Baca Juga

Aplikasi Media Sosial Di Pemasaran Communicatios The Perusahaan Pemasaran Berorientasi 
Sepanjang sejarah, peradaban manusia telah berkembang dengan pesat. Perubahan telah banyak menghasilkan berbagai macam hal dan menciptakan sebuah terobosan baru dalam kehidupan manusia. Semenjak Johan Guttenberg menemukan mesin cetak pertama perkembangan media komunikasi manusia mengalami masa evolusi yang pesat. Perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini bahkan mempengaruhi di segala bidang. Dalam pandangan segi komunikasi dunia diibaratkan sebuah desa yang global dimana tidak ada lagi batasan ruang, waktu dan tingkatan dalam mengakses sebuah informasi (Nurudin, 2007: 187). 

1. Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran merupakan arus informasi dua arah, yaitu secara kelas komunikasi pemasaran dapat didefinisikan sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan dibidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak berbuat lebih baik.

Menurut Tjiptono (1997: 219), yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan para sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan. 

Ada tiga unsur pokok dalam struktur proses komunikasi pemasaran sebagaimana yang pada gambar di atas.

a. Pelaku Konsumen
Terdiri atas pengirim (sender) atau komunikator yang menyampaikan pesan dan penerima (receiver) atau komunikan pesan. 

b. Material Komunikasi
Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting, yaitu: gagasan, pesan, media, response, feed-back, gangguan (noise).

c. Proses Komunikasi
Proses penyampaian pesan (dari pengirim ke penerima) maupun pengirim kembali respon (dari penerima ke pengirim) melalui dua kegiatan, yaitu encoding (fungsi mengirim) dan decoding (fungsi menerima).

2. Komunikasi Bermedia Internet, Sosial Media
Dalam perkembangan dunia komunikasi yang sudah sangat modern saat ini, muncul satu perkembangan tentang media komunikasi yakni ditemukannya internet. Jika ditinjau dari ciri, fungsi, dan elemennya, internet jelas masuk dalam bentuk media komunikasi massa (Littlejohn, 2002: 83).

Keberadaan internet ini memunculkan berbagai media baru (new media). Internet menawarkan berbagai fitur layanan yang memudahkan orang untuk saling bertukar informasi dalam waktu yang relatif singkat, karena setiap orang dapat mengirim atau mendapatkan informasi dimanapun dan kapanpun, bahkan informasi terbaru yang terjadi di belahan dunia lain dalam waktu yang sangat cepat (Kertajaya, 2010: 235-237).

Terry Flew (2002:10) yang menyatakan bahwa new media merupakan bentuk baru dari media yang isinya berupa gabungan dari data, teks, suara, dan gambar dalam format digital dan didistribusikan melalui jaringan internet. 

Salah satu sarana komunikasi yang merupakan hasil dari teknologi komunikasi adalah internet yaitu melalui jejaring sosial (sosial media). Pada dasarnya media sosial merupakan perkembangan mutakhir dari teknologi-teknologi web baru berbasis internet, yang memudahkan semua orang untuk dapat berkomunikasi, berpartisipasi, saling berbagi dan membentuk sebuah jaringan secara online, sehingga dapat menyebarluaskan konten mereka sendiri (Zarella, 2010: 2-3)

3. Sosial Media Marketing
Melihat pertumbuhan dan perkembangan sosial media yang sedemikian pesatnya, membuat sosial media memiliki potensi yang besar bagi dunia marketing. Menyadari hal ini, pelaku marketing di seluruh dunia mulai mempertimbangkan penggunaan sosial media sebagai sarana baru untuk strategi komunikasi dan pemasaran (Haataja, 2010: 10). 

Mengembangkan penggunaan sosial media sebagai perencanaan pemasaran memerlukan pemahaman terhadap bagaimana sosial media digunakan, serta bagaimana kebutuhan dan kebiasaan konsumen. Dengan demikian, proses perencanaan pemasaran dengan sosial media menjadi lebih kompleks sehingga perusahaan atau organisasi harus jelas dalam menentukan sasaran yang ingin dicapai dalam penggunaan sosial media (Jobber & Ellis, 2012: 687-688).

Tanpa diragukan lagi, dalam perspektif dunia pemasaran, sosial media telah mengubah bagaimana perusahaan menangani pemasarannya. Sebagai contoh Ben McConnel dan Jackie Huba (dalam Paajanen, 2011: 14) bahwa bentuk baru dari konsumen pengguna sosial media dapat didefinisikan sebagai "Citizen Marketers". Ketertarikan pengguna sosial media untuk saling berinteraksi, telah menjadi peluang bagi para pelaku usaha untuk memanfaatkan pengguna sosial media sebagai marketer dalam mempromosikan bisnisnya disamping tenaga marketer perusahaan sendiri.

4. Partisipasi masyarakat melalui Media Sosial
Pesatnya perkembangan media sosial didorong oleh kemampuan gadget yang memiliki mobilitas tinggi sehinga membuat orang cenderung lebih mudah untuk mengakses sosial media. Fungsi internet dan sosial media berubah menjadi ruang yang lebih manusiawi, interaktif dan partisipatif. Mereka memberi akses peluang untuk melakukan interaksi dengan khalayaknya (Kertajaya, 2002: hal 26). 

Kemudahan akses terhadap sosial media, bahkan telah membuat partisipasi masyarakat penggunanya menjadi potensi besar untuk mempengaruhi opini terhadap suatu informasi. Seperti diungkapkan Valeria Maltoni (dalam Paajanen, 2011: 14) bahwa seorang pengguna media sosial tidak akan tertarik terhadap informasi mengenai suatu perusahaan yang disampaikan oleh pihak perusahaan melalui sosial media, tetapi mereka lebih tertarik untuk mendengar opini dari sesama pengguna sosial media tentang informasi tersebut. Dengan kata lain, pengguna sosial media sangat cepat dan memungkinkan untuk berbagi informasi mengenai hal yang mereka sukai, di sisi lain mereka juga aktif dan kritis terhadap informasi yang mereka tidak sukai.

Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia.Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengubah, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya (Juju & Sulianta, 2010: 74).

5. Twitter.
Twitter adalah sarana atau alat online gratis yang memungkinkan untuk menyebarkan informasi atau konten ke internet dan berinteraksi dengan pengguna lain yang sudah dipilih. Informasi yang disampaikan biasa disebut "tweet" yang dibagikan ke halaman utama twitter dan akan muncul di layar audiens yang disebut "follower". Informasi atau "tweet" yang diposting harus ringkas dan to the point karena hanya dibatasi 140 karakter (Barre & Schroeter, 2011: 2).

Barre & Schroeter (2011: 10-12) mengemukakan berbagai macam istilah yang digunakan dalam twitter, antara lain:
1. Following & Follower: Twitter berjalan pada sistem "mengikuti" dan "diikuti" oleh pengguna twitter lain. Jumlah orang yang diikuti disebut "following" dan jumlah orang yang mengikuti disebut "follower". 
2. Direct messages & public messages: Public messages disebut dengan istilah ”tweet" bisa dilihat oleh semuanya di twitter dan muncul di dinding follower. Sedangkan untuk pesan yang lebih bersifat pribadi bisa dilakukan dengan menggunakan direct messages (DM) kepada pengguna twitter yang sudah dipilih. 
3. @-at: tanda @ digunakan untuk menandai pengguna twitter yang dipilih dan dituliskan sebelum username twitter yang diinginkan, misalnya @username. 
4. RT-retweet: retweet berarti berbagi tweet yang diposting oleh pengguna lain agar bisa terlihat oleh follower kita. 
5. #-Hash tag: hash tag ini pada dasarnya digunakan untuk memberi tanda tentang topik yang diposting. Hal ini dilakukan untuk memberikan kata sebagai tag yang mudah dicari pengguna lain untuk membahas topik tentang tag tersebut. 
6. Kultweet: kultweet adalah tweet yang disampaikan secara bersambung mengingat adanya keterbatasan karakter dalam satu tweet. Biasanya, satu kultweet itu menceritakan tentang ringkasan terhadap pembahasan informasi yang disampaikan lewat beberapa tweet yang saling terhubung atau berkaitan.

6. Twitter untuk bisnis.
Twitter merupakan salah satu sosial media online yang sangat cepat pertumbuhannya. Twitter ini adalah salah satu metode komunikasi yang terbaik saat ini dimana banyak orang dan pelaku bisnis bergabung dalam jaringan twitter. Memiliki akun twitter berarti memungkinkan untuk bersentuhan dan berinteraksi dengan 255 juta pengguna potensial (Maret 2011). Sehingga bisa dikatakan bahwa twitter telah menjadi sarana yang penting bagi pemasaran online dan komunikasi bisnis (Barre & Schroeter, 2011: 2).

Penggunaan twitter untuk bisnis, tentu saja harus dipantau dan dikontrol agar pemanfaatannya bisa efektif dan efisien. Dengan memiliki akun twitter, berarti sudah siap untuk muncul dan terlihat di dunia global sehingga perlu membuat panduan penggunaannya bagi bisnis (Barre & Schroeter 2011: 9-10). 

7. Pemasaran Kota.
Kotler dan Keller merangkum gagasan pemasaran sebagai aksi "pertemuan kebutuhan menguntungkan". Dalam cara yang lebih rinci mereka mendefinisikannya sebagai "suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan stakeholder" (Kotler & Keller, 2009: 45).

Pemasaran Kota dapat dilihat sebagai salah satu hasil dari pengenalan pemasaran non-profit, yang memungkinkan definisi pemasaran untuk diperluas. Hal demikian terkait dengan peningkatan permintaan dari sektor publik untuk konsep pemasaran (Tross, 2006). 

Definisi lain oleh American Marketing Association (AMA) adalah penggunaan terkoordinasi dari alat pemasaran yang didukung oleh filsafat berorientasi pelanggan bersama, untuk membuat, berkomunikasi, memberikan, dan bertukar persembahan perkotaan yang memiliki nilai bagi pelanggan kota dan masyarakat kota pada umumnya (Braun, 2008, hal.43).