Candi - Candi yang Tersebar di Indonesia
Candi adalah sebuah bangunan tempat ibadah dari peninggalan masa lampau yang berasal dari agama Hindu-Buddha. Digunakan sebagai tempat pemujaan dewa-dewa. Namundemikian, istilah 'candi' tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempatibadah saja. Banyak situs-situs purbakala lain dari masa Hindu-Buddha atau Klasik Indonesia, baik sebagai istana, pemandian/petirtaan, gapura, dan sebagainya, disebut dengan istilah candi.Candi juga berasal dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu Dewa kematian (Durga).Karenanya candi selalu dihubungkan dengan monumen untuk memuliakan Raja yangmeninggal.
Candi Sanggrahan
Candi Gembirowati
Situs Watugilang
Baca Juga
Candi Wayang
Di atas relief Candi Wayang, terlihat bongkahan batu Candi. Sayang saya tidak menyempatkan naik ke sana.
Di Nganjuk, Jawa Timur juga ada Candi Lor, dan bentuknya juga tinggal reruntuhan, dikarenakan pohon yang "menumpang" hudup di bangunan candi sejak tahun 1866.
Candi Bumiayu
Desa Bumi Ayu, Kecamatan Tanah Abang, kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Desa ini terletak kira-kira 300 KM dari kota Palembang.
Bumi Ayu dikenal dengan situs candi-candi peninggalan Hindu dari aliran Siwaisme.
Sampai saat ini sudah diketemukan 11 buah candi yang tersebar di wilayah seluas 76 HA perkebunan karet, yang dikelilingi oleh anak sungai Musi. Dari penggalian para arkeolog, maka komplek candi Bumi Ayu ini merupakan candi-candi Hindu terbesar di luar Jawa, dan dari penemuan tersimpul bahwa candi-candi ini merupakan tiruan Candi Prambanan di Jawa Tengah, didirikan pada tahun 819 Saka atau 897 Masehi.
Usaha pelestarian ini telah dimulai pada tahun 1990 sampai sekarang, dengan didukung oleh dana APBN. Walaupun demikian peran serta Pemerintah Kabupaten Muara Enim cukup besar, antara lain Pembangunan Jalan, Pembebasan Tanah dan Pembangunan Gedung Museum Lapangan. Percandian Bumiayu meliputi lahan seluas 75,56 Ha, dengan batas terluar berupa 7 (tujuh) buah sungai parit yang sebagian sudah mengalami pendangkalan.
Simbol Hindu pada bangunan candi terlihat pada komponen bangunan atapnya yang dinamai ratna.
Pada beberapa arca seperti Siwa Mahadewa, Nandi dan Agastya, simbol Hindu diperlihatkan hiasan yang dinamakan buah keber.
Candi Tegowangi
pahatan figur kepala yang aneh dan misterius
Kompleks Candi Dieng
Kompleks candi-candi Hindu yang dibangun pada abad ke-7, antara lain: Candi Gatotkaca, Candi Bima, Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Sembadra, Candi Srikandi, Candi Setyaki, Gangsiran Aswatama, dan Candi Dwarawati.
Kawasan ini terletak sekitar 26 km di sebelah Utara ibukota Kabupaten Wonosobo, dengan ketinggian mencapai 6000 kaki atau 2.093 m di atas permukaan laut. Suhu di Dieng sejuk mendekati dingin. Temperatur berkisar 15—20°C di siang hari dan 10°C di malam hari. Bahkan, suhu udara terkadang dapat mencapai 0°C di pagi hari, terutama antara Juli—Agustus. Penduduk setempat menyebut suhu ekstrem itu sebagai bun upas yang artinya "embun racun" karena embun ini menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian.
Kompleks Trowulan
Beberapa bangunan yang masih tersisa :
Candi (Gerbang) Wringin Lawang
kondisi saat ditemukan:
setelah dipugar: