Baca Juga
Salah satu persepsi yang berkembang terkait cara menangani sengatan ubur-ubur adalah diberikan air seni (kencing). Konon ini bisa meredakan efek yang mungkin muncul setelah terjadinya sengatan. Namun, cara tersebut ternyata tidak bisa memberikan efek langsung. Justru lebih disarankan untuk mengobatinya denga air cuka (baca: Kenali 5 Bahaya Wisata di Pantai).
Menurut Dr Lisa Gershwin selaku Direktur Layanan Penasehat Sengatan Australia di CSIRO, cuka mungkin tidak mengurangi rasa sakit pada sengatan ubur-ubur. Tapi zat di dalamnya justru mampu menyelamatkan jiwa korban. Sebagian jenis ubur-ubur seperti ubur-ubur kubus, racunya dapat menyerang tubuh dan meningkatkan risiko kematian.
“Cuka memang tidak menolong mengurangi rasa sakit tapi untuk spesies yang mematikan dan memicu masalah lanjutan, maka cuka bisa menetralisir sel penyengat yang belum menyuntikan bisa atau racun sehingga mereka tidak bisa mengeluarkan racun lagi.” Kata Gershwin seperti dikutip laman Pikiran Rakyat.
Gershwin menambahkan, ada sekitar 10 persen dari kapasitas racun yang menyerang tubuh kala tersengat ubur-ubur. Sekitar 90 persen dapat dicegah menyebar dengan pemberian cuka. Sementara jika menggunakan air kencing justru tidak efektif dan membuat penyebaran racun tetap berlangsung. Air seni yang bersifat asam hanya sedikit mencegah penyebaran racun sebanyak 25 persennya. Namun untuk air seni yang basa tidak memiliki andil signifikan dan memicu pelepasan sel penyengat.
Ubur-ubur adalah spesies yang banyak ditemukan di lautan, termasuk pantai. Namun jumlah spesies yang beracun kurang lebih ada 200 dari 2.000 spesies yang ada saat ini. Ubur-ubur yang mengancam jiwa salah satunya Irukandji atau ubur-ubur kubus. Pakaian dari bahan lycra membantu mencegah sengatannya dan jangan lupa membawa cuka saat berlibur ke pantai.
Sumber: Sidomi