Baca Juga

Pengertian Paragraf 
Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan pikirannya.

Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif. Demikian juga halnya dengan kemampuan menulis. Kemampuan menulis bukanlah kemampuan yang diwariskan secara turun-menurun, tetapi merupakan hasil proses belajar dan ketekunan berlatih. Kemampuan ini berkaitan erat dengan kemampuan membaca. Penulis yang baik, biasanya juga pembaca yang tekun.

Keterampilan menerapkan Ejaan yang Disempurnakan, memilih kata yang tepat, membuat kalimat efektif belum sepenuhnya menjamin seseorang dapat menulis dengan baik. Dalam menuangkan gagasan/pikiran, seorang penulis dituntut mampu menghubung-hubungkan kalimat dengan kalimat dalam satu kesatuan yang padu. Hubungan itu menyatakan kesatuan yang diikat oleh struktur bahasa dan kesatuan yang logis. Dalam tulis-menulis atau karang-mengarang, ikatan itu dilahirkan dalam bentuk paragraf.

Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, kalimat-kalimat penjelas sampai kepada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling berkaitan/bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan.

Paragraf dapat juga dikatakan karangan yang paling pendek (singkat). Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan mana suatu ide dimulai dan berakhir. Kita akan kepayahan membaca sebuah buku, kalau tidak ada paragraf, karena seolah-olah kita dicambuk untuk membaca terus-menerus sampai selesai. Kita pun sulit mengonsetrasikan pikiran dari suatu gagasan ke gagasan lain. Dengan adanya paragraf, kita dapat berhenti sebentar, sehingga kita dapat mengadakan konsentrasi pikiran tentang tema yang terkandung di dalamnya.

Macam-Macam Paragraf
Paragraf berdasarkan tujuannya dibedakan menjadi:

1. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka berperan sebagai pengantar untuk sampai kepada masalah yang akan diuraikan. Sebab itu paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan. Paragraf pembuka ini jangan terlalu panjang supaya tidak membosankan.

2. Paragraf Penghubung
Masalah yang akan diuraikan terdapat dalam paragraf penghubung. Jadi, paragraf penghubung berisi inti persoalan yang akan dikemukakan. Oleh sebab itu, antara paragraf dengan paragraf harus saling berhubungan secara logis.

3. Paragraf penutup 
Paragraf penutup untuk mengakhiri sebuah karangan. Biasanya peragraf ini berisi kesimpulan dari paragraf penghubung. Paragraf penutup dapat juga berisi penegasan kembali mengenai hal-hal yang dianggap penting dalam paragraf penghubung. Paragraf yang berfungsi mengakhiri sebuah karangan tidak boleh terlalu panjang. Namun tidak berarti paragraf ini dapat tiba-tiba diputuskan begitu saja. Jadi, seorang penulis harus dapat menjaga perbandingan antara paragraf pembuka, penghubung, dan penutup.