- Pemeriksaan laboratorium : untuk menilai sel-sel darah, urin, feses
- Kultur bakteri : untuk mengetahui bakteri penyebab infeksi, dan untuk menentukan antibiotik serta resistensinya.
- Radioimaging : seperti CT-Scan, MRI, rontgen untuk mengetahui langsung bagian dalam tubuh yang terkait dengan penyakit.
Baca Juga
- Kesadaran: nilai dengan menggunakan GCS (glasgow coma scale), yang mana keadaan pasien sadar penuh (compos mentis) dengan nilai GCS nya 15. Dibawah itu maka pasien mengalami penurunan kesadaran.
- Suhu: dengan menggunakan termometer, letakkan pada ketiak selama satu menit. Normal suhu adalah 36,6 -36,2 derjat celsius.
- Tekanan darah : dengan menggunakan sphygmomanometer atau yang biasa disebut dengan tensimeter. Yang mana nilai normal nya adalah 120/80 mmHg
- Nadi : dengan cara meraba pada arteri radialis, yang terletak pada pergelangan tangan dibawah ibu jari. Denyut nadi ini sama dengan denyut jantung, yang mana nilai normalnya adalah 60-100 x permenit.
- Napas : dengan cara melihat, atau meletakkan tangan pada dada pasien, dan menghitung berapa kali pasien bernafas selama satu menit. Normalnya yaitu 16-20 x permenit
- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
- Auskultasi
- Pemeriksaan fisik THT (telinga hidung tenggorokan)
- Pemeriksaan fisik leher
- Pemeriksaan fisik kulit
- Pemeriksaan fisik respirasi (pernafasan)
- Pemeriksaan fisik kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah)
- Pemeriksaan fisik abdomen (perut)
- Pemeriksaan fisik otot, tulang, dan sendi
- Pemeriksaan fisik urogenital (saluran urin dan kelamin)
- Pemeriksaan fisik endokrin (hormonal)
- Pemeriksaan fisik saraf dan indera
- Pemeriksaan fisik genitalia eksterna dan internal (alat vital luar dalam)