- kejelasan tujuan yang ingin dicapai,
- pemahaman tujuan oleh para anggota organisasi,
- penerimaan tujuan oleh para anggota organisasi,
- kesatuan arah,
- kesatuanperintah,
- fungsionalisasi,
- deliniasi berbagai tugas,
- keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab,
- pembagian tugas,
- kesederhanaan struktur,
- pola dasar organisasi yang relatif permanen,
- adanya pola pendelegasian wewenang,
- rentang Pengawasan,
- jaminan pekerjaan, dan
- keseimbangan antara jasa dan imbalan.
Baca Juga
- Pengertian Hutan, Jenis Hutan Dan Manfaatnya
- Pengertian Filsafat Matematika Menurut Ahli
- Pengertian Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Menurut Ahli
- Pengertian Efektifitas Menurut Ahli
- Pengertian Cooperative Learning Menurut Ahli
- Pengertian Dan Pemberdayaan Masyarakat Menurut Ahli
- Pengertian Operasi Dan Pemeliharaan Menurut Ahli
- Pengertian Perencanaan Pembangunan Menurut Ahli

Ketrampilan seorang mannajer Seorang manajer dituntut untuk memiliki ketrampilan khusus yang bersifat manajerial sesuai dengan tingkat atau kedudukannya dalam organisasi. Didalam organisasi besar, kedudukan manajer akan dibedakan kedalam tiga tingkatan yaitu manajer tingkat tinggi (top level manager/manajer puncak), manajer tingkat menengah (midlle level manager/manajer madya) dan manajer tingkat bawah (low level manager, manajer operasional).
Berdasarkan ketiga tingkatan ini , ketrampilan manajer juga akan berbeda. Atas dasar tiga tingkatan manajer tersebut dapat dibedakan tiga jenis ketrampilan managerial (managerial skill), yaitu technical skill, human relation skill, dan conceptual skill.
1. Ketrampilan yang bersifat teknis (technical skill)
Ketrampilan ini meliputi kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, metoda, teknik atau peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas organisasi. Peningkatan ketrampilan seorang manajer harus disesuaikan dengan pengalaman , pendidikan, dan pelatihan yang sudah pernah diikuti.
2. Ketrampilan hubungan antar manusia (human relation skill)Ketrampilan ini meliputi kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, termasuk memotivasi dan menerapkan kepemimpinan yang efektif. Seorang manajer selalu dituntut untuk memahami hakikat hubungan antar manusia dan memanfaatkannnnya semaksimal mungkin untuk pengembangan dinamika kelompok kearah peningkatan peningkatan produktivitas kerja staff. Untuk maksud ini seorang manajer harus lebih memahami perilkalaku manusia dan menerapkan prinsip-prinsip pengembangan motivasi dan kepeimpinan yang efektif.
3. Ketrampilan yang bersifat konseptual (conceptual skill)
Semakin tinggi kedudukan seorang manajer akan semakin sedikit diperlukan ketrampilan yang bersifat teknis, tetapi semakin besar kebutuhan untuk mengembangkan ketrampilan yang bersifat konseptual. Seorang manajer tingkat tinggi dituntut lebih banyak mengembangkan setia Bhaktir dan kepekaanya terhadap masalah organisasi dan hubungannya dengan organisasi lain sesuai dengan tanggung jawab dan ruang lingkup kewenanngannya. Untuk itu seorang manajer harus memahami kebijaksanaan pimpinan yang lebih tinnggi dan mampu mengembangkan kebijakan operasional untuk mencapainya.
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan
gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja