Baca Juga
Batu Dinding Kilo Tiga. Amurang, Minahasa, Sulawesi Utara (https://twitter.com)
Batu Dinding Kilo Tiga, terletak di Desa Kilometer 3 (Km3), Kecamatan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Batu Dinding Kilo Tiga terletak 5 Km sebelah Barat Daya dari kota Amurang, dan sekitar 60 Km sebelah Barat Daya dari Kota Manado.
Batu Dinding Kilo Tiga ditemukan pada tahun 1986 oleh Frangky “Kengkang” Kowaas, salah satu Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Apostholos UKI, Tomohon. Penemuan berawal ketika Frangky mengarungi sungai Ranopayo dari hulu. Dalam perjalanan tersebut, Frangky berhenti di depan bukit batu ini dan langsung terpesona dengan kontur batuannya.
Batu Dinding Kilo Tiga. Amurang, Minahasa, Sulawesi Utara (http://beritakawanua.com)
Batu Dinding Kilo Tiga adalah tebing alami yang sangat unik. Bentuknya tidak seperti tebing-tebing alami pada umumnya. Batu Dinding (sebutan masyarakat setempat) memiliki permukaan seperti jajaran balok yang bersusun bertingkat terbalik. Seperti balok atas menindih balok bawahnya, sehingga semakin ke atas semakin menonjol permukaan tebing. Kemegahan Batu Dinding akan muncul bila Anda melihatnya dari kejauhan. Akan tetapi, Anda akan merasakan kekaguman yang lebih ketika melihat permukaannya dari dekat. Bagaimana susunan balok tersebut bisa menyatu dan tersusun sedemikian rupa.
Lokasi Batu Dinding bisa dicapai dari Kota Amurang ataupun Kota Manado, dengan menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum. Sebagai informasi, dengan menggunakan angkutan umum lokasi tebing ini tidak bisa dicapai dengan satu kali perjalanan. Anda harus naik ojek dari titik penurunan angkutan kota, menuju ke Desa Kilo Tiga. Setelah itu, anda juga akan berjalan kaki sebentar untuk mencapai tebing ini.
Sedang mendaki di Batu Dinding Kilo Tiga. Amurang, Minahasa, Sulawesi Utara (http://tabeatamang.wordpress.com)
Lokasi yang alami dengan dukungan panorama alam yang mempesona juga menjadi daya tarik tersendiri bagi Anda untuk mencoba olahraga yang ekstrem ini. Usai memanjat tebing Batu Dinding Kilo Tiga dan sampai di puncak bukit, Anda akan mendapat suguhan pemandangan alam yang sangat indah. Ribuan hektar persawahan dan perkebunan yang berwarna hijau menjadi yang menawan. Ditambah lagi, dari sisi utara dan timur puncak bukit ini, Anda bisa menyaksikan bentangan perairan laut Amurang yang biru menyegarkan.
Jalur Pendakian
Bagi Anda penyuka olahraga ekstrim Panjat Tebing, Batu Dinding akan memberikan sensasi yang cukup memicu adrenalin Anda. Pengalaman pemanjatan Anda akan bertambah sekaligus diuji di tebing ini. Susunan balok-baloknya yang terbalik cukup memeras otak serta tenaga Anda. Disamping itu, ada beberapa jalur pemanjatan yang sudah dibuat di Batu Dinding. Beberapa dari jalur pemanjatan tersebut juga terbilang unik, karena mempunyai nama dan ciri khas tersendiri. Berikut nama Jalur-jalur Pemanjatan beserta penjelasan singkatnya:
- Jalur Ofu. ‘Ofu’ adalah bahasa masyarakat setempat yang berarti ‘Lebah’. Dinamai Jalur Ofu karena jalur pemanjatanmelewati beberapa sarang lebah. Tentu saja sarang tersebut masih berpenghuni. Ektrim, bukan?
- Jalur Spider adalah jalur pemanjatan yang cukup panjang, dimana jalurnya tidak hanya satu tetapi banyak serta terputus-putus. Dinamai Jalur Laba-laba karena untuk menyelesaikan jalur ini, Anda harus melompat dari jalur satu ke jalur yang lain.
- Jalur Hang Dog. Pada Jalur Pemanjatan ini, Anda harus beberapa kali bergelantungan.
- Jalur Clim Or Swim (COS). Pada satu sisi, tebing berbatasan dengan aliran air. Jalur Pemanjatan COS ini menyilang dan melewati aliran air yang ada dibawah tebing tersebut. Sehingga ketika Anda terjatuh di tengah Jalur Pemanjatan, maka Anda akan langsung ‘berenang’.
- Jalur Teri. Dinamai Jalur Teri karena saat pembuatan jalur ini, para anggota tim pembuat jalur hanya makan dengan lauk Ikan Teri.
- Jalur Tragedi. Jalur Pemanjatan ini merupakan jalur peringatan pada sebuah tragedi, yang terjadi pada saat jalur ini dibuat. Dimana beberapa anggota tim tewas terseret luapan banjir Sungai Ranoyapo, yang letaknya berdekatan dengan lokasi tebing.
- Jalur Malaria juga merupakan jalur peringatan, karena saat jalur ini dibuat seluruh anggota team terserang penyakit Malaria. Pada saat yang sama, penyakit ini juga menyerang penduduk desa terdekat. Jalur malaria termasuk jalur tersulit di tebing ini, setelah Jalur Ratapan.
- Jalur Ratapan adalah Jalur Pemanjatan yang tersulit. Dinamai Jalur Ratapan karena ketika Anda menempuh jalur ini, keahlian pemanjatan Anda akan sangat teruji. Stamina, pikiran, dan tenaga akan terkuras habis untuk menaklukan jalur ini. Sehingga besar kemungkinan Anda akan mengeluh, atau ‘meratap’. Sampai saat ini baru beberapa orang pemanjat yang mampu melalui Jalur Malaria dan Jalur Ratapan, karena memang kedua jalur itulah yang tersulit di Batu Dinding dan se-Indonesia.
Fasilitas
Fasilitas penginapan dan rumah makan hanya ada di kota yang terdekat dengan Batu Dinding, yaitu Kota Amurang dan Manado. Beberapa hotel dekat Batu Dinding Kilo Tiga yang direkomendasikan seperti Minahasa Lagoon Hotel dan Manguni Terrace Resort. Bila Anda berminat mencoba memanjat tebing Batu Dinding, disarankan agar Anda membawa peralatan panjat sendiri. Untuk keamanan dan kenyamanan pemanjatan, disarankan agar Anda menghubungi kelompok pecinta alam ‘Cliff Hanger Amurang’ atau Forum Komunikasi Pecinta Alam (FKPA) Sulawesi Utara.
Informasi lebih lanjut hubungi
KPA Cliff Hanger Amurang
Desa Kilometer Tiga Kecamatan Amurang, Kab. Minahasa Selatan, Sulawesi Utara
Facebook: https://id-id.facebook.com/KPACliffHanger