Baca Juga
E-Commerce Dan E-Business
Huruf "E" disini mengacu pada kata "Electronic", tapi lebih banyak digunakan dalam konteks Internet. Dari namanya, kita sudah bisa menebak kalau ini berkaitan dengan kegiatan yang bersifat komersial. Tidak salah memang, karena istilah e-commerce yang akan kita bahas ini memang mengacu pada kegiatan komersial di Internet. Contoh paling umum dari kegiatan e-commerce tentu saja adalah aktifitas transaksi perdagangan melalui sarana internet.
Dengan memanfaatkan e-commerce, para penjual (merchant) dapat menjajakan produknya secara lintas negara karena memang sifat Internet sendiri yang tidak mengenal batasan geografis. Transaksi dapat berlangsung secara real time dari sudut mana saja di dunia asalkan terhubung dengan jaringan Internet.
Umumnya transaksi melalui sarana e-commerce dilakukan melalui sarana suatu situs Web yang dalam hal ini berlaku sebagai semacam etalase bagi produk yang akan dijual. Dari situs Web ini, para pembeli (customer) dapat melihat bentuk dan spesifikasi produk bersangkutan lengkap dengan harga yang dipatok.
Berikutnya, apabila si calon pembeli tertarik, maka ia dapat melakukan transaksi pembelian di situs tersebut dengan sarana kartu kredit. Berbeda dengan transaksi kartu kredit pada umumnya yang menggunakan peralatan khusus, transaksi kartu kredit di Internet cukup dilakukan dengan memasukkan nomor kartu kredit beserta waktu kadaluwarsanya pada formulir yang disediakan.
Di tahap selanjutnya, program di server e-commerce akan melakukan verifikasi terhadap nomor kartu kredit yang diinputkan. Apabila nomor kartu yang dimasukkan valid, maka transaksi dianggap sah dan barang yang dipesan akan dikirimkan ke alamat pembeli. Tentu saja sebelumnya saat mengisi formulir pemesanan, calon pembeli telah mengisikan alamat lengkap kemana barang yang akan dibelinya harus dikirimkan. Harga barang yang dibeli kemudian akan dimasukkan dalam rekening tagihan dari kartu kredit yang digunakan.
Aktifitas e-commerce sebenarnya bukan melulu berkisar pada usaha perdagangan. Kalau kita rajin menjelajahi situs-situs web, kita bisa menjumpai aneka usaha yang pada intinya berusaha mengeruk keuntungan dari lalu-lintas akses Internet. Ambil contoh situs lelang online di http://www.ebay.com/ yang demikian populer, juga situs penyedia jasa yang mengutip bayaran untuk netters yang ingin menggunakan layanannya. Tidak ketinggalan pula situs-situs khusus dewasa. Bahkan untuk yang terakhir ini justru disebut-sebut sebagai pelopor dari bisnis e-commerce.
Seperti halnya kegiatan bisnis konvensional, iklan juga memegang peranan penting dalam e-commerce. Para pengelola situs Web banyak mendapatkan pemasukan dari iklan yang ditayangkan di situs Web yang dikelolanya (umumnya berbentuk iklan banner atau popup window). Lihat saja Yahoo atau DetikCom sebagai contoh dimana tiap halamannya selalu dijejali oleh banner iklan yang mencolok mata. Wajar saja, sebab dari sanalah sumber pembiayaan layanan (plus sumber keuntungan) mereka berasal.
Tapi dengan makin banyaknya situs Web yang muncul juga berarti semakin ketatnya persaingan. Menjaring iklan di sebuah situs Web tentu saja tidak gampang. Para pemasang iklan umumnya hanya berminat memasang iklannya pada situs dengan trafik kunjungan yang tinggi. Itu artinya para pengelola situs harus berusaha memancing sebanyak mungkin pengunjung ke situs mereka. Caranya tentu saja dengan memajang content yang beragam sehingga pengunjung bisa betah berlama-lama di situsnya--syukur-syukur kalau mereka akan balik lagi di kesempatan berikut atau lebih baik lagi apabila sampai menjadi pengunjung setia.
Sayangnya mengundang pengunjung dengan cara ini jelas butuh usaha dan biaya yang tidak sedikit, sementara itu efektifitas pemasangan banner iklan di situs Web sendiri sebenarnya masih diragukan. Para pengunjung situs Web umumnya datang dengan tujuan untuk mencari informasi sehingga kemungkinan besar tidak sempat melirik ke banner-banner yang terpajang di situs Web bersangkutan. Alih-alih memperhatikan, para pengunjung seringkali justru merasa terganggu dengan adanya banner iklan di sebuah halaman Web. Walhasil banyak situs Web yang tidak mampu membiayai operasionalnya karena pemasukan dari iklan ternyata tidak mampu mengimbangi besarnya modal yang dikucurkan. Karena itulah beberapa waktu terakhir ini kita banyak melihat situs Web komersial (dikenal sebagai 'DotCom') yang bertumbangan Kita berada dalam suatu tahap sejarah kehidupan yang baru ekonomi digital, ungkap Don Tapscott dalam bukunya yang terkenal Digital Economy. Itulah katanya seperti apa yang digambarkan dalam Digital Economy-nya Don Tapscott dan "Being Digital"-nya Negopronte isi dunia dalam hal ini manusia dan segala aktifitasnya telah ditransformasikan dalam bentuk digital. Komputer dan teknologi yang berkaitan telah mengambil alih dimana-mana mulai dari pengambilan uang dengan ATM, sistem kendali pesawat, peralatan rumah sakit, manufaktur sampai komunikasi. Dalam semua bidang tersebut, komputer nampaknya membawa perubahan radikal dan fundamental mengubah segala sesuatunya yang dilakukan.
Namun, Internet tiba-tiba saja menjadi suatu terobosan yang lebih revolusioner lagi mengubah bagaimana cara kita beraktifitas, berkomunikasi dan berkolaborasi. Jutaan manusia bisa saja dalam satu malam mengakses dokumen skandal seks Clinton-Lewinsky, bercakap-cakap dari kamarnya yang gelap di ruang saluran obrolan, bertukar pikiran dengan bulletin board, atau meluapkan sumpah serapah dan unek-uneknya dengan e-mail ke milis apakabar, dan banyak hal lainnya. Namun, satu hal yang mungkin bakal mengubah kehidupan kita adalah apa yang disebut sebagai e-commerce atau electronic commerce. apa itu e-commerce? Anda membeli baju lebaran dengan menggesekkan kartu kredit Anda pada hakekatnya adalah salah satu realisasi e-commerce dalam kehidupan kita sehari-hari. Anda mengambil uang dari Mesin ATM juga bisa disebut e-commerce. Dan yang lebih canggih lagi, Anda membeli buku dari situs amazon.com, mengisi form pembelian, memasukkan nomor kartu kredit Anda, dan mengklik tombol Submit atau Buy dari Internet adalah e-commerce.
Jadi, pada dasarnya e-commerce merupakan bentuk transaksi ekonomi yang dilakukan secara digital. Lalu, kalau ATM, kartu kredit dan yang transaksi lainnnya sudah dapat dilakukan mengapa subjek e-commerce ini menjadi begitu signifikan dan banyak dibicarakan dimana-mana? Sebabnya adalah Internet. Jaringan publik yang murah dengan jangkauan global.
Dengan adanya Internet, e-commerce menjadi suatu hal yang penting karena dimungkinkan membangun suatu infrastruktur dan model ekonomi baru yang mengaburkan batas-batas negara, institusional, birokrasi dan sistem untuk siapa saja.
Dimasa yang lalu, institusi keuangan memegang peranan penting terhadap jaringan pribadi untuk melaksanakan transaksi secara digital. Perbankan, institusi keuangan, perusahaan-perusahaan raksasa menjadi pemilik-pemilik jaringan virtual tersebut. Saat ini, walaupun jaringan pribadi masih memegang peranan penting, Internet menjadi suatu jaringan umum yang memungkinkan terjadinya transaksi ekonomi secara digital. Atau dengan kata lain, aktifitas ekonomi digital dapat dilakukan oleh siapa saja melalui Internet. Apa maknanya bagi ekonomi dunia? Tak kurang dari pemerintah AS yang mulai memprakarsai apa yang dikenal sebagai Information Superhighway menjadi suatu infrastruktur ekonomi digital yang disebut e-commerce itu. Dalam artikel yang dipublikasikan untuk umum (lihat di http://www.e-commerce.gov) "A Framework for Global Electronic Commerce" disebutkan bahwa electronic commerce melalui Internet mesti difasilitasikan dalam basis global.
Perdagangan elektronik yang saat ini sudah berjalan di Internet, sebenarnya baru merupakan langkah awal dari e-commerce. Atau dapat dikatakan sebagaian kecil dari proses e-commerce yang telah diimplementasikan dengan batasan teknologi yang ada saat ini.
Pengantar e-commerce akan mengulas berbagai pandangan mengenai e-commerce, bagaimana transaksi di Internet terjadi, bagaimana persyaratan transaksi di jaringan publik Internet, bagaimana pembayaran dilakukan, dimana saja e-commerce ini dapat diterapkan dan bagaimana e-commerce ini diterapkan untuk kepentingan Anda.
Definisi Electronic Commerce
Ada banyak definisi untuk e-commerce, tapi umumnya, e-commerce merujuk pada semua bentuk transaksi komersial yang menyangkut organisasi dan individu yang didasarkan pada pemrosesan dan transmisi data yang digitalisasikan, termasuk teks, suara dan gambar.
Termasuk juga pengaruh bahwa pertukaran informasi komersial secara elektronik yang mungkin terjadi antara institusi pendukungnya dan aktifitas komersial pemerintah. Ini termasuk antara lain manajemen organisasi, negosiasi dan kontrak komersial, legal dan kerangka regulasi, penyusunan perjanjian keuangan, dan pajak satu sama lain.
Sasaran e-commerce adalah menciptakan lingkungan komersial yang baru dalam segala bentuknya di abad elektronik. Dimana beberapa tahap yang umumnya terdapat diantara penjual dan pembeli dalam transaksi komersial dapat diintegrasikan sekaligus dan otomatis secara elektronik. Jadi dapat meminimalkan biaya transaksi.
Definisi yang terhitung masih luas memberikan gambaran dimana e-commerce menyangkut juga transfer dana elektronik dan transaksi kartu kredit, ditambah dengan infrastruktur yang diperlukan untuk menunjang aktifitasnya. Definisi yang lebih sempit dikaitkan dengan transaksi elektronik business-to-business dan business-toconsumer dimana transaksi yang terjadi menyangkut beberapa jenis pembayaran elektronik.
Berikut ini beberapa definisi mengenai electronic commerce yang mungkin dapat membuka gambaran lebih jauh mengenai apa yang dimaksud dengan electronic commerce. Pada saat Internet memberdayakan seluruh penduduk dan mendemokratisasikan kehidupan sosial (societies), itu juga akan mengubah paradigma ekonomi klasik. Model baru interaksi komersial berkembang sewaktu kalangan bisnis dan kustomer/pelangganpelanggannya berpartisipasi dalam suatu pasar elektronik dan mencapai manfaat bersama. Global Information Infrastructure (GII) secara potensial telah mengubah dengan cepat bidang komersial dan bidang-bidang lainnya dengan mengurangi biaya secara dramatis dan memberi suatu sarana baru untuk melakukan transaksi komersial.
Internet bakal mengubah pemasaran retail secara revolusioner. Komersialisasi di Internet bakal mencapai 10 milyar dollar sampai akhir abad ini. (U.S. Executive Office of the President, 1997).
Elektronic Commerce adalah transaksi komersial dari jasa dalam format elektronik, (Transatlantic Business Dialogue Electronic Commerce White Paper, 1997) Electronic Commerce merujuk secara umum kepada semua bentuk transaksi yang berkaitan dengan aktifitas komersial, baik organisasi maupun individual, yang berdasarkan pada pemrosesan dan transmisi data yang digitalisasikan, termasuk teks, suara, dan gambar, (OECD, 1997) Electronic Commerce berkaitan dengan melakukan bisnis secara elektronik. E-commerce didasarkan pada pemrosesan elektronik dan transmisi data, termasuk teks, bunyi dan video. E-commerce mencakup segala macam aktifitas termasuk perdagangan elektronik baik barang ataupun jasa, pengiriman secara online dari isi digital, transfer dana secara elektronik, electronic share trading, electronic bil of landing, commercial auctions, kolaborasi desain dan rekayasa, online sourcing, public procurement, direct consumer marketing, dan layanan purna jual. Termasuk juga produk (consumer good, peralatan medis) atau jasa (layanan informasi, keuangan dan hukum); aktifitas tradisional (kesehatan, pendidikan) dan aktifitas-aktifitas baru (virtual malls), (European Commission, 1997).
Electronic Commerce adalah melakukan aktifitas bisnis yang diarahkan pada pertukaran nilai melalui jaringan telekomunikasi, (European Information Technology Observatory, 1997). Elektonik commerce, yang saat ini baru diterapkan secara terbatas pada beberapa perusahaan saja, adalah memasuki suatu era baru dimana beberapa orang yang tidak spesifik misalnya pelanggan umum terkait dalam suatu jaringan. Sebagai tambahan, isinya tidak hanya berupa transaksi data untuk menempatkan atau menerima order yang sederhana namun juga menyangkut kegiatan komersial umum seperti publikasi, iklan, negosiasi, kontrak dan fund settlements, (Ministry of Int'l. Trade and Industry, Japan, 1996).
Dari berbagai definisi dan gambaran mengenai e-commerce di atas dapat dilihat adanya kesamaan pandangan tentang e-commerce yaitu berkaitan dengan infrastruktur, format, lingkup, bentuk transaksi dan representasi produk yang dikomersialisasikan. Namun, dari beberapa gambaran di atas, satu hal penting yang cuma disinggung oleh pernyataan Gedung Putih adalah yang berkaitan dengan sasaran dari e-commerce yaitu engurangi biaya dan merupakan suatu sarana baru untuk melakukan aktifitas komersial.
Mengurangi biaya memang menjadi sangat penting apalagi kalau mengingat aktifitas komersial konvensional seringkali melibatkan beberapa rantai aktifitas yang menimbulkan biaya cukup tinggi dalam menyelesaikan suatu proses ekonomi. Contoh yang mudah adalah dalam kegiatan kita sehari-hari. Di jakarta misalnya, Anda ingin membeli baju paling tidak Anda harus menyiapkan kendaraan Anda atau keluar rumah menunggu mobil angkutan umum, melakukan perjalanan dari tempat Anda ke Mall terdekat, kena macet lalu lintas Jakarta, mencari tempat parkir kendaraan Anda, mengeluarkan ongkos parkir, masuk ke Mall, memilih baju yang cocok, dan melakukan transaksi pembelian baik kontan maupun dengan kartu kredit.
Proses ekonomi di atas memakan waktu, biaya, dan tenaga yang tidak kecil. Dalam ekonomi berbasis e-commerce, dapat digambarkan Anda cuma perlu mendial nomor akses ISP Anda, melakukan penelusuran informasi mengenai barang yang Anda inginkan di virtual mall dengan search engine atau katalog elektronik, memilih baju yang Anda inginkan secara virtual dan mengisi form order dalam waktu kurang dari satu jam. Gambaran yang mudah mengenai ecommerce di atas merupakan suatu ulasan mengenai bagaimana biaya, waktu dan tenaga dapat begitu ditekan untuk melakukan kegiatan ekonomi. Cuma masalahnya adalah seberapa mendesak kebutuhan Anda itu? Kalau kebutuhan Anda sangat mendesak, misalnya beli baju untuk ke pernikahan teman nanti malam.
E-commerce seperti yang diulas diatas mungkin tidak dapat diterapkan dalam proses ekonomi Anda. Jadi ada semacam tenggang waktu untuk mendapatkan apa yang Anda beli dalam arti bagaimana kebutuhan Anda apakah sangat mendesak atau tidak. Lalu apa manfaat sebenarnya dari e-commerce ini dan bagaimana ini diterapkan di dalam suatu sistem perekonomian?
Jenis-Jenis E-Commerce
E-Commerce didefinisikan sebagai penggunaan Internet dan Web untuk transaksi bisnis. E-Commerce berbeda dari e-bussines, ebussines mengacu pada transaksi dan proses di dalam suatu organisasi. Sebagai contoh, suatu sistem pengendalian persediaan perusahaan on-line adalah suatu komponen e-business dan bukan bagian dari e-commerce. Sistem pengendalian persediaan tidak secara langsung menghasilkan pendapatan untuk perusahaan.
Ada lima jenis utama e-commerce: business-to-business (B2B), business-to-consumer (B2C), consumer-to-consumer (C2C), peerto-peer (P2P), dan mobile commerce (m-commerce).
Business-To-Business (B2B)
Pada business-to-business, perusahaan menjual untuk bisnis-bisnis lainnya. B2B adalah segmen e-commerce yang paling besar. Per 2006, sebagian besar $16 trilyun perdagangan B2B di Amerika Serikat akan dilakukan pada Internet. Sebelum Internet, B2B secara relatif tidak efisien. Dia membutuhkan waktu dan sumber daya untuk pencarian produk, mengatur pembelian dan pembayaran, mengatur pengiriman, dan kemudian untuk menerima barang. Dengan mengotomatiskan paling sedikit bagian dari proses pengadaan tersebut diatas dapat dipersingkat, berarti biaya-biaya organisasi dapat dihemat.
Evolusi B2B
B2B dimulai tahun 1970-an dengan Automated order entry systems yang menggunakan model telepon untuk mengirimkan pesanan digital ke penyalur-penyalur. Perusahaan Baxter Healthcare Corporation, menempatkan modem telepon pada bagian pembelian pelanggan untuk mengotomatiskan pemesanan ulang persediaan dari basisdata inventori Baxter yang telah terkomputerisasi.
Teknologi ini berubah pada tahun 1980-an ke komputer pribadi dan pada tahun 1990-an ke Internet workstations yang mengakses katalog on-line. Automated order entry systems adalah solusi sisi penjual (seller-side). Pemilik dengan penyalur dan hanya menawarkan jenis produk penyalur. Manfaat utama untuk pelanggan mengurangi biaya-biaya pengisian ulang inventori dan biaya-biaya sistem supplier-paid.
Belakangan pada tahun 1970-an, electronic data interchange (EDI) dimunculkan. EDI adalah bentuk standar komunikasi computer-to-computer untuk berbagi dokumen bisnis seperti invoices, purchase orders, shipping bills, product stocking numbers, dan lain lain. Perusahaan yang sangat besar telah mempunyai sistem EDI dan kebanyakan kelompok inventori mempunyai standar industri untuk menggambarkan dokumen untuk dikomunikasikan. Sistem EDI adalah solusi sisi pembeli (buyerside), mereka dirancang untuk mengurangi biaya-biaya pengadaan untuk pembeli. Sistem EDI biasanya melayani suatu industry spesifik.
Pertengahan tahun 1990-an, elektronik storefronts muncul.
Tempat yang menarik untuk dilihat secara elektronik adalah catalog online produk menjadi tersedia untuk kalayak ramai oleh penyalur tunggal. Storefronts ini meningkat dari automated order entry systems.
Mereka jauh lebih murah dibanding pendahulunya sebab:
(1) mereka menggunakan Internet sebagai media komunikasi, dan
(2) storefronts cenderung untuk membawa produk yang melayani sejumlah industry-industri yang berbeda.
Net marketplaces muncul belakangan pada tahun 1990-an. Net marketplaces membawa ratusan atau beribu-ribu penyalur (masing-masing dengan katalog elektronik) dan angka-angka penting dari perusahaan pembeli ke dalam lingkungan Internet-based tunggal untuk melakukan perdagangan. Harga barang-barang Net marketplaces dengan harga katalog ditetapkan atau harga dinamis (negosiasi, pelelangan, dan model pertukaran). Net marketplaces menghasilkan pendapatan melalui pembayaran transaksi, pembayaran langganan, uang jasa, pembayaran perijinan perangkat lunak, iklan dan pemasaran, dan penjualan data dan informasi. Jaringan industry private adalah lingkungan komunikasi Internet-based yang meluas di luar pengadaan. Sebagai contoh, jaringan industri private mengijinkan para pembeli dan para penyalur untuk berbagi disain produk dan pengembangan, inventori, penjadwalan produksi, dan bekerja sebagai mitra.
Manfaat B2B
Manfaat potensi dari B2B internet-based meliputi:
· menurunkan pengadaan biaya-biaya administratif,
· biaya murah untuk mengakses ke penyalur global,
· menurunkan investasi stok dalam kaitannya dengan ketransparanan harga dan mengurangi waktu tanggap (response times),
· kualitas produk yang lebih baik dengan kerjasama yang ditingkatkan antara pembeli dan penjual, terutama selama disain produk dan pengembangan.
Business-To-Consumer (B2C)
Pada business-to-consumer, bisnis on-line mencoba untuk menjangkau konsumen individu. Mari kita menguji model yang berbeda bahwa bisnis on-line digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Pada advertising revenue model, suatu Web site menawarkan informasi para penggunanya atas jasa dan produk, dan menyediakan suatu kesempatan untuk penyedia untuk mengiklankannya. Dan perusahaan menerima pembayaran dari iklan tersebut. Contohnya, Yahoo.Com memperoleh pendapatan utamanya dari penjualan iklan seperti banner ads.
Pada subscription revenue model, suatu Web site yang menawarkan isi dan ongkos jasa suatu biaya langganan untuk mengakses situs tersebut. Satu contoh Consumer Reports Online (www.consumerreports.org) yang menyediakan akses pada isinya hanya untuk para pelanggannya bea-nya $ 3.95 per bulan. Perusahaan yang menggunakan model ini harus menawarkan isi yang dirasa menjadikan nilai tinggi yang tidak dengan mudah tersedia di tempat lain pada Internet untuk yang gratis.
Pada transaction fee model, suatu perusahaan menerima pembayaran untuk melakukan suatu transaksi. Sebagai contoh, Orbitz (www.orbitz.com) harga pembayarannya yang kecil pada konsumen ketika memesan tempat pada perusahaan penerbangan. Contoh lain, ETrade Financial Corporation, akelar saham online (www.etrade.com), menerima suatu pembayaran transaksi setiap kali melakukan suatu transaksi bursa.
Pada sales revenue model, perusahaan menjual barang-barang, informasi, atau jasa secara langsung ke pelanggan. Amazon.Com, terutama menjual buku dan musik, Travelocity.Com, suatu perusahaan penerbangan dan penyedia reservasi hotel, dan Doubleclick Inc. (www.doubleclick.net), suatu perusahaan yang mengumpulkan informasi tentang para pengguna on-line dan menjualnya kepada perusahaan lain, semua menggunakan sales revenue model.
Pada affiliate revenue model, perusahaan menerima suatu pembayaran penyerahan untuk mengarahkan bisnis untuk "bergabung" atau menerima beberapa persen dari pendapatan sebagai hasil suatu penjualan yang ditunjuk. Sebagai contoh, Mypoints.Com menerima uang untuk menghubungkan perusahaan dengan pelanggan yang potensial dengan transaksi penawaran khusus. Ketika anggota mendapatkan keuntungan dari transaksi, mereka mendapat poin-poin yang kemudian dapat ditebus untuk barang-barang.
Consumer-To-Consumer (C2C
Consumer-to-Consumer mengijinkan konsumen untuk menjual satu sama lain dengan bantuan dari pembuat pasar on-line seperti situs lelang eBay Inc. (www.Ebay.Com). Di dalam C2C, konsumen menyiapkan produk untuk pasar, menempatkan produk yang dijual atau tersedia pada pelelangan, dan mempercayakan kepada pembuat pasar untuk menyediakan kemampuan transaksi dan search engine, sehingga produk mudah ditampilkan, ditemukan, dan dibayar. Sebagai gantinya penyedia pasar, eBay menerima sedikit komisi atas masing-masing penjualan.
Konsumen yang tidak senang dengan bentuk lelang tetapi mengharapkan untuk menemukan barang dagangan yang digunakan dapat mengunjungi situs seperti Half.Com oleh eBay yang mengijinkan konsumen untuk menjual buku yang tidak dikehendaki, movies, musik dan game kepada konsumen lain. Bagaimanapun juga, Half.Com mengijinkan para pengguna untuk menetapkan harga pasti untuk masing-masing itemnya. Ongkos komisinya 15 persen atas penjualan dan sebagian untuk biaya pengiriman barang.
Peer-To-Peer (P2P) E-Commerce
Peer-to-peer, menghubungkan ke pengguna, membiarkan mereka untuk berbagi file dan sumber daya komputer tanpa server umum. Memfokuskan untuk membantu individu membuat informasi yang tersedia untuk penggunaan seseorang dengan menghubungkan para pemakai pada Web. Contoh situs P2P adalah Napster.Com Dan My.Mp3.Com. Teknologi kedua-duanya digunakan dengan mengijinkan konsumen untuk berbagi file dan jasa. Seperti situs dapat menghasilkan pendapatan dengan penggunaan suatu subscription revenue model.
M-Commerce M-Commerce menyediakan akses ke seseorang, setiap waktu, kapan saja dan dimanapun yang menggunakan alat tanpa kabel. Jaringan tanpa kabel (wireless network) menghubungkan para pemakai mobile ke Internet. Sebagai contoh, Amazon.Com telah membuat situsnya yang dapat diakses oleh alat mobile tanpa kabel. Seperti kebanyakan telepon selular yang semakin meningkat dan rata-rata telah tersedia dengan fasilitas WAP.
E-Business
Pepatah kuno mengatakan “banyak jalan menuju Roma”. e-Business merupakan salah satu jalan yang dimaksud untuk menuju kepada the creation of wealth bagi sebuah perusahaan, dengan kata lain cakupan atau spektrum e-Business dapat sangat luas wilayahnya tergantung dari masing-masing orang melihat definisi dari kata bisnis itu sendiri.
E-Bisnis sebenarnya tidak berdiri sendiri namun justru menempatkan diri pada posisi yang sangat luas dan tersebar, menjangkau semua wilayah di dunia, juga menjangkau hampir semua orang dan dengan segala kepentingan dan kebutuhannya sehingga hampir semua ilmu bisa terlibat di dalamnya. Hal ini hanya dapat dipahami apabila setiap orang berfikir tentang bisnis dan bisnis tersebut terselenggara di dunia Internet.
Sebagai sesuatu yang menjadi milik umum dan atau kepentingan umum untuk terlibat dalam dunia e-bisnis, dapat dipastikan bahwa dalam penyelenggaraan e-bisnis tersebut sedikit atau banyak pasti ditemui masalah-masalah, dan masalah-masalah hanya dapat diselesaikan dengan pendekatan-pendekatan yang sesuai.
Definisi E-Business
Disini akan dijelaskan beberapa definisi-definisi dari e-bussines, yaitu: E-Business adalah penggunaan Teknologi Informasi untuk memudahkan proses bisnis, melakukan ecommerce, dan menyediakan kerja sama dan komunikasi perusahaan pendukung. Utilisasi informasi dan teknologi komunikasi untuk mendukung semua aktifitas bisnis."
· Meliputi segalanya- marketing, advertising, after-sales
· Pada umumnya berhubungan dengan web-based systems
Secara umum bisa dikatakan, istilah "e-business" mengacu pada penggunaan Internet untuk berdagang. Setiap kali suatu bisnis menggunakan Internet untuk melakukan bisnis, ini dinamakan ebusiness. E-Business- Elektronik Bisnis berasal dari seperti terminology e-mail dan e-commerce, adalah melakukan bisnis pada Internet.
Ini merupakan suatu istilah yang lebih umum dibanding ecommerce, mengacu pada tidak hanya pembelian dan penjualan tetapi juga pelayanan pelanggan dan bekerja sama dengan mitra bisnis.
Dalam pengertian yang paling sederhana, e-business adalah penggunaan Teknologi Internet untuk meningkatkan dan mengubah bentuk proses bisnis utama. Kebanyakan perusahaan memahami ini dan sudah mulai berkembang dari praktek bisnis tradisional ke e-business.
E-Commerce: terdiri dari penggunaan sistem berdasarkan informasi elektronik untuk terlibat dalam transaksi atau perdagangan online. Ini meliputi mengotomatiskan pembelian melalui Web sites.
Dimensi-Dimensi Dalam E-Business
Dunia Internet, yang mulai banyak diperbincangkan mulai decade tahun 90-an, adalah sebuah dimensi baru dalam kehidupan manusia. Kehadiran Internet dalam kehidupan manusia ternyata telah mengubah sebagian besar kebiasaan orang dalam berkomunikasi dengan orang lain, mulai dari sekedar menyampaikan pesan, sampai aktifitas sehari-hari seperti membaca koran, majalah, berbelanja dan lain-lain. Kahadiran Internet telah menjadi jawaban bagi orang yang semakin sibuk. Untuk berkomunikasi antar anggota keluarga dalam satu rumah pun, orang bisa minta bantuan Internet melalui fasilitas Email.
Salah satu keunggulan baru dari Internet yang kini digemari banyak orang adalah E-Business. E-Business, membeli atau menjual secara elektronik, kegiatan ini dilakukan pada jaringan Internet.
Dengan fasilitas E-Business manusia semakin dimanjakan dengan berbagai kemudahan dalam melakukan transaksi di Internet. Untuk dapat menangkap dimensi ruang lingkup pengertian e-Business, cara yang kerap dipakai adalah dengan prinsip 4W (What, Who, Where dan Why) (Indrajit, 2002).
Dimensi What
Banyak orang yang mempertukarkan istilah e-Business dengan e-Commerce. Secara prinsip, pengertian e-Business jauh lebih luas dibandingkan dengan e-Commerce; bahkan secara filosofis, e-Commerce merupakan bagian dari e-Business. Jika e-Commerce hanya memfokuskan diri pada tifitas atau mekanisme transaksi yang dilakukan secara elektronik/digital, e-Business memiliki wilayah yang jauh lebih luas, termasuk di dalamnya:
· aktifitas relasi antara dua entiti perusahaan,
· interaksi antara perusahaan dengan pelanggannya,
· kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra bisnisnya,
· pertukaran informasi antara perusahaan dengan para pesaing usahanya, dan lain sebagainya.
Dimensi Who
Siapa saja yang terlibat di dalam e-Business? Seperti yang tersirat dalam definisinya, semua pihak atau entiti yang melakukan transaksi dalam sebuah sistem bisnis atau serangkaian proses bisnis (business process) merupakan pihak-pihak yang berkepentingan dalam ruang lingkup e-Business.
Paling tidak ada tujuh klasifikasi entiti yang kerap dipergunakan dalam mengilustrasikan e-Business, masing-masing:
· Agent,
· Business,
· Consumer,
· Device,
· Employee,
· Family, dan
· Government.
Contohnya adalah sebuah aplikasi tipe e-Commerce B2C yang merupakan mekanisme hubungan perdagangan antara sebuah perusahaan dengan para pelanggannya (end consumer) atau tipe G2G yang menghubungkan pemerintahan dua buah negara untuk permasalahan ekspor dan impor atau D2D yang menghubungkan antara dua peralatan canggih teknologi informasi seperti antara PDA dengan handphone atau B2F yang menghubungkan sebuah perusahaan penjual barang-barang kebutuhan rumah tangga dengan berbagai keluar; dan lain sebagainya.
Dimensi Where
Pertanyaan: dimana sebenarnya kegiatan bisnis dapat dilakukan dalam e-Business? Jawabannya sangat singkat dan mudah, yaitu dimana saja, sejauh pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik/digital sebagai kanal akses (access channel). Berbeda dengan bisnis konvensional dimana ransaksi biasa dilakukan secara fisik di sekitar perusahaan yang bersangkutan, maka di dalam e-Business, interaksi dapat dilakukan melalui berbagai kanal akses.
Beberapa contoh dapat diutarakan sebagai berikut:
- Di rumah, seorang Ibu dapat menggunakan telepon atau webTV untuk berkomunikasi dengan perusahaan penjual produk atau jasa;
- Di kantor, seorang karyawan dapat menggunakan perlengkapan komputer atau fax;
- Di mobil, seorang mahasiswa dapat menggunakan handphone atau PDA-nya;
- Di lokasi keramaian seperti mall, toko-toko, atau pasar, masyarakat dapat memanfaatkan ATM, Warnet, atau kios-kios telekomunikasi (Wartel) untuk melakukan hal yang sama.
Dengan kata lain, istilah dimana saja untuk melakukan hubungan dengan siapa saja bukanlah sekedar semboyan yang muluk-muluk, tetapi telah menjadi kenyataan di dalam implementasi e-Business.
Dimensi Why
Penerapan konsep e-Business secara efektif tidak saja menguntungkan perusahaan karena banyaknya komponen biaya tinggi yang dapat dihemat (cost cutting), tetapi justru memberikan kesempatan perusahaan untuk meningkatkan level pendapatannya (revenue generation) secara langsung maupun tidak langsung. Dengan mengimplementasikan e-Business, perusahaan dapat melihat berbagai peluang dan celah bisnis baru yang selama ini belum pernah ditawarkan kepada masyarakat.
Disamping itu, terbukti telah banyak perusahaan yang melakukan transformasi bisnis (perubahan bisnis inti) setelah melihat besarnya peluang bisnis baru di dalam menerapkan konsep e-Business. Yang tidak kalah menariknya adalah bahwa dengan menerapkan konsep internetworking, sebuah perusahaan berskala kecil dan menengah dapat dengan mudah bekerja sama dengan perusahaan raksasa untuk menawarkan berbagai produk dan jasa kepada pelanggan. Dan tidak jarang pula terdapat sebuah perusahaan berskala kecil (dilihat dari jumlah karyawannya) yang pendapatannya dapat melebihi perusahaan menengah maupun besar karena strategi efektif mereka dalam menerapkan e-Business.
Faktor-Faktor Penggerak e-Business
Jika dikaji secara sungguh-sungguh perkembangan dari implementasi konsep dasar e-Business di sebuah industri atau negara sangat ditentukan oleh desakan faktor dari luar (external driving forces). Paling tidak ada empat faktor desakan yang saling berkonvergensi satu dengan lainnya yang secara signifikan akan menentukan percepatan implementasi konsep e-Business, yaitu masing-masing:
· Customer expectations,
· Competitve imperatives,
· Deregulation, dan
· Technology.
Customer Expectations
Paradigma baru menekankan pentingnya pelanggan ditempatkan sebagai titik awal atau acuan dari penyusunan konsep bisnis sebuah perusahaan. Dewasa ini seorang pelanggan tidak cukup dapat dipuaskan dengan baiknya kualitas sebuah produk yang ditawarkan. Pelanggan bersangkutan mengharapkan adanya pelayanan pra dan pasca jual yang baik.
Competitive Imperative
Globalisasi telah membentuk sebuah arena persaingan dunia usaha yang sangat ketat. Hampir semua perusahaan di dunia dapat melakukan kompetisi secara terbuka di lingkungan pasar bebas. Tentu saja hal ini menimbulkan dampak yang sangat besar bagi keberadaan sebuah perusahaan. Pelanggan akan dengan mudahnya membandingbandingkan kualitas produk dan pelayanan antar perusahaan dari hari ke hari. Dengan prinsip selalu mencari yang murah, lebih baik, dan lebih cepat, maka secara tidak langsung perusahaan dipaksa untuk menyusun dan mengembangkan sebuah model dan strategi bisnis yang tepat.
Deregulation
Harus diakui pula bahwa secara makro deregulasi yang dilakukan oleh pemerintah maupun negara-negara lain (disamping keberadaan lembaga-lembaga dan komunitas dunia semacam WTO, APEC, AFTA, dan lain-lain) telah turut mewarnai bentuk dunia usaha di masa mendatang, terutama yang berkaitan dengan konsep perdagangan bebas antar negara dan industri. Ditiadakannya pajak masuk produk-produk impor, dibebaskannya kuota ekspor produk, disatukannya berbagai mata uang asing (single currency), dialirkannya informasi secara bebas, tentu saja telah memaksa lingkungan dunia usaha menjadi lebih efisien dari masa ke masa.
Teknologi
Faktor terakhir dan menentukan dalam mengimplementasikan konsep e-Business adalah kemajuan teknologi informasi, yang didominasi oleh percepatan perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi. Fungsi dari teknologi informasi tidak hanya kritikal bagi perkembangan e-Business (enabling function) tetapi justru telah menjadi penggerak dari dimungkinkannya pengembangan model-model bisnis baru yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Dengan e-business aliran informasi dari perusahaan ke pelanggan, pemasok, pemerintah, pemilik modal dan masyarakat haruslah dikelola dengan baik. Pengelolaan informasi pada perusahaan tergantung pada strategi yang diterapkan dan dukungan eksekutif, manajer dan karyawan. Dengan dukungan sarana dan prasarana maka diharapkan aliran informasi perusahaan akan cepat, tepat dan akurat, dengan demikian perusahaan akan dapat mempertahankan hidupnya, memperoleh keuntungan dan dapat berkompetisi dengan sehat.