Bohr mengemukakan teori tentang atom yang bertitik tolak dari model atom nuklir Rutherford dan teori kuantum Planck.
Model atom yang diajukan Bohr dikenal sebagai model atom Rutherford-Bohr, yang dapat diterangkan sebagai berikut.
Baca Juga
- Teori Atom Niels Bohr
- Teori Atom Rutherford
- Teori Atom J. J. Thomson
- Teori Atom Dalton
- Pengertian, Manfaat, dan Macam-macam Hidrolisis
- Pengertian dan Jenis - Jenis Ikatan Kimia
- Termokimia
- Pengertian, Sifat, dan Jenis - Jenis Sistem Koloid
- Konfigurasi Elektron dan Elektron Valensi
- Pengertian, Sifat, Tatanama, dan Klasifikasi Benzena
- Pengertian, Sifat, Teori Asam dan Basa
- Larutan Elektrolit dan Non - Elektrolit
- Perbedaan Hukum Perdata dan Hukum Pidana Berdasarkan Pelaksanaannya
- Pembagian Hukum Menurut Cara Mempertahankannya
- The Legend of Patin Fish
- Orang Kaya yang Baik Hati
- Materi PKN kelas XII semester 1 BAB 2 SISTEM PEMERINTAHAN
- Tembang Mijil
- Energi Ionisasi
- HAM di Bidang Sosial
Apabila elektron dengan tingkat energi rendah pindah ke lintasan dengan tingkat energi lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi, peristiwa ini disebut eksitasi. Sebaliknya, apabila elektron pindah dari lintasan dengan tingkat energi lebih tinggi ke lintasan dengan tingkat energi lebih rendah maka elektron akan memancarkan energi, peristiwa ini disebut deeksitasi. Baik eksitasi maupun deeksitasi disebut peristiwa transisi elektron. Energi yang diserap atau dipancarkan pada peristiwa transisi elektron ini dinyatakan dengan persamaan:
Keterangan:
- Menjawab kelemahan dalam model atom Rutherford dengan mengaplikasikan teori kuantum.
- Menerangkan dengan jelas garis spektrum pancaran (emisi) atau serapan (absorpsi) dari atom hidrogen.
- Terjadi penyimpangan untuk atom yang lebih besar dari hidrogen.
- Tidak dapat menerangkan efek Zaeman, yaitu spektrum atom yang lebih rumit apabila atom ditempatkan pada medan magnet.