Baca Juga
Kota Bandeng merupakan sebutan untuk Kota Gresik, kota ini terletak di pinggiran pantai utara di Jawa Timur. Gresik juga biasa disebut dengan kota santri dan kota wali. Gresik berasal dari kata “Giri” dan “Gisik” yang berarti tanah di tepi laut (pesisir), kemudian menjadi ”Giri-sik” dan akhirnya berubah menjadi “Gresik”. Wilayah pantai Gresik terkenal dengan pelabuhan dan perdagangan sejak zaman dahulu. Daerah pesisir kabupaten juga merupakan wilayah pertambakkan yang menghasilkan ikan bandeng yang dijual mulai dari bibit sampai yang sudah dimasak menjadi produk makanan khas dari Kabupaten Gresik, misalnya othak-othak bandeng dan jenang pudhak.
Kegiatan membatik di Gresik telah ada sebelum era industri di Gresik, yang ditandai kehadiran pabrik semen dan pabrik pupuk. Namun, kegiatan membatik lama-kelamaan tergerus arus industri yang berkembang pesat. Dampaknya, masyarakat lebih senang menjadi pekerja pabrik dengan penghasilan pasti ketimbang menekuni batik yang belum tentu hasilnya.
Batik Gresik
Sumber: http://wisatabatik.com
Batik Gresik digiatkan kembali oleh Sanggar Rumpaka Mulya yang terletak di Wringinanom Gresik. Batik Gresik memiliki beberapa motif, salah satu motif yang terkenal adalah batik motif Loh Bandeng. Motif-motif Batik Gresik memiliki nilai filosofi yang mencerminkan ciri khas Gresik. Misalnya, motif Loh Bandeng atau ikan bandeng yang merupakan ikan khas Gresik. Karena di Gresik kebanyakan masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petani tambak ikan bandeng. Tidak hanya itu juga, bahkan tiap tahun tepatnya 2 hari sebelum hari raya Idul Fitri masyarakat Gresik memiliki budaya khas yaitu mengadakan festival pasar bandeng.
Motif Loh Bandeng memiliki makna baik secara eksplist maupun implisit. Secara eksplisit motif batik ini mengandung pesan yang menunjukkan bahwa daerah Kabupaten Gresik mempunyai produk unggulan ikan bandeng. Secara implisit design motif batik ini mengandung pesan-pesan dalam tatananya antara lain tatanan bentuk ikan yang rapat hampir tanpa celah dimaksudkan agar semangat kebersamaan dan persatuan tetap dijadikan kekuatan utama dalam mencapai tujuan mulia. Keberagaman ukuran bentuk dan warna, serta gerak ikan yang dinamis mengandung pesan agar segala perbedaan dapat dilihat sebagai wujud kebebasan berekspresi dalam berdemokrasi yang melahirkan keindahan, kesempurnaan dalam berbangsa. Wujud ikan tanpa kepala dimaksudkan untuk pesan agar dalam menjaga keutuhan dalam kebersamaan hendaknya tidak memaksakan pandangan dan pemikiran demi kepentingan pribadi saja, tetapi harus juga mengutamakan kepentingan umum dan hak azasi.
Batik Gresik Motif Loh Bandeng
Sumber: http://sen1budaya.blogspot.com
Terdapat juga motif yang lain yaitu rusa bawean, motif bakau, dan lain sebagainya. Rusa Bawean merupakan fauna identitas Kota Gresik, yang juga menjadi hewan kebanggaan warga Gresik. Motif lainnya berupa motif Sekar Pudak, Betoyo Guci, Mahkota Giri Kedaton, dan lain sebagainya.
Batik Gresik Motif Rusa Bawean
Sumber: http://sen1budaya.blogspot.com
Motif Mahkota Giri merupakan salah satu motif yang mengangkat nuansa islami. Dalam motif Mahkota Giri terdapat gambar trap limo atau undak-undakan berjumlah lima tingkat, melambangkan lima rukun Islam. Gambar Mahkota Giri menunjukkan Sunan Giri pernah dipercaya memimpin Giri Kedaton, cikal bakal Gresik.
Motif Sekar Pudak, menggambar enam kelopak bunga pudak atau bunga pandan yang biasa dipakai untuk tikar dan merupakan simbol enam rukun iman. Sembilan serbuk sari memiliki makna wali sanga yang berjasa dalam pengembangan Islam. Dominasi warna hijau di daun adalah simbol kota santri.
Batik Ndulit Gresik
Sumber: http://kabar17.com
Terdapat sebutan yang unik untuk batik khas Gresik yaitu Batik Ndulit. Dinamakan Batik Ndulit, karena proses pewarnaannya didulit atau hanya dioleskan menggunakan kuas dari batang rotan. Batik Ndulit ini mempunyai ciri khas, yakni bermotif aktifitas tradisional, seperti masyarakat desa sedang bertani, aktifitas di pasar, serta sisik bandeng dan mahkota giri, dan lain-lain. Proses pembuatan Batik Ndulit sama dengan produk batik lainnya, pembuatan batik diawali dengan pembuatan desain, dan dilanjutkan dengan proses canting. Setelah itu, dilanjutkan dengan proses ndulit, yakni pewarnaan melalui olesan yang dilanjutkan dengan proses nembok, menggunakan malam, untuk menutup warna. Selanjutnya, kain direbus untuk menghilangkan malam. Proses nglorod selesai lalu kain dicuci bersih kemudian diangin-anginkan di bawah atap rumah agar tidak terkena terpaan sinar matahari untuk menghindari warna tidak luntur dan tetap alami.
Proses Membatik Batik Gresik
Sumber: http://sen1budaya.blogspot.com
Keunggulan Batik Gresik ini adalah menggunakan bahan pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan. Misalnya, warna kuning dibuat dari buah nangka, merah dari mengkudu atau biji pohon kesumba, kuning kehijauan dari buah mangga. Selain itu warna yang Batik Gresik juga mencirikhaskan warna pesisir karena Gresik masuk wilayah pesisir.
Upaya yang dilakukan pemerintah setempat untuk mengembangkan dan melestarikan yaitu dengan mengadakan pelatihan membatik kepada generasi penerus. Pemerintah mengadakan lomba mencipta motif Batik Gresik. Selain itu mewajibkan para PNS di Kabupaten Gresik mengenakan Batik Gresik satu hari dalam seminggu bekerja.
Semoga bermanfaat.
Sumber: Fitinline