Baca Juga


Salah satu cara untuk menghilangkan stres adalah pergi ke pantai. Bermain dengan riak ombak, berenang, atau berselancar adalah aktivitas menyenangkan. Belum lagi jika kawasan wisata pantai dilengkapi dengan aneka layanan yang menghibur. Namun, jangan sampai lengah saat di pantai. Ada beberapa hal yang justru membahayakan ketika sedang berlibur ke pantai.

Dikutip dari laman Kompas, selama berada di pantai sebaiknya Anda mewaspadai hal-hal sebagai berikut:

1. Arus balik (rip current). Ini adalah gerakan air yang menuju kembali ke laut setelah datangnya ombak dari laut ke darat. Jika tidak berhati-hati atau kuda-kuda kaki tidak kuat, arus balik air ini mampu menyeret orang untuk ikut ke laut. Bagi perenang sebaiknya berhati-hati. Kalau Anda terjebak dalam arus balik, berenanglah mengikut arah arus balik lalu berenag sejajar garis pantai hingga bertemu ujung arus. Jika Anda melawan arus kemungkinan ikut terseret makin ke tengah karena tubuh kelelahan.

2. Menggali lubang di pasir pantai terlalu dalam. Ada banyak tragedi kematian dan luka-luka karena lubang di pasir ini akibat runtuh. Seorang pria 26 tahun meninggal karena terowongan pasirnya runtuh dan dia terjebak di dalamnya. Atau, terdapat anak usia 12 tahun yang meninggal akibat dia masuk ke dalam terowongan pasir. Disarankan untuk tidak menggali lubang lebih tinggi dari lutut. Jika banyak lubang di pantai, ada baiknya Anda berbaik hati menutupnya.

3. Terbakar sinar matahari. Matahari di pantai rasanya sangat menyengat. Jika sampai memabakar kulit maka tandanya adalah kram kepanasan, kelelahan, hingga stroke. Kalau Anda mengalami luka bakar serius sebaiknya segera pergi ke rumah sakit atau institusi kesehatan setempat untuk mendapatkan pertolongan.

4. Serangan bakteri E. Coli. Ini terjadi akibat air laut terkontaminasi bakteri patogen. E. coli menyebabkan gejala muntah, diare, sakit perut, hingga demam. Usahakan agar air laut tidak terminum dan cuci tangan setelah bermain air. Kadang, ada pula bakteri Vibrio vulnificus yang ditemukan di laut. Bakteri ini suka memakan daging dan terakhir ditemukan di Florida, Amerika Serikat, pada tahun ini. Korban meninggal mencapai 9 orang.

5. Ubur-ubur. Serangan ubur-ubur kerap terjadi di pantai. Jumlah ubur-ubur yang berbahaya sekitar 70 sepesies dari 2.000 spesies yang ada. Ubur-ubur tertentu memiliki tentakel yang beracun, seperti dari jenis ubur-ubur kotak. Kebanyakan serangan ubur-ubur memicu rasa sakit, gatal, hingga ruam merah yang bertahan beberapa hari. Memakai sandal jepit atau alas kaki lain adalah upaya tepat untuk mencegah terkena racun ubur-ubur di pantai.

Sumber: Sidomi