Baca Juga
Kota Mojokerto terletak di Propinsi Jawa Timur, Mojokerto adalah kota istimewa dalam sejarah Indonesia. Kota yang dulu menjadi ibukota Kerajaan Majapahit, yaitu kerajaan besar yang menyatukan Nusantara. Tak heran disini ditemukan banyak sekali peninggalan bersejarah, baik yang sudah ditemukan maupun yang masih terpendam dan tersebar di hampir seluruh wilayah Mojokerto. Seiring dengan berkembangnya kerajaan Majapahit yang berada di Jawa Timur maka tidak mengherankan jika saat ini masih banyak ditemukan pusat-pusat kerajinan batik yang terus berkembang di Jawa Timur sebagai salah satu peninggalan sejarah dan budaya yang ditorehkan oleh kerajaan Majapahit. Salah satu daerah di Jawa Timur yang masih mempertahankan serta terus mengembangkan pembatikan dari peninggalan kerajaan Majapahit adalah kota Mojokerto. Sangat disayangkan bahwa batik Mojokerto yang di masa lalu berkembang cukup pesat, kini hanya beberapa orang saja yang masih meneruskan tradisi membatik.
Keunikan Batik Mojokerto terletak pada nama-nama motifnya yang terdengar asing dan aneh di telinga sebagian orang. Batik Mojokerto memiliki 6 motif yang telah dipatenkan, yaitu pring sedapur, mrico bolong, sisik gringsing, koro renteng, rawan inggek dan matahari. Selain keenam motif yang telah dipatenkan, Batik Mojokerto juga memiliki batik khas lainnya yang cukup terkenal yaitu Batik Kalangbret, ciri khas batik ini terletak pada motifnya yang hampir mirip dengan batik asal Yogyakarta, yaitu berwarna dasar putih dengan warna corak berwarna coklat dan biru tua. Menurut sejarah, nama Batik Kalangbret diambil dari nama sebuah desa yang menjadi lokasi terbunuhnya Adipati Kalang yang menolak tunduk pada Kerajaan Majapahit.
Batik Mojokerto Motif Koro Renteng
Sumber: www.batikkerenku.com
Batik Mojokerto Motif Rawan Inggek
Sumber: www.batikkerenku.com
Motif Batik Mojokerto kebanyakan mengambil corak atau motif dari alam sekitar kehidupan manusia, seperti motif pring sedapur yang merupakan gambar rumpun bambu dengan daun-daun menjuntai, ada burung merak bertengger dengan warna dasar putih dan batang bambu warna biru dengan daun berwarna hitam dan biru.
Batik Mojokerto Motif Pring Sedapur
Sumber: www.kriyalea.com
Motif gedeg rubuh, coraknya mirip seperti anyaman bambu yang miring. Motif Matahari merupakan motif batik yang terbilang spesial karena banyak yang suka.
Batik Mojokerto Motif Matahari
Sumber: www.batikmojokerto.blogspot.com
Batik MojokertoMotif Matahari Merah
Sumber: www.batikkerenku.com
Motif sisik grinsing mengambil motif sisik ikan yang mengelilingi bunga dengan dasar warna putih.
Batik Mojokerto Motif Sisik Gringsing
Sumber: www.batikkerenku.com
Motif mrico bolong, motifnya berupa bulatan merica yang berlubang. Batik Mojokerto motif mrico bolong dijadikan seragam resmi di instansi pemerintah di kota Mojokerto dan sekitarnya.
Batik Mojokerto Motif Mrico Bolong
Sumber: http://batikcity.com
Pengembangan desain Batik Mojokerto juga terus dilakukan untuk menambah beragamnya motif. Misalnya bunga krizan, motif burung, gambar Surya Majapahit (logo kerajaan Majapahit bergambar matahari), tempat duduk sembilan dewa pada saat bersemedi, tempat duduk dewa-dewi saat turun ke bumi, dan gambar buah mojo sendiri sebagai asal kata kerajaan Majapahit.
Batik Mojokerto Motif Bunga Krizan
Sumber: www.batikkerenku.com
Sentra pembatikan di Mojokerto terdapat di Kwali, Mojosari, Betero, Sidomulyo, Prajurit Kulon dan Magersari.
Proses pembuatan untuk satu lembar batik di Mojokerto dibutuhkan waktu lama, antara satu minggu hingga satu bulan, karena prosesnya masih tradisional yaitu dengan proses batik tulis. Namun saat ini juga dikembangkan batik cap dan batik printing.
Berbagai upaya untuk mendongkrak usaha batik di Mojokerto telah dilakukan Pemerintah setempat. Mulai dari bantuan dana bergulir tanpa bunga, program pelatihan, hingga bantuan pemasaran.
Silakan jadikan Batik Mojokerto ini menjadi salah satu koleksi batik Sahabat GPS Wisata Indonesia. Semoga bermanfaat.
Sumber: Fitinline