Baca Juga
Mungkin Sudah banyak dari pembaca sekalian yang membaca berita korut meneggelamkan kapal Cheonan Korsel dari media masa maupun elektronik. Saya mencoba mengangkat topik ini sebagai keprihatinan atas gejolak semenanjung korea dan juga sebagai bagian dari warga dunia. Ketegangan antara dua negara sudah dimulai sejak beberapa dekade silam. Perbedaan ideologi negara merupakan salah satu penyebabnya.
Semenjak semenanjung korea terbagi menjadi dua negara, konflik terus bergulir. Perang urat syaraf menghiasi hari-hari kedua negara. Korut berlomba lomba meningkatkan teknologi persenjataanya. Aksi korut mendapat perhatian besar dari warga dunia. Dikawatirkan aksi ini akan dapat memperuncing hubungan kedua negara dan menyuluit peperangan.
Nampaknya apa yang dikawatirkan penduduk dunia mulai terwujud. Pada tanggal 26 Maret 2010, Kapal perang korsel, Cheonan, Tenggelam di perairan dangkal laut korea. Dalam Insiden itu 50 orang awak kapal Cheonan dipastikan tewas. Penyebab tenggelamnya kapal adalah adanya ledakan di tubuh kapal akibat hantaman sebuah torpedo. Dalam penyelidikan ditemukan serpihan torpedo dengan diameter 30 cm. Setelah mengalami analisa mendalam tentang torpedo itu maka dipastikan bahwa torpedo ditembakkan dari kapal selam milik Korut.
Atas aksi ini reaksi keras muncul dari berbagai negara internasional. Dari Jepang, PM Jepang, Yukio Hatoyama, mengatakan, penenggelaman kapal angkatan laut Korea Selatan oleh Korea Utara tak bisa dimaafkan setelah penyelidikan menyimpulkan, bahwa rezim komunis itu dipersalahkan. "Negara kami mendukung kuat Korea Selatan," katanya dalam pernyataan yang dibacakan oleh kepala juru bicaranya, Hirofumi Hirano. "Tindakan Korea Utara tak bisa dimaafkan dan kami mengecam keras hal itu, bersama masyarakat internasional," tegasnya. Sedangkan Gedung Putih mengatakan Obama meyakinkan kembali “tekad Amerika yang tidak tergoyahkan” untuk menjamin keamanan Korea Selatan.
Menilik permasalahan tersebut, jika korsel sampai mengajukan bantuan pada dewan keamanan PBB maka dikawatirkan dapat memecah asia menjadi dua kubu. Semenjak dahulu korea utara menjalin hubungan baik dengan moscow dan beijing. Alasannya sederhana karena kesamaan ideologi masing-masing negara. China dan Rusia merupakan anggota tetap dewan keamanan PBB. Dilain pihak Korea Selatan yang demokratis memilih Amerika dan jepang sebagai sekutu utamanya. Bagaimana jadinya jika China, Rusia, Jepang Amerika sampai terseret dalam masalah ini.
Ketegangan raksasa-raksasa dunia ini tentu saja membuat warga internasional cemas. Bisa dibayangkan bukan betapa mengerikan jika mereka beradu bom..mari berharap jangan sampai hal itu terjadi.
Sumber artikel. RRI Malang, Liputan 6 SCTV, Kompas.com
Semenjak semenanjung korea terbagi menjadi dua negara, konflik terus bergulir. Perang urat syaraf menghiasi hari-hari kedua negara. Korut berlomba lomba meningkatkan teknologi persenjataanya. Aksi korut mendapat perhatian besar dari warga dunia. Dikawatirkan aksi ini akan dapat memperuncing hubungan kedua negara dan menyuluit peperangan.
Nampaknya apa yang dikawatirkan penduduk dunia mulai terwujud. Pada tanggal 26 Maret 2010, Kapal perang korsel, Cheonan, Tenggelam di perairan dangkal laut korea. Dalam Insiden itu 50 orang awak kapal Cheonan dipastikan tewas. Penyebab tenggelamnya kapal adalah adanya ledakan di tubuh kapal akibat hantaman sebuah torpedo. Dalam penyelidikan ditemukan serpihan torpedo dengan diameter 30 cm. Setelah mengalami analisa mendalam tentang torpedo itu maka dipastikan bahwa torpedo ditembakkan dari kapal selam milik Korut.
Atas aksi ini reaksi keras muncul dari berbagai negara internasional. Dari Jepang, PM Jepang, Yukio Hatoyama, mengatakan, penenggelaman kapal angkatan laut Korea Selatan oleh Korea Utara tak bisa dimaafkan setelah penyelidikan menyimpulkan, bahwa rezim komunis itu dipersalahkan. "Negara kami mendukung kuat Korea Selatan," katanya dalam pernyataan yang dibacakan oleh kepala juru bicaranya, Hirofumi Hirano. "Tindakan Korea Utara tak bisa dimaafkan dan kami mengecam keras hal itu, bersama masyarakat internasional," tegasnya. Sedangkan Gedung Putih mengatakan Obama meyakinkan kembali “tekad Amerika yang tidak tergoyahkan” untuk menjamin keamanan Korea Selatan.
Menilik permasalahan tersebut, jika korsel sampai mengajukan bantuan pada dewan keamanan PBB maka dikawatirkan dapat memecah asia menjadi dua kubu. Semenjak dahulu korea utara menjalin hubungan baik dengan moscow dan beijing. Alasannya sederhana karena kesamaan ideologi masing-masing negara. China dan Rusia merupakan anggota tetap dewan keamanan PBB. Dilain pihak Korea Selatan yang demokratis memilih Amerika dan jepang sebagai sekutu utamanya. Bagaimana jadinya jika China, Rusia, Jepang Amerika sampai terseret dalam masalah ini.
Ketegangan raksasa-raksasa dunia ini tentu saja membuat warga internasional cemas. Bisa dibayangkan bukan betapa mengerikan jika mereka beradu bom..mari berharap jangan sampai hal itu terjadi.
Sumber artikel. RRI Malang, Liputan 6 SCTV, Kompas.com