Baca Juga
Keanekaragaman hayati adalah keseluruhan variasi makhluk hidup, yang meliputi bentuk, jumlah, penampilan, jumlah, serta ciri lain yang dapat ditemukan pada tingkat gen, spesies, maupun ekosistem.
Tingkatan Keanekaragaman hayati:
1. Keanekaragaman tingkat gen:
Adanya variasi susunan gen dalam suatu spesies.
Contoh: Kucing anggora berbulu panjang, kucing siam, dan kucing balinese
2. Keanekaragaman tingkat jenis:
Adanya perbedaan-perbedaan pada berbagai spesiesmakhluk hidup disuatu tempat.
Contoh: Di halaman terdapat pohon mangga, mawar, semut, belalang, kupu-kupu, melati.
3. Keanekaragaman tingkat ekosistem:
Adanya interaksi antara lingkungan abiotik dengan sekumpulan makhluk hidup tertentu.
Contoh: Ekosistem sungai, ekosistem terumbu karang, ekosistem hutan.
Sistem Klasifikasi:
1. Sistem Klasifikasi Alamiah
· Diciptakan oleh Theophrastus (370SM - 285SM), salah satu murid Aristoteles.
· Didasarkan pada bentuk yang dapat dilihat dengan mata biasa (morfologi).
· Tumbuhan dibagi menjadi 4 kelompok: pohon, semak, perdu dan herba.
2. Sistem Klasifikasi Buatan
· Diciptakan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778), ilmuwan Swedia
· Dasar yang digunakan adalah alat reproduksi seksual, dasar lain yang digunakan adalah morfologi.
· Merupakan penggolongan mahluk hidup berdasarkan pengaruhnyaterhadap manusia
· Misalnya: beracun atau berguna, piaraan atau liar, gulma atau sayuran.
3. Sistem Klasifikasi filogenetik
· Diciptakan oleh Charles Darwin 1859, menerbitkan buku tentang teori evolusi.
· Ia menyatakan bahwa persamaan struktur tubuh menunjukkan hubungan kekerabatan yang lebih dekat.
· Didasarkan urutan perkembangan mahluk hidup (filogeni) serta mengetahui hubungan kekerabatan antara satu dengan yang lainnya
Pengelompokkan disusun oleh kelompok (takson) yang paling umum sampai kepada kelompok yang paling khusus, dengan urutan tingkatan sebagai berikut :
1. Regnum/Kingdom (Dunia/Kerajaan)
2. Divisio/Phyllum (Tumbuhan/Hewan)
3. Classis (Kelas)
4. Ordo (Bangsa)
5. Familia (Suku)
6. Genus (Marga)
7. Species (Jenis)
Alasan diperlukannya Nama Ilmiah:
1. Dalam pemberian nama mahluk hidup kita mengenal nama daerah (anjing, dog) dan nama ilmiah (Canis sp.).
2. Nama daerah hanya dapat dimengerti oleh penduduk di daerah itu.
3. Nama Ilmiah digunakan sebagai alat komunikasi ilmiah di seluruh dunia menggunakan bahasa latin/yang dilatinkan.
4. Setiap organisme hanya memiliki satu nama yang sah.
Sistem tata nama yang digunakan disebut "binomial nomenclatur" yaitu pemberian nama jenis/spesies dengan menggunakan 2 kata. Contoh: padi: Oryza sativa. Sistem binomial nomenklatur dipopulerkan pemakaiannya oleh Carolus Linnaeus. Cara penulisan:
1. Kata depan : Nama marga (genus).
2. Kata belakang : Nama petunjuk spesies (spesies epithet).
Cara Pemberian Nama Kelas, Bangsa Dan Famili:
1. Nama kelas adalah nama genus + nae.
Contoh : Equisetum + nae, menjadi kelas Equisetinae.
2. Nama ordo adalah nama genus + ales.
Contoh : zingiber + ales, menjadi ordo Zingiberales.
3. Nama famili adalah nama genus + aceae.
Contoh : Canna + aceae, menjadi famili Cannacea
Pengelompokkan Mahluk Hidup.
Whitaker (1969) mengelompokkan mahluk hidup ke dalam lima kerajaan/regnum :
1. Monera
Bersifat prokariotik (inti selnya tidak memiliki selaput inti). Regnum ini dibagi menjadi dua golongan yaitu :
1. Golongan bakteri (Schizophyta/Schizomycetes)
2. Golongan ganggang biru (Cyanophyta)
2. Protista
Bersifat eukariotik (inti selnya sudah memiliki selaput inti).
Pembentukan regnum ini diusulkan oleh Ernst Haeckel atas pertimbangan adanya organise-organisme yann memiliki ciri tumbuhan (berklorofil) sekaligus memiliki ciri hewan (dapat bergerak). Yang termasuk dalam regnum ini adalah: Protozoa & Ganggang bersel satu.
3. Fungi (Jamur)
Organisme uniseluler (bersel satu) dan multiseluler yang tidak berklorofil, fungi multiseluler dapat membentuk benang-benang yang disebut hifa. Seluruh anggota dari regnum ini bersifat heterotrof. Regnum ini dibagi menjadi beberapa divisi yaitu:
1. Oomycotina
2. Zygomycotina
3. Ascomycotina
4. Basidiomycotina
5. Deuteromycotina
4. Plantae (Tumbuhan Hijau)
Organisme multiseluler dan sel-selnya mempunyai dinding sel. Hampir seluruh anggota berklorofil sehinga sifatnya autotrof. Yang termasuk dalam Regnum Plantae adalah:
1. Ganggang bersel banyak (diluar ganggang biru)
2. Lumut (Bryophyta)
3. Paku-pakuan (Pteridophyta)
4. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
5. Animalia (Kerajaan Hewan)
Organisme multiseluler, yang sel-selnya tidak berdinding sel dan tidak berklorofil sehingga bersifat heterotrof. Yang termasuk regnum ini adalah filum :
1. Porifera
2. Coelenterata
3. Platyhelminthes
4. Nemathelminthes
5. Annelida
6. Echinodermata
7. Arthropoda
8. Chordat
Keanekaragaman Indonesia Berdasarkan Karakteristik Wilayah
• Indonesia berada di antara dua benua, yaitu Asia dan Australia,
• Terletak di khatulistiwa.
• Berada pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yakni sirkum pasifik dan rangkaian sirkum mediterania, memiliki banyak gunung berapi.
Persebaran Hewan Di Indonesia
Fauna di Indonesia mencerminkan posisinya di antara Benua Asia (Oriental) dan Benua Australia (Australian). Di antara landas Kontinen sunda dan wilayah laut dalam terdapat batas fauna flora Asia disebut garis Wallace.Diantara landas Kontinen Sahul dan laut dalam dibagian tengah terdapat batas fauna fauna Australian dan disebut garis Weber.
Persebaran Tumbuhan Di Muka Bumi
Flora Indonesia termasuk dalam kawasan Malesiana.Kawasan ini dibatasi oleh tiga simpul demarkasi yang masing-masing terletak di Selat Torres di bagian selatan, Jazirah Kra (Thailand) di bagian barat, dan di ujung utara pulau Luzon (Filipina).
Flora Melanesia
Meliputi tumbuh-tumbuhan yang terdapat di Sumatera, Kalimantan, Filipina Utara, dan Kepulauan Indonesia lainnya. Tumbuhan khas malesiana yang terkenal adalah Rafflesia arnoldii.
Keunikan keanekaragaman hayati di Indonesia:
1. Adanya fauna bertipe Oriental, Australis dan peralihan.
2. Memiliki tumbuhan (Flora) bertipe Malesiana.
3. Memiliki hewan dan tumbuhan yang endemik.
4. Memiliki hewan dan tumbuhan yang langka
Ciri-ciri Daerah Oriental
1. Mamalia berukuran besar. Contoh: Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatrensis), banteng (Bos sondaicus), harimau sumatra (Panthera tigris sondaicus)
2. Banyak jenis primata. Contoh: orang utan sumatra (Pongo pygmaeus obelii), orang utan Kalimantan (Pongo pygmaeus pygmaeus), kera (Macaca fascicularis)
3. Warna bulu burung kurang menarik dan tidak beragam. Contoh: burung Rangkong (Rhinoplax vigil), murai (Myophoneus sp)
Ciri Hewan daerah Australis
1. Mamalia berukuran lebih Kecil.
2. Memiliki mamalia berkantong. Contoh: walabi kecil (Dorcopsulus)vanheurni), walabi semak (Thylogale bruijni), kanguru pohon (Dendrolagus ursinus)
3. Warna bulu burung lebih menarik dan beragam. Contoh: burung cendrawasih (Paradisaea minor), burung kasuari (Casuarius casuarius)
Ciri Hewan Daerah Peralihan
Pada daerah peralihan atau transisi Oriental-Australis (Sulawesi dan Nusa Tenggara) terdapat hewan-hewan dengan ciri khas tersendiri. Contoh: komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo (NTT), babi rusa (Babyrousa babyrussa), anoa (Bubalus depressicornis), dan burung maleo (Macrocephalon maleo) di Sulawesi
Hewan dan Tumbuhan Endemik
Hewan Endemik:
- Komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo
- Badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) di Ujung Kulon-Banten
- Babi rusa
- Musang Sulawesi
- Tarsius
Tumbuhan Endemik:
- Bunga Raflesia (Rafflesia arnoldii) di hutan-hutan Bengkulu, Sumatera Barat an Jambi.
- Rafflesia borneensis di Kalimantan
- Matoa (Pometia pinnata)
- Ratu slur permata hijau (Strongylodon macrobotrys)
Hewan dan Tumbuhan Langka
• Hewan Langka:
- Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis)
- Harimau sumatra (Panthera tigris)
- Tapir (Tapirus indicus)
- komodo (Varanus komodoensis)
• Tumbuhan Langka:
- Matoa (Pometia pinnata)
- Gandaria (Bouea macrophylle)
- Badali (Raermachera gigantea)
- Sawo kecik (Manilkara kauki)
- Bendo (Artrocarpus elasticus)
Manfaat Keanekaragaman Hayati
1. Penghasil SDA Hayati
a. Sumber kayu ; sumber karbohirat dan protein;
b. Sumber obat-obatan dan kosmetika
c. Sumber plasma nutfah (sumber gen)
d. Sumber pangan,
Indonesia memiliki 400 spesies tanaman buah, 370 spesies tanaman sayuran, 70 spesies tanaman berumbi, dan 55 spesies tanaman rempah-rempah.
2. Sumber sandang dan papan,
Kapas, rami, yute, kenaf, abaca, agave, kayu jati, kayu nangka, dan pokok kelapa (glugu) digunakan sebagai bahan bangunan.
3. Nilai budaya: kenanga, melati, cempaka, pandan, sirih, dan cendana dipakai dalam upacara adat
4. Sebagai sarana pengembangan Ilmu pengetahuan, pendidikan, rekreasi dan wisata
Penyebab Hilangnya Keanekaragaman Hayati
1. Hilangnya Habitat dan fragmentasi.
Hilangnya habitat adalah menyusutnya materi pada tempat yang sesuai (cocok) untuk hidup Fragmentasi habitat adalah pemisahan suatu habitat menjadi lebih kecil lagi
2. Spesies-spesies eksotik (introduksi spesies).
Introduksi spesies adalah suatu upaya mendatangkan spesies asing ke suatu wilayah yang telah memiliki spesies lokal. Contoh: di Indonesia, penggunaan padi unggul telah menyebabkan punahnya padi tradisional
3. Degradasi habitat.
Degradasi habitat adalah kerusakan habitat karena polusi, miisalnya hujan asam, eutrofikasi, efek rumah kaca.
4. Eksploitasi secara berlebihan
5. Industrialisasi Kehutanan dan perikanan
6. Perubahan Iklim Global
Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati
} MELALUI KONSERVASI
1. Cagar alam yaitu kawasan suaka alam yang memiliki tumbuhan, hewan, ekosistem yang khas sehingga perlu dilindungi. Contoh: Cagar Alam Hutan Pinus janthoi di Aceh, Cagar Alam Lembah Anai di Sumbar
2. Suaka margasatwa yaitu kawasan suaka alam yang memiliki ciri khas berupa keanekaragaman dan keunikan jenis satwa (hewan) yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
3. Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli yang dikelola dengan sistem zonasi. Taman ini biasanya dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budi daya, pariwisata, dan rekreasi alam.
4. Taman Wisata Alam yaitu kawasan pelestarian alam dengan tujuan untuk kepentingan pariwisata dan rekreasi alam.
5. Taman Buru yaitu kawasan yang didalamnya terdapat potensi satwa buru yang diperuntukkan untuk rekreasi berburu. Contoh: Taman Buru Pulau Pini di Sumut, taman Buru Semidang Bukit kelabu di bengkulu
6. MELALUI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Peraturan perundangan ini bertujuan untuk melindungi beberapa jenis hewan yang terdapat di Indonesia
7. MELALUI KEPPRES
Misalnya Keppres no 4 tahun 1993 yang telah menetapkan beberapa tumbuhan dan hewan asli Indonesia sebagai tumbuhan dan hewan nasional.
Tumbuhan dan Hewan Asli Indonesia:
1. Rafflesia arnoldii, sebagai bunga langka.
2. Melati, sebagai bunga bangsa.
3. Elang jawa, sebagai satwa udara nasional.
4. Ikan solera merah, sebagi satwa air nasional.
Untuk file Ms Word bisa didownload di sini.
Untuk file Ms Power Point bisa didownload di sini.