- Sebagai pusat regulasi sebagian tindakan yang dialami
- Sebagai pusat pengatur organ-organ tubuh (misalnya mengatur kerja jantung, hati, dan lain-lain)
- Lobus Frontal,yaitu bagian otak besar yang menduduki bagian terdepan dari sturktur otak besar. Lobus temporal memiliki hubungan dengan perilaku manusia, seperti kemampuan bergerak, kognitif, perencanaan, penyelesaian masalah, kreativitas, pusat control perasaan, seks, dan kemampuan berbahasa.
- Lobus Parietal,merupakan bagian otak besar yang berada di tengah. Lobus Parietal berhubungan dengan proses sensorik tubuh berupa tekanan, sentuhan, rabaan, dan lain-lain.
- Lobus Occipital,merupakan bagian otak besar yang berada paling belakang. Bagian otak besar ini memiliki hubungan dengan penglihatan (visual) manusia, sehingga tubuh mampu membedakan segala hal yang dilihat oleh mata.
- Lobus temporal,merupakan bagian otak besar yang berada di bagian samping kiri dan kanan otak. Lobus temporal berhubungan dengan suara (verbal) manusia, sehingga dengan adanya lobus temporal ini, manusia dapat berbicara serta membedakan berbagai bahasa yang digunakan.
Baca Juga
- Otak Tengah (Mesencephalon), merupakan bagian batang otak yang menjadi penghubung antara otak besar dan otak kecil. Otak tengah berhubungan dengan proses penglihatan pada manusia.
- Medulla Oblongata,merupakan titik awal dimulainya saraf yang akan menuju ke tulang belakang sehingga seterusnya akan dilanjutkan ke seluruh tubuh. Medulla oblongata berhubungan dengan pengontrolan fungsi otomatis organ-organ pada manusia.
- Pons,merupakan bagian batang otak yang terletak di bawah medulla oblongata dan mengatur serta meneruskan segala informasi ke bagian otak yang lain.
- Sebagai alat sensor terhadap perasaan misalnya adalah tertekan, tekanan, merespon sentuhan dan menghasilkan rasa sakit.
- Sebagai alat untuk menerjemahkan verbal sehingga seseorang mampu mendengar, mampu menangkap dan memaknai informasi dan mampu menangkap bahasa dalam bentuk suara.
- Sebagai pusat masuknya informasi visual untuk deiterjemahkan dalam bentuk penglihatan yang sesuai dengan aslinya.
- Sebagai pusat pengatur gerakan koordinasi antar otot tubuh dan pengaturan keseimbangan, sehingga seseorang akan dapat bergerak sebagai mana mestinya dan tidak terjatuh.
- Berfungsi dalam penerjemahan visual manusia, seperti menggerakkan bola mata, membesarkan atau mengecilkan pupil mata (sesuai cahaya yang masuk), dan juga mengatur gerakan tubuh manusia.
- Melakukan pengontrolan terhadap fungsi otomatis otak, seperti mengatur detak jantung, mengatur sirkulasi peredaran darah di dalam tubuh manusia, mengatur pernafasan dan juga mengatur sistem pencernaan manusia.
- Sebagai penjaga tubuh bai dalam keadaan tertidur atau terjaga.
- menghasilkan perasaan, pengaturan emosi, pengaturan produksi hormon seperti fungsi hormon testosteron, memelihara homeostasis, menciptakan rasa haus, menciptakan rasa lapar, menciptakan keinginan tentang seks, merangsang perasaan untuk senang, mengatur metabolisme tubuh dan juga mengatur memori jangka panjang manusia.