NN Grup juga memberikan contoh situs web yang dinilai "good" dan "bad" terkait related post. Blog tanpa related posts tidak user friendly dan menjadikan pengunjung tidak akan tertarik lebih lama di blog yang dikunjunginya.
Sebaliknya, related posts dengan penempatan yang baik akan menarik perhatian pengunjung untuk lebih mengekspoitasi isi blog dan inilah yang meningkatkan pageviews.
Baca Juga
- Pengertian & Tips Hindari Google Sandbox
- Mengganti Link Newer Post, Home, Older Post dengan Judul Posting
- Mengatasi Remove Render-Blocking JavaScript untuk Loading Blog
- Cara Setting SEO Dashboard Blogger ala Contoh Blog
- Top 10 Website Dofollow 2015 untuk Backlink Gratis Blog
- Mengganti Link Posting Lama, Beranda, dan Posting Baru Menjadi Judul
- Teknik SEO On-Page untuk Meningkatkan Pengunjung Blog
- Cara Menghapus Widget Bundle CSS untuk Fast Loading Blog
Yang dishare CB itu dijamin aman dari sisipan link. Demonya seperti di blog CB ini.
Kembali ke soal fungsi related post. Selain bisa meningkatkan pageviews, daftar posting terkait di bawah tiap tulisan juga bisa mengurangi bounce rate.
Fungsi dasar related posts adalah sebagai internal link sekaligus navigasi blog untuk memandu pengunjung membuka tulisan yang dicari. Google sangat merekomendasikan navigasi dan internal link yang baik dalam sebuah blog.
Panduan Membuat Related Posts
- End Articles with Links to Related Content. Tempatkan related post di akhir posting.
- Choose Relevant Related Links. Pilih tautan terkait yang relevan dengan posting. Untuk blog ummnya berdasarkan Label yang sama.
- Consider Context When Judging Relevance.
- Avoid Placing High-Priority Links Among Stylized Content.
- Don’t Let Anything Come Between the Article and Related Links. Jangan menempatkan related post di tengah postingan. Sebaiknya di akhir.
- Feature Relevant Categories
- Front-Load Hyperlinks with Keywords. Start with Keywords. Usahakan judul dalam related post mengandung kata kunci yang sama dengan postingan. Sebaiknya kata kunci ada di awal judul posting.