Baca Juga
KEANEKARAGAMAN HEWAN
I.Judul:
Keanekaragaman Organisme Hewan
II. Tujuan
- Mempelajari Morfologi hewan invertebrata yang diwakili oleh udang dan siput, serta hewan bertulang belakang/vertebrata diwakili ikan dan katak.
Di dalam ekosistem terdapat berbagai jenis hewan. Berbagai jenis tersebut memiliki kebutuhan yang sama tetapi mereka memiliki pebedaan dan persamaan. Perbadaan itu meliputi struktur bentuk tubuhnya. Perbedaan yang nyata memungkinkan mereka dikenali sebagai kelompok yang berbeda. Perbedaan tersebut menunjukkan adanya keanekaragaman ( Waluyo, 2006 :109 ).
Ciri-ciri hewan, yaitu :
- Multiseluler,
- Heterotrof,
- Reproduksi secara seksual atau beberapa jenis secara aseksual,
- Membutuhkan oksigen,
- Dalam siklus hidupnya terdapat periode embrionik,
- Motil ( Waluyo, 2006: 109 )
- Hewan tidak bertulang belakang ( Invertebrata )
- Protozoa
- Porifera
- Coelenterata
- Vermes
- Molusca
- Arthopoda
- Echinodermata (Amiruddin, 1989: 45 )
Sebagian invertebrata mempunyai habitat di air atau tempat lembab. Organ tubuh invertebrata sebagian besar belum sempurna, baik organ-organ penyusun respirasi, ekskresi, pencernaan, koordinasi dan reproduksi. Beberapa invertebrata bermanfaat bagi manusia tetapi ada juga yang membahayakan bagi manusia ( Waluyo, 2006: 111 ).
…Dalam kesempatan ini dari kelompok hewan invertebrata akan dibahas phylum Mollusca dan phylum Arthropoda ( Tim dosen Pembina, 2012: 38 ).
Phylum mollusca dikenal sebagai hewan bertubuh lunak dan tidak memiliki ruas tubuh. Tubuhnya yang lunak itu umumnya ditutupi oleh cangkang atau rumah yang keras. Hewan ini dapat kita temukan dimana-mana, di darat, di air tawar maupun di laut. Salah satu dari anggota ini adalah gastropoda. Gastropoda yang umumnya kita temukan adalah siput kebun ( Achatina fulica ). Struktur tubuh hewan ini, kepalanya mempunyai dua pasang tentakel. Satu pasang tentakel pendek dan satu pasang tentakel panjang. Pada ujung tentakel yang panjang terdapat mata. Terdapat mulut dengan faring yang berotot yang terdapat radula dengan gigi yang terbuat dari kitin. Bagian kepala langsung berhubungan dengan kaki yang berotot. Bagian tubuh ini terdapat di dalam cangakang yang umumnya terbuat dari kalsium karbonat. Pada sisi kanan tubuhnya terdapat lubang yang letaknya di bawah kepala, agak ke bawah lagi terdapat lubang yang agak besar, yaitu lubang anus dan respirasi. Matel merupakan selaput tipis yang berfungsi untuk menghasilkan cangkang atau dapat pula digunakan untuk respirasi ( Tim Dosen Pembina, 2012: 38-39 )….Tubuhnya dilindungi oleh rangka yang tersusun oleh zat kapur yang keras dan dilapisi oleh tanduk. Rangka ini disebut Shell ( Waluyo, 2006: 112 ).
Phylum arthropoda merupakan phylum yang memiliki spesies yang paling banyak jika dibandingkan dengan yang lain. Hewan yang termasuk ke dalam golongan ini adalah kelas Crustacea ( udang-udangan ), kelas chilopoda ( lipan ), kelas diplopoda ( kaki seribu ), kelas arachnida ( laba-laba ), kelas insecta ( belalang ). Tubuh arthropoda bagian beruas-ruas dengan temtakel yang umumnya beruas-ruas pula. Seluruh tubuhnya ditutupi olrh rangka luar yang terbuat dari kitin. Crustacea meliputi golongan udang-udangan dan kepiting. Kebanyakan hidup di air laut tapi beberapa ada di air payau, tawar, tempat-tempat yang lembab dan di daratan. Hewan yang paling umum dipelajari adalah udang. Tubuhnya ditutupi oleh eksoskeleton ini merupakan bagian yang keras kecuali pada sambungan segmen-segmennya, lunak, dan tipis, sehinnga memungkinkan untuk pergerakan. Tubuhnya terdiri atas cephalotorax ( kepala dan dada bersatu ) dan abdomen di bagian belakangnya. Bagian kepala mempunyai lima segmen, abdomen enam segmen, dada delapan segmen. Masing-masing dengan sepasang appendage yang bersatu di bagian ventral. Ruas-ruas cheloporax ditutup oleh penutup yang disebut karapax. Di bagian ujung kepala terdapat rostrum ( moncong ). Sebelah bawah rostrum di kedua sisinya terdapat mata majemuk dengan tangkai yang dapat digerakkan. Mulut terdapat diantara mandibula dan anus terbuka ventral pada bagian telson yang melebar di bagian ujung abdomen ( Tim Dosen Pembina, 2012: 39 ).
Insang terletak disebelah dalam pada ke dua sisi karapax. Pasangan alat kelamin betina terbuka di bagian dasar dari pasangan ketiga kaki jalannya di daerah thorax. Sedangkan yang jantan terletak diantara oasangan kaki jalan yang kelima. Pada bagian kepala terdapat sepasang antenula pendek dan sepasang antena pendek yang dapat digerakkan untuk untuk menerima stimulus dari lingkungannya. Juga di bagian ini terdapat mandibula yang berfungsi untuk merobek makanan yang bergabung dengan bagian maxilla dan maxilliped. Pda bagian thorax terdapat pasangan kaki jalan yang berfungsi untuk bergerak, memgang makanan dan membersihkan permukaan tubuhnya. Pda bagian abdomen terdapat sepasang swimmeret yang membantu dalam respirasi dan membawa telur pada udang betina. Selain swimmeret, di bagian ujung abdomen terdapat uropod yang melebar dengan telson membentuk paddle yang melebar pula dan berfungsi untuk berenang dan melindungi telur ( Tim Dosen Pembina, 2012: 39-40 ).
- Hewan bertulang belakang ( Vertebrata )
Ciri-ciri hewan bertulang belakang, yaitu:
- Memiliki tulang punggung,
- Perkembangbiakannya umumnya secara generatif,
- Susunan saraf terletak di bagian dorsal, yaitu diatas saluran pencernaan ( Kamajaya, 1996 : 45 ).
- Ikan ( pisces ),
- Amphibi,
- Reptil,
- Burung ( aves ),
- Hewan menyusui ( mamalia ) ( Amiruddin, 1989: 77 ).
Ikan merupakan hewan berdarah dingin, yaitu suhu tubuhnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan lingkungan ( Kamajaya, 1996: 48 ). Tubuh ikan umumnya pipih bilateral terdiri atas bagian badan ( tuncus ), kepala ( caput ), dan ekor ( cauda ). Sirip yang terdapat pada ikan umumnya sirip punggung/pina dorsalis, sirip dada/pina thoracalis, sirip perut/pina abdominalis, sirip anus/pina analis, dan sirip ekor/pina caudalis. Di daerah kepala terdapat celah mulut, sepasang cekung hidung/fofeanasalis di depn mata. Mata terletak di bagian samping tanpa kelopak, mata ditutup oleh selaput argantea yang kuat. Bagian samping kepala terdapat insang/operculum. Seluruh bagian badan ditutup oleh sisik. Pada bagian samping tubuh samar-samar terlihat garis yang memanjang ke arah ekor, disebut gurat sisi/linea lateralis. Pada bagian ventral tubuh terdapat dua sampai tiga lubang pengeluaran, yaitu lubang anus, lubang urin, dan lubang kelamin. Sirip ekor umumnya bertipe homocercal ( ujung sirip terbelah menjadi bagian yang sama ) ( Tim Dosen Pembina,2012: 40 ).
Amphibi berasal dari kata Amphi, artinya rangkap dan bios, yang artinya kehidupan, karena amphibi adalah hewan yang hidup denagn dua bentuk kehidupan, mula-mula dalam air tawar, kemudian dilanjutkan di darat ( Radiopoetro, 1981: 471 ). ..Kelas amphibi mencakup tiga bangsa, yaitu apoda, urodela, anura. Ciri-ciri morfologi anura antara lain, tubuh pendek, lebar, dan kaku, kepala dan badan bersatu, tanpa leher, dan ekor, tungkai depan lebih kecil dan lebih pendek dibandingkan tungkai belakang. Contoh dari kelas ini adalah Rana sp.dan Bufo sp., tubuh katak terdiri atas kepala, badan serta empat anggota gerak. Di bagian kapala terdapat celah mulut, lubang hidung, dan membran timphani. Pada bagian badan terdapat dua pasang kaki ( kaki depan dengan empat jari dan kaki belakang dengan lima jari, lubang pengeluaran berupaa kloaka ( Tim Dosen Pembina, 2012: 40-41 ).
IV. Alat dan Bahan
Alat
- Papan seksi
- Pinset
- Jarum bertangakai
- Loupe
- Kertas tissue
- Siput Kebun ( Achatiana fulica )
- Udang ( Cambarus sp. )
- Ikan mas Cyprinus carpio )
- Katak hijau ( Rana sp. )
V. Cara Kerja
- Mengamati siput kebun ( Achatina fulica )
- Mengamati Udang ( Cambarus sp. )
- Mengamati ikan mas ( Cyprinus carpio )
- 4. Mengamati katak hijau ( Rana sp. )
VI. Hasil Pengamatan
- Mengamati siput kebun (Achatina fulica )
- Cangkang dari zat kapur
- Apex ( ujung cangkang )
- Sutura ( garis-garis )
- Whorel ( antara garis-garis )
- Whor ( body )
- Spire ( 4-5 sutura )
- Bibir luar
- Apertur
- Bibir dalam
- Sepasang antena panjang ( sebagai fotoreseptor )
- Sepasang antena pendek ( sebagai kemoreseptor )
- Lubang ganeta
- Mengamati Udang ( Cambarus sp. )
- Mata
- Cepalothorax
- Abdomen
- Sternum
- Ekor
- Antena panjang 1 pasang
- Anthena pendek
- Kaki jalan 5 pasang
- Kaki renang 5 pasang
- Rostrum
- Mengamati Udang ( Cambarus sp. )
- Kepala ( operculum )
- Badan
- Ekor
- Rima oris ( mulut )
- Orgamen fisis ( mata )
- Linea Literalis ( gurat sisi untuk mengatur tekanan pada air )
- Pina dorsalis
- Pina abdominalis
- Pina analis
- Pina torachalis
- Pina caudalis
- Mengamati katak hijau ( Rana sp )
- Kepala
- Badan
- Tungkai depan
- Tungkai belakang
- Rima oris
- Fofea nasalis ( hidung )
- Organon fisus
- Membrane timpani ( telinga )
- Punggung bagian dorsalis
- Tulang ekor
- Kloaka
- Digiti ( 4 jari ) , tungkai depan
- Digiti berselaput ( tungkai belakang )
VII. Pembahasan
Kingdom animalia beranggotakan berbagai jenis hewan yang dapat dibagi menjadi dua, yaitu vertebrata dan invertebrata. Dari dua kelompok ini akan terbagi lagi menjadi phykum-phylum. Hewan-hewan ini dapat dibedakan satu dengan yang lain dari struktur morfologinya, yaitu memiliki bentuk luar tubuh dimana setiap phylum-phylun memiliki perbedaan pada struktur morfologinya.
Pengamatan yang pertama, yaitu mengamati siput kebun ( Achatina fulica ), struktur morfologinya berupa cangkang, apex, sutura, whorel, whor, spire, bibir luar, apertur, bibir dalam , sepasang antena panjang, sepasang antena pendek, lubang geneta.
Masing-masing bagian tersebut memiliki fungsi. Kaki berotot yang menjulur di bagian ventral tubuhnya befungsi untuk merayap atau menggali. Lubang kelamin yang menurut literatur terletak pada sisi kanan tubuh bagian bawah kepala, tidak terlihat, begitu pula dengan lubang respirasi dan anus. Ini dikarenakan siput yang digunakan untuk percobaan sangat peka terhadap sentuhan benda lain sehingga saat praktikan ingin melihat organ-organ tersebut dengan membuka dan membalik tubuh siput yang terlipat , siput menyembunyikan tubuhnya ke dalam cangkang.
Dari hasil pengamatan juga terlihat siput juaga menghasilkan lendir. Lendir ini berfungsi untuk memudahkan pergerakan siput karena siput bergerak dengan menggunakan kaki muscular ini merupakan bagian perut dari siput.
Pada bagian kepala, terdapat tentakel panjang dan tentakel pendek. Tentakel panjang berfungsi untuk fotoreseptor dan tentakel pendek berfungsi untuk kemoreseptor. Saat praktikum, antena panjang lebih serimg muncul daripada antena pendek itu dikarenakan pada ujung tentakel yang panjang terdapat mata, sehingga dengan memunculkan tentakel yang panjang siput dapat melihat lingkungan sekitar. Selain itu siput memiliki cangkang yang menutupi tubuh siput tumbuh melingkar dengan ujung yang semakin kecil, cangkang terbuat dari kalsium karbonat. Berfungsi untuk melindungi tubuh siput.
Selain dari phylum mollusca, dari kelompok hewan invertebrata juga diambil contoh dari phylum arthropoda dan diambil dari kelas Crustacea yang beranggotakan udang-udangan, kepiting, lobster. Dalam percobaan ini, hewan yang akan diamati struktur morfologinya adalah udang.
Pengamatan yang kedua dilakukan pada udang. Pada pengamatan itemukan bagian-bagian,yaitu cepalotorax, abdomen, ekor, 5 pasang kaki jalan, 8 pasang kaki renang,uropoda, 2 antena, rostrum, mata majemuk, dan mulut yang masing-masing memiliki fungsi.
Tubuh udang terdiri atas segmen-segmen ( ruas-ruas ) terdiri atas cepalothorax ( kepala dan dada bersatu ) serta abdomen ( perut ). Bagian anterior ( ujung depan ) lebih lebar dan besar, sedangkan posterior ( ujung belakangnya ) sempit. Maxilla dan maxiliped berfungsi sebagai penyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut. Alat geraknya terdiri dari 6 pasang kaki jalan, dan 8 pasang kaki renang untuk berenang , merangkak, atau menempel di dasar permukaan.
Bagian cepalothorax, dilindungi oleh oleh kitin yang keras disebut karapax, yang mempunyai duri dibagian depannya yang disebut rostrum. Mata pada udang bertangkai. Antena terdapat pada bagian kepala, yaitu berjumlah dua yang berfungsi sebagai keseimbangan dan alat peraba. Pada abdomen terdapat segmen terakhir yang disebut disebut telson dan embelan putih yang lebar dan pipih yang disebut uropoda, yang berfungsi sebagai alat kemudi saat berenang.
Pada pengamatn ketiga, hewan yang diamati adalah hewan dari kelompok vertebrata ( hewan bertulang belakang ) yang diwakili oleh oleh kelas ikan ( pisces ) dan amphibi . Dari kelas pisces, ikan yang diamati adalah ikan mas ( Cyprinus carpio ), dari kelas Amphibi adalah katak hijau ( Rana sp. )
Pada pengamatan terhadap ikan mas ,terdapat susunan organ tubuh, yaitu mulut, mata, 2 sirip perut, 2 sirip dada, 1 sirip punggung, 1 sirip anus, 1 sirip ekor, gurat sisi dan anus yang masing-masing memiliki fungsinya masing-masing. Pada bagian antara kepala dan badan terdapat tutup insang/operculum di kedua sisinya. Di dalam operculum terdapat insang untuk alat respirasi. Tubuh ikan ditutupi oleh sisik seluruhnya. Sisik pada ikan licin karena berlendir, agar dapat bergerak dengan cepat di air. Pada tubuh ikan terdapat sirip . Sirip ikan berfungsi untuk membantu berenang dan menjaga keseimbangan tubuh ikan. Gurat sisi adalah bagian tubuh yang dapat dilihat secara langsung, berupa garis yang gelap di kedua sisi tubuh ikan mulai dari posterior operculum sampai ekor. Pada gurat sisi terdapat lubang-lubang yang berfungsi untuk menghubungkan kondisi luar tubuh dengan sistem kanal yang menampung sel-sel sensori dan pembuluh saraf. Selain itu membantu ikan dalam mengidentifikasi lingkungan sekitarnya. Mata digunakan sebagai alat penglihatan saat berenang di air. Berjumlah sepasang terletak di bagian sisi kanan dan kiri ikan.
Ada lima macam sirip, yaitu sirip dada/pina thoracalis, sirip perut/pina abdominalis, sirip anus/pina analis, sirip ekor/pina caudalis, dan sirip punggung/pina dorsalis. Pada sirip ekor, terlihat terbagi menjadi dua bagian yang sama, tipe ini homocercal. Pada bagian ventral tubuh terdapat 3 lubang pengeluaran, anus, urin, dan kelamin. Dua sirip perut digunakan untuk membantu menstabilkan ikan saat berenang, selain itu juga untuk menetapkan posisi pada suatu kedalaman. Satu sirip ekor berada pada bagian posterior tubuh ikan. Berfungsi sebagai pendorong utama ketika berenang ( maju ) dan juga sebagai kemudi saat bermanuver. Pina dorsalis berfungsi adalah sirip yang berada di bagian dorsal ikan dan berfungsi sebagai stabilitas ikan ketika renang. Sirip dada terletak di pertengahan tinggi pada kedua sisi tubuh ikan. Fungsinya ntuk pergerakan maju, ke samping, dan mengerem. Pina analis adalah sirip yang berda di bagian ventral tubuh di posterior anal. Fungsinya untuk stabilitas berenang ikan. Sirip anus terletak di belakang anus. Anus digunakan sebagai alat pembuangan ekskresi.
Dan yang selanjutnya mengamati katak hijau ( Rana sp. ). Terdapat bagian-bagian tubuh mulai dari bagian kepala sampai tungkai belakang yang memiliki fungsi masing-masing, yaitu kepala, badan, ekor, rima oris, fofea nasalis, organon fisus, membran timpani, punggung bagian dorsalis, tulang ekor, kloaka, digiti ( 4 jari ) tungkai depan, digiti 5 jari berselaput ( tungkai belakang ).
Rima oris terletak pada ujung moncong atau rostrum yang berfungsi untuk menangkap makanan. Fofea nasalis ( hidung) berfungsi untuk bernafas. Organon fisus ( mata ) besar yang spherik digunakan sebagai alat penglihatan, 2 lubang pipih tertutup oleh membran timpani berfungsi sebagai telinga untuk menerima gelombang suara. Tiap mata mempunyai kelopak atas dan bawah, serta di dalamnya mempunyai selaput bening yang berfungsi untuk menutupi mata bila ada di air. Membran timpan sebagai organ penghasil suara pada katak dan berfungsi menarik perhatian pada katak betina. Di ujung bagian belakang badan dijumpai kloaka, yaitu lubang kecil untk membuang sisa-sisa makanan tidak dicerna, urine, dan sel-sel kelamin ( telur/sperma )dari alat reproduksi. Alat gerak katak berupa kaki. Tungkai depan berjumlah 4 jari dan tungkai belakang berjumlah 5 jari. Pada tungkai belakang memanjang digunkan untuk melompat. Kadangdijumpai jari tambahan pada sisi ventral kaki, berupa tulang-tulang keras yang digunakan untuk menggali tanah.
VIII. Penutup
8.1 Kesimpulan
1. Secara garis besar hewan dibagu menjadi dua kelompok, yaitu vertebrata dan invertebrata. Pada peraktikum kali ini hewan invertebrata diwakili oleh filum mollusca dan arthropoda. Struktur morfologinya, yaitu :
a. Filum mollusca yang diwakili oleh Achatina fulica
- Tubuhnya lunak dan ditutupi oleh cangkang
- Alat geraknya berupa kaki muscular/otot kaki
- Menghasilkan lendir
- Mata terdapat pada tentakel panjang.
- Mempunyai tentakel panjang dan tentakel pendek.
- Tubuh beruas-ruas dan ditutupu oleh eksoskeleton yang terbuat dari kitin, terbagi atas cepalothorax, abdomen dan ekor.
- Terdapat mata majemuk di bagian kepala, moncong ( rostrum ), memiliki ntenula pendek sebgai alat peranba dan antena panjang untuk keseimbangan.
- Kaki ada dua macam, yaitu kaki jalan pada bagian penyatuan kepala dan dada, dan kaki renang pada abdomen.
- Ikan (pisces)
- Terbagi atas kepala, badan, dan ekor.
- Seluruh tubuhnya ditutup oleh sisik
- Bagian kepala memiliki organ mata, mulut, dan cekung hidung. Di bagian belakang terdapat operculum yang menutupi insang sebgai alat pernapasan.
- Tubuh selalu berlendir
- Berhabitat di air
- Memiliki lima tipe sirip, pina dorsalis, pina abdominalis, pina torakalis, pina analis, pina caudalis.
- Alat ekskresinya berupa 3 lubang pengeluaran, yaitu lubang anus, lubang kelamin, dan lubang urine.
- Katak hijau ( Amphibi )
- Kepala dan badan bersatu, tidak berekor
- Pada kepala terdapat mata, mulut, lubang hidung, dan membran timphani.
- Tidak berleher
- Memiliki 4 alat gerak, yaitu sepasang tungkai depan yang lebih pendek dan lebih kecil dan berjari 4. Sepasang tungkai belakang yang lebih panjang untuk melompat yang memiliki 5 jari berselaput untuk berenang.
- Alat ekskresi berupa kloaka.
8.7 Saran
- Jagalah kebersihan laboratorium
- Sebelum praktikum praktikan harus menguasai materi terlebih dahulu.
Daftar Pustaka
Amiruddin. 1989. Biologi. Jakarta: Erlangga
Anshori, I. 1984. Biologi Umum. Bandung: Ganeca Exact
Kamajaya. 1996. Sains Biologi. Bandung: Ganeca Exact
Radiopoetro. 1981. Zoologi. Jakarta: Erlangga
Tim Dosen Pembina. 2012. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember: Universitas Jember
Waluyo, Joko. 2006. Biologi Dasar. Jember : Jember University Press