Tebing ini dinamai Gunung Parang terletak di Kampung Cihuni, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, merupakan tebing batu andesit tertinggi ke dua di Asia, termasuk dalam urutan 10 besar tebing alam tertinggi di dunia.
Sudah lama keberadaan Gunung Parang menjadi salah satu tempat obyek wisata alam yang menyediakan kebutuhan untuk kegiatan wisata petualangan minat khusus, seperti rock climbing atau olahraga pajat tebing.
Untuk mencapai Badega Gunung Parang tidaklah sulit, jika anda menggunakan kendaraan pribadi dari arah Jakarta, masuklah tol dan arahkan kendaraan anda ke tol Purbaleunyi arah Bandung, kemudian keluarlah di pinto tol Jatiluhur, sesampai di pertigaan Ciganea, belok ke kanan ke arah Plered. Sesampai di Plered, arahkan kendaraan anda ke Tegalwaru, dan sesampainya di pertigaan Ciakar, beloklah ke kanan ke arah Kampung Cihuni. Ikuti jalan tersebut dan kurang dari lima belas menit anda sudah sampai di lokasi wisata Badega Gunung Parang.
Namun jika anda menggunakan kendaraan umum, anda bisa naik bis Warga baru tujuan Purwakarta, mintalah turun di Ciganea. Kemudian lanjutkan perjalanan anda dengan menggunakan angkutan kota tujuan Plered, dan sesampainya disana tinggal pilih anda mau naik ojek atau naik angkutan pedesaan ke Kampung Cihuni, Gunung Parang.
Panjat tebing Gunung Parang pertama dipopulerkan pada tahun 1980 oleh team ITB dan Skygers. Sebelum dijadikan lokasi panjat tebing para pecinta alam, jalur panjat di lokasi ini sering dijadikan latihan perang oleh anggota TNI.
Gunung batu yang terbentuk dari gesekan bumi dan menyembul ke permukaan ini memiliki tiga jalur panjat. Tower I, memiliki ketinggian 983 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan medan panjat lebih dari 700 meter.
Tower II, hampir sama tinggi dengan tower I. Bentuknya meruncing di bagian atas dan mirip senjata parang. Dan Tower III, lebih landai dan terlihat tumpul dari kejauhan.
Dua sisi lereng Gunung Parang memiliki karakter yang berbeda. Lereng sebelah timur didominasi oleh batuan andesit yang curam dan terjal. Sementara itu, lereng bagian barat lebih landai, merupakan kombinasi antara batuan cadas dengan andesit. Karakter Gunung Parang, adalah multygrade, artinya banyak jalur pemanjatan dengan tingkat kesulitan bervariasi. Mulai dari tingkat kesulitan terendah grade 1 sampai dengan yang paling tinggi grade IV.Oleh karena itu dikalangan para pemanjat gunung ini dikenal sebagai kawah candradimuka,dalam artian proses pembelajaran panjat tebing khususnya tebing alam pastilah dimulai dari gunung ini.
Rute Pemanjatan
Baca Juga
- Goa Maharani Lamongan Jawa Timur
- Menelusuri Goa Gong Pacitan Jawa Timur
- Menelusuri Gua Barat Penuh Tantangan
- Air Terjun Telun Berasap Kayu Aro Kerinci Jambi
- Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban Kuantan Singingi Riau
- Air Terjun Nyarai Lubuk Alung Padang Pariaman Sumatera Barat
- Air Terjun Dua Warna Sibolangit Deli Serdang Sumatera Utara
- Air Terjun Pria Laot Sabang NAD
Beragam rute pemanjatan tersedia disini, namun yang lebih populer adalah rute pemanjatan "240" yang dibuat oleh Skygers, kelompok panjat tebing dari Bandung, yang berada di Tower 2.
Dan juga rute pemanjatan "Kopassus" yang dibuat di Tower 3, yang dibuat oleh Pasukan Khusus Angkatan Darat Indonesia.
Diluar kedua rute pemanjatan tersebut, masih banyak rute-rute pemanjatan lainnya yang dibuat oleh beberapa Team dari seluruh Indonesia bahkan internasional.
Potensi Keindahan Alam
Kehidupan masyarakat Desa Cihuni (masyarakat sekitar kaki Gunung Parang) yang masih mempertahankan kultur perkampungan kesundaannya. Adapun satwa yang masih ada di Gunung Parang ini adalah moyet, lutung, dan Elang Jawa.
Selain manjat tebing, pengunjung bisa menikmati keindahan alam yang ada. Tak hanya di Ubud Bali, Kampung Cihuni juga memiliki persawahan yang berundak-undak atau terasering. Pengunjung juga bisa melakukan kegiatan berkemah di lokasi ini. Sebab, kaki Gunung Parang merupakan tanah lapang yang luas sehingga sangat cocok untuk dijadikan tempat berkemah. Tak hanya itu, air bersih juga sangat tersedia di wilayah ini. Karena, Gunung Parang memiliki dua sumur yang airnya dikabarkan memiliki khasiat tertentu.
Inap Desa (Homestay)
Tersedia 5 Bale Ngaso dengan kapasitas 5-6 orang dewasa.
Semua banguan yang dibangun disini menggunakan bahan baku alami dengan konstruksi bambu dan atap daun kirai, serta gaya arsitektur sunda. Berdiri diatas pondasi batuan andesit utuh yang berbentuk segi empat (disebut Tatapakan), sehingga memberi kesan alami dan purba.
Informasi lebih lanjut hubungi
Badega Gunung Parang
Kampung Cihuni, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat
Telp.: +62 878 7470 8230
Website: http://kampungcihuni.blogspot.com
Email: kampung.cihuni@gmail.com
Twitter: @Badegaparang
Google: +kampungcihuni
Facebook: Facebook.com/kampungcihuni
Flickr: Our Gallery on Flickr