jum’at sahabat GPS Wisata Indonesia, semoga hari ini anda lebih bersemangat dalam beraktivitas. Hari Jum’at sudah ditetapkan menjadi hari batik nasional, sudahkan anda memilih busana batik yang akan dikenakan hari ini. Pilihlah busana dengan bahan yang nyaman agar menunjang aktivitas dan penampilan anda. Bahan untuk pembuatan batik beraneka ragam, salah satunya yaitu kain sutra. Dalam proses membatik kain sutra diperlukan teknik yang sedikit berbeda agar kain batik sutra menjadi kain yang semakin istimewa.
Teknik membatik kain sutra sebenarnya tidak berbeda dengan batik-batik jenis lainnya, bedanya hanya pada penggunaan bahan dasar kainnya dan proses pelorodan. Batik sutra menjadi pilihan para pecinta batik karena bahannya berkualitas, lembut, enak dipakai dan tidak licin. Selain itu, kain sutra juga lebih memancarkan warna dari corak batik itu sendiri, sehingga pemakainya pun tampak lebih elok dan menawan.
Batik Sutra
Proses pada batik sutra bisa menggunakan teknik batik tulis, batik cap, batik sablon maupun batik printing. Namun kali ini kita akan membahas mengenai teknik batik tulis pada kain sutra. Prosesnya kurang lebih sama dengan proses pembuatan batik pada kain atau mori katun. Siapkan bahan dan alat untuk membatik yaitu kain sutra, canting (alat pembentuk motif), gawangan (tempat untuk menyampirkan kain), malam, wajan, kompor dan bahan pewarna.
Baca Juga
Proses Membatik
Pada proses pewarnaan, bisa menggunakan teknik celup tutup ataupun colet tutup. Kain sutra mudah dalam penyerapan warna, sehingga warna bisa maksimal. Prinsipnya semua zat warna batik dapat digunakan untuk mewarnai batik sutra namun karena proses penghilangan malam pada kain sutra yang sedikit bermasalah maka sebaiknya menggunakan zat pewarna yang memiliki ketahanan yang kuat seperti cat indigosol, rapid, dan napthol. Namun penggunaan warna alam pada batik sutra juga akan terlihat maksimal. Warna alam pada batik sutra akan nampak semakin mengkilap semakin bertambah lamanya usia kain. Kain sutra memiliki anyaman tenun cukup padat sehingga benang-benang dalam kain tidak bergeser bila kena tekanan atau tarikan. Karena proses pembuatan batik berhubungan dengan rendaman dalam air (basah), maka sebaiknya twist pada benang sutera jangan terlalu tinggi untuk menghindari mengkerutnya kain pada proses basah. Batik sutera tidak selamanya berupa kain sutera murni, namun dapat dikombinasikan dengan cara ditenun menggunakan benang lain seperti tetron katun atau acetat rayon. Bila terjadi campuran dan tidak diketahui maka akan timbul problema dalam proses pewarnaan.
Untuk proses menghilangkan malam pada batik sutra harus menggunakan teknik khusus. Malam batik memiliki tendensi melekat lebih kuat pada kain sutra dari pada kain katun. Untuk itu ada beberapa cara untuk menghilangkannya, cara pelepasan dengan air panas alkali. Cara ini menggunakan malam batik dengan campuran khusus untuk menghindarkan atau mengurangi bahan pokok malam yang mengakibatkan sukar lepas (seperti malam bekas, mata kucing dan paraffin kasar). Dalam air lorodan ditambahkan soda abu dan air lorodan akan menjadi alkalis (pada pH tidak lebih dari 9,5 atau soda abu tidak lebih dari 0,1%). Cara kedua menggunakan bensin. Lilin yang melekat pada kain akan larut dan kain pun menjadi bersih. Cara ini mudah akan tetapi banyak yang tidak menggunakan karena resiko kebakaran). Cara ketiga yaitu cara kombinasi antara pelepasan dan pelarutan. Kain dimasukan dalam air lorodan yang kemudian dicampur dengan pelarut malam seperti bensin, benzol, minyak tanah dalam bentuk emulsi sehingga dapat bercampur dengan air serta mengurangi resiko kebakaran.
Proses Melorod
Banyak orang memilih kain sutra untuk dikenakan dalam berbagai kesempatan karena pada saat dijahit menjadi baju, kain ini sangat menyesuaikan pola atau bentuk tubuh pemakainya, sehingga akan terlihat lebih indah. Oleh karena keistimewaan kain sutra ini, maka perawatannya pun istimewa. Batik sutra dapat bertahan lama keindahannya bila dirawat dengan baik dan benar.
Semoga bermanfaat.
Sumber: Fitinline