Baca Juga
DEMAK- Situs Pilangrejo mirip pura. Desain bangunannya hampir sama dengan Menara Kudus. Situs yang ditemukan di Dukuh Demung Lor, Desa Pilangrejo, Kecamatan Wonosalam tiga minggu lalu, mulai terlihat bentuknya. Bangunan situs mirip pura atau tempat ibadah umat agama Hindu, desain bangunannya hampir sama dengan Menara Kudus.
Sejak kali pertama ditemukannya situs itu, warga setempat terus menggali lokasi temuan. “Kami biayai penggalian dari hasil parkir dan uang sumbangan,” ungkap Kepala Dusun Desa Pilangrejo Sutrisno, kemarin. Warga yang sudi menggali akan menerima bayaran sepantasnya.
Dan di kedalaman dua meter, bentuk situs mulai terlihat. Dengan bentuk menyerupai pura, namun kondisi di atas terlihat porak poranda. Tampak tatanan bata merah terlihat berserakan. Namun dibawahnya terlihat bentuk lengkukan pura sama dengan yang dilakukan ‘arsitek’ jaman Majapahit.
Bangunan di atasnya berbentuk bujur sangkar seluas 4 meter persegi. Terus turun terlihat tatanan bata yang bervarisi sebagian bata persegi tertata rapi, dibawahnya terdapat bata berbentuk lonjong, sehingga terlihat semacam relief.
Ada kondisi yang unik di situs tersebut, bangunan pura seperti dilindungi lapisan putih yang sengaja diplester oleh orang masa dulu, sebagai pelindung tembok bangunan dari curahan hujan atau panas. Sehingga bata yang tertata rapi tak mudah terkena lumut atau runtuh.
“Penemuan situs juga aneh, melalui mimpi Sutarjan untuk menggali lokasi tersebut,” ungkap Sunarto (40), warga Desa Pilangrejo. Setelah itu warga setempat, Sugiyanto menggali tanah di sawah milik Sutarjan, selajutnya ditemukanlah situs tersebut.
Menurut Kades Pilangrejo, Tugiman, pihaknya telah melaporkan temuan tersebut ke Dinas Pariwisata Demak dan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah. “Saran dari BP3 kami dipersilakan untuk menggali namun tidak merusak atau merubah kondisi situs, bila perlu lokasi situs dibuatkan pagar pelindung,” ungkapnya.
Selanjutnya, BP3 akan mengirim Tim Grafis untuk menggambar dari bentuk bangunan situs dan akan mendokumentasikannya, nanti dari BP3 dibuatkan kesimpulan situs tersebut berbentuk bangunan sejenis gapura atau bangunan lain.
Kesimpulan sementara, diperkirakan situs berdiri sebelum abad 15. Dan BP3 juga merasa heran terkait pelindung putih di bangunan situs, baru kali ini menemukannya, berbeda dengan bangunan sejarah yang ditemukan di Pulau Jawa. Kemungkinan dari keunikan tersebut menunjukan saat dibangun situs sudah ada kemajuan peradaban atau teknologi. (swi/15)