Baca Juga
Sistem Informasi Sebagai Strategi E-Business
Transformasi Alat Bantu Menjadi Strategi
Jika pada awalnya sistem informasi diposisikan sebagai alat bantu untuk mengintegrasikan data dan meningkatkan kualitas informasi semata, maka kini sistem informasi menjadi strategi bisnis yang sangat hebat. Penerapan sistem informasi ini pada hampir semua bidang usaha bisnis merupakan salah satu strategi untuk menjawab tekanan-tekanan yang dialami oleh perusahaan.
Banyak manfaat yang dapat dipetik oleh perusahaan dengan pembangunan sistem informasi, antara lain:
a. Integrasi data dan informasi
Pembangunan sistem informasi apalagi berbasis jaringan komputer, memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber. Dari data yang terintegrasi itu, dapat dieksplorasi berbagai macam laporan manajerial yang akan menjadi dasar bagi para manajer untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan terhadap kinerja perusahaan, baik secara departemental maupun secara keseluruhan.
b. Sistem pengorganisasian data memungkinkan sistem bebas redundansi data
Pembangunan sistem informasi bertumpu pada system pengorganisasian data akan menghindarkan sistem dari bahaya duplikasi data atau sering disebut redundansi. Duplikasi data seringkali mengakibatkan inkonsistensi data, artinya perubahan terhadap data yang satu belum tentu akan diikuti dengan perubahan data duplikatnya.
c. Meningkatkan kecepatan dan keakuratan penyusunan laporan manajerial Tuntutan akan ketersediaan laporan manajerial yang standar sering mengakibatkan tekanan psikologis yang sangat tinggi bagi para manajer lini tengah. Hal itu terjadi karena mereka harus mengumpulkan semua data yang ada, menganalisa dan mengolah dengan prosedur yang telah ditentukan, dan kemudian menyusun menjadi sebuah laporan manajerial.
d. Meningkatkan kualitas produk dan kecepatan layanan konsumen
Dalam lingkup persaingan antar perusahaan, faktor-faktor yang menentukan keunggulan satu dari yang lainnya, antara lain kualitas produk dan keputusan yang lebih baik, kecepatan layanan, dan harga yang murah. Kualitas produk dan keputusan dapat ditingkatkan melalui pembangunan sistem informasi.
Melalui sistem informasi semua departemental dalam perusahaan akan mendapatkan aliran informasi yang dibutuhkan tepat pada waktunya sehingga kualitas produksi dapat ditingkatkan, karena departement persediaan barang dan departemen produksi dapat memperoleh informasi yang jelas dan tepat dalam waktu singkat.
e. Meningkatkan citra perusahaan
Pembangunan sistem informasi akan meningkatkan citra perusahaan dari sudut pandang staf maupun dari pihak eksternal perusahaan. Layanan konsumen akan sangat cepat dilakukan, sementara staf juga cukup ringan dalam mengolah ribuan transaksi yang terjadi. Kepercayaan masyarakat akan lebih meningkat dan akan mengalirkan simpati yang cukup besar untuk mendorong tingkat pembelian produk dari perusahaan tersebut.
Investasi Untuk Sebuah Keunggulan Kompetitif
Perkembangan sistem informasi di luar maupun di dalam negeri sendiri sudah sangat membantu perusahaan dalam membangun aliran informasi dalam perusahaan. Selain itu, tidak sedikit perusahaan yang telah memanfaatkannya sebagai strategi kompetitif.
Istilah keunggulan kompetitif muncul pada akhir tahun 1980-an. Keunggulan kompetitif ini dapat dicapai melalu banyak cara misalnya:
· Harga terjangkau,
· Kualitas terjamin,
· Keramahan,
· Kecepatan layanan, dan lain sebagainya.
Berkaitan dengan pemanfaatan sistem informasi dalam perusahaan, keunggulan kompetitif mengacu kepada penggunaan sistem informasi untuk:
· Meningkatkan kualitas informasi,
· Kontrol kinerja perusahaan, dan
· Peningkatan layanan untuk memenangkan pasar.
Ide dasarnya adalah perusahaan menggunakan sistem informasi baik sebagai alat bantu maupun strategi yang tangguh untuk mengintegrasikan dan mengolah data dengan cepat, tepat dan akurat serta untuk penciptaan produk layanan baru sebagai daya saing dalam menghadapi kompetisi.
Sejumlah perusahaan telah mendapatkan publikasi yang luas, karena berhasil menerapkan sistem informasi yang menghasilkan informasi akurat setiap saat, sehingga dapat mencapai keunggulan kompetitif. American Airlines, misalnya merupakan perusahaan pertama yang memasang sistem informasi untuk layanan pemesanan tiket, yang dikenal dengan nama sistem Sabre.
Gambar Situs American Airlines
http://www.aa.com/index.html
Pembangunan sistem informasi terintegrasi berbasis teknologi informasi telah menciptakan peluang banyak perusahaan untuk mengembangkan model-model keunggulan kompetitif. Hal ini tentu saja dituntut adanya kreativitas dan sikap pro aktif dari para pengelola perusahaan.
Bank Central Asia (BCA)
Keunggulan teknologi informasi dari BCA diperoleh setahap demi setahap. Aplikasi teknologi informasi dimulai sejak tahun 1985 dan tahun 1994 memasuki tahap online semua cabang. Dana yang dikucurkan untuk membangun infrastruktur dan sistem teknologi informasi mencapai US$50-70.
Gambar Situs Klik BCA
http://www.klikbca.com
Program sentralisasi sistem komunikasinya didukung oleh system telekomunikasi VSAT dan transponder. Dalam pembenahan ini, BCA meminta bantuan Accenture (dulu Andersen Consulting). Buahnya kini, sekitar 789 cabang sudah terintegrasi sistem TI-nya, dilengkapi dengan sekitar 2 ribu jaringan ATM yang memanfaatkan fasilitas VSAT.
Merpati Nusantara Airlines
Merpati maju selangkah dalam pemanfaatan teknologi informasi dibandingkan dengan perusahaan penerbangan lainnya di Indonesia. Merpati kini memiliki Merpati Internet Reservation Access (MIRA) yang memungkinkan pelanggannya dapat melakukan reservasi setiap saat tanpa harus datang ke kantor Merpati. Sebagai gantinya adalah akses Internet, dimana proses reservasi dapat dilayani. Layanan yang diluncurkan secara komersial pada November 1999 ini merupakan hasil kerja bersama antara merpati dengan Indosatnet iSolution Service.
Khusus untuk MIRA, Merpati dan Indosatnet menghabiskan dana sekitar Rp. 210 juta. Merpati bertekad menjadikan MIRA sebagai batu loncatan untuk membuat sistem yang lebih besar, baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal.
Gambar Situs Merpati Nusantara Airlines
http://www.merpati.co.id
Untuk kebutuhan internal, Merpati akan membangun system terintegrasi yang menghubungkan antara bagian, seperti penjualan, promosi, pemasaran dan keuangan. Sementara eksternal selain akan dikembangkan layanan reservasi online, Merpati juga berminat mengembangkan e-Ticketing dan e-Payment.
Garuda Indonesia
Sebagai maskapai penerbangan terbesar di Indonesia, Garuda hamper saja bangkrut. Namun, Garuda tertolong oleh kebijakan pemerintah untuk melakukan restrukturisasi manajemen dan organisasinya. Dengan semboyan “Garuda kini lebih baik”, pihak manajemen melakukan perbaikan di berbagai lini baik organisasi, teknologi dan SDM guna meningkatkan kualitas layanan. Salah satu strateginya adalah dengan memanfaatkan keandalan TI.
Gambar Situs Garuda Indonesia
http://www.garuda-indonesia.com
Garuda Indonesia juga memanfaatkan Internet untuk membangun situsnya yang memuat informasi baik berupa profile perusahaan maupun paket-paket wisata yang ditawarkannya. Pihak manajemen juga sedang mempersiapkan sistem online reservation yang akan disertakan dalam situs tersebut. Di samping itu, Garuda memanfaatkan Internet untuk dapat memperoleh umpan balik dari para konsumennya dengan menyediakan menu khusus yang diberi nama Feedback. Harapannya, melalui sistem itu, terjalin komunikasi aktif antara konsumen dengan pihak manajemen Garuda.
Lion Air
Salah satu penerbangan besar di Indonesia yang sejak kemunculannya langsung dapat mendominasi pasar, yakni Lion Air. Perusahaan ini menentukan mottonya: “WE MAKE PEOPLE FLY”. Hal ini dimaksudkan sebagai suatu strategi periklanan untuk menarik konsumen dan meyakinkan jaminan terbang yang murah tetapi aman.
Gambar Situs Lion Air
http://www.lionair.co.id
Perusahaan ini juga menerapkan jurus-jurus lain dalam upaya menarik konsumen yakni dengan menyediakan undian, baik berupa uang juga berupa mobil yaitu Mercedes. Sehingga sering kali kita melihat iklan dari Lion Air, sebagai berikut: MURAH TIKETNYA, MERCEDES HADIAHNYA.
Gambar Logo Lion Air
Gambar Semboyan Lion
Dengan semboyan tersebut, pihak manajemen melakukan perubahan dan perbaikan di berbagai lini baik organisasi, teknologi dan SDM guna meningkatkan kualitas layanan. Salah satu strateginya adalah dengan memanfaatkan keandalan TI.
Lion Air juga memanfaatkan Internet untuk membangun situsnya yang memuat informasi baik berupa Flight Information, Fare Information, Flight Schedule, juga Lomba Penulisan Surat dan Essay.
Gambar Informasi Penerbangan
Di samping itu, Lion Air memanfaatkan Internet untuk dapat memperoleh umpan balik dari para konsumennya dengan menyediakan menu khusus yang diberi nama Company Profile.
Harapannya, melalui sistem itu, terjalin komunikasi aktif antara konsumen dengan pihak manajemen Lion Air.
Gambar Profil Perusahaan
Perusahaan Sektor Kurir DHL
Secara global, investasi DHL untuk teknologi informasi mencapai US$ 500 juta per tahun, sedangkan di Indonesia saja untuk fasilitas TI dana yang dialokasikan sekitar US$1,5 juta per tahun. Dana sebesar itu antara lain digunakan untuk membangun fasilitas pelacakan kiriman yang disebut Track and Trace (T&T), yang memungkinkan pelanggan mengetahui sampai dimana paket atau dokumen yang dikirim.
Gambar Situs DHL
http://www.dhl.com
T&T sebenarnya telah ada sejak 1988. Waktu itu, kantor DHL di seluruh dunia terhubung dalam jaringan komunikasi DHLnet yang menggunakan protocol TCP/IP. Kecanggihan lain adalah DHL connect, yakni fasilitas untuk mencetak Airway Bill, membuat dokumentasi pabean seperti commercial invoice, permintaan pengambilan barang, pencatatan transaksi pengiriman, penyediaan laporan standar pengiriman, pembuatan kode, mengirim e-mail ke DHL dan memberitahu melalui e-mail ke penerima barang sebelum kiriman tiba.
Bukan hanya itu, DHL membekali setiap kurirnya dengan alat the next generation scanner buatan Fujitsu yang online dengan system jaringan DHLI. Dengan alat sebesar ponsel ini, kurir dapat menscan paket yang diterima atau diserahkan kepada pelanggan, sehingga data paket termasuk waktu penerimaan dan penyerahan langsung tercatat di dalam database DHLI.
Perusahaan Sektor Kurir TIKI
Secara nasional, investasi TIKI untuk teknologi informasi telah dimulai sejak 1970. Berikut ini keterangan, yang mendasari atau melatar belakangi mengapa TIKI (Titipan kilat) melakukan upaya-upaya untuk terjun dalam informasi yang mengglobal, yakni dengan menerapkan e-commerce.
Gambar Situs TIKI
http://www.tiki.co.id
Gambar Halaman Utama Situs TIKI
http://www.tiki.co.id
Semangat yang mendasari TIKI untuk penerapan teknologi informasi yang lebih canggih dan dengan tujuan untuk dapat mememangkan persaingan dalam bisnis, diterangkan dalam situsnya, sebagaimana ditampilkan pada gambar berikut.
PT. Pos Indonesia
Masuknya TI ke Indonesia memungkinkan PT. Pos Indonesia mengembangkan layanan yang sifatnya memadukan jaringan fisik dan virtual, sehingga lahirlah produk-produk yang disebut hybrid mail, seperti Ratron (surat elektronik) dan weselpos yang dikirim secara elektronik.
PT. Pos Indonesia mengusahakan semua proses yang dapat dilakukan secara elektronik dan memanfaatkan Internet. Sementara layanan lainnya tetap memanfaatkan jaringan fisik, yaitu untuk daerah-daerah terpencil yang belum disentuh oleh pengembangan TI.
Kebijakan yang diambil tersebut telah memberikan manfaat berupa penghematan waktu dan biaya serta meningkatkan efisiensi kerja. Di samping itu, PT. Pos Indonesia juga telah memanfaatkan jaringan elektronik untuk memberikan layanan jejak lacak (track and trace), sehingga pelanggan dapat memantau status dan rute kirimannya.
Sementara itu, PT. Pos Indonesia juga semula hanya sebagai pengguna teknologi informasi untuk meningkatkan efektifitas perusahaan, telah mengembangkan layanan akses internet (ISP) sendiri, yaitu melalui WasantraNet (W-Net). W-Net ini ditujukan sebagai tulang punggung (backbone) dari Jaringan Sistem Informasi Nasional yang dikelola oleh PT. Pos Indonesia.
Gambar Situs PT. Pos Indonesia
http://www.wasantara.net.id
Ketersediaan aksesnya telah meluas di 26 propinsi di seluruh Indonesia dan didukung oleh 99 node, bahkan PT. Pos Indonesia akan mengembangkan layanan akses Internet hingga ke kota kecamatan dan pedesaan. W-Net memungkinkan masyarakat berhubungan dengan pusat-pusat informasi, baik lembaga pemerintahan, perguruan tinggi, lembaga riset, pusat data dan informasi maupun organisasi atau perusahaan baik di dalam maupun di luar negeri. W-Net juga telah member manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan layanan hybrid mail, seperti surat bisnis elektronik, direct mail, weselpos elektronik dan telegram melalui Warung Pos Internet (Warposnet) yang tersedia di kantor-kantor pos.
Hotel Grand Hyatt Jakarta
Teknologi Informasi mulai digunakan di Grand Hyatt Jakarta (GHJ) sejak awal berdirinya pada tahun 1991. Berbagai implementasi yang digunakan antara lain Hotel System, Sales dan Catering Systems dan Office Otomatic Systems. Pengembangan TI tersebut merupakan komitmen GHJ untuk beradaptasi dengan perkembangan TI sekaligus sebagai upaya peningkatan kepuasan pelanggan. Selain itu seluruh jaringan di GHJ terkait dengan support center yang dapat memberikan data real time pada setiap bagian yang membutuhkannya. Hingga saat ini investasi GHJ di bidang TI telah mencapai US$200-300 ribu.
Gambar Situs Hotel Grand Hyatt Jakarta
http://www.hyatt.com
Hotel Melia Purosani Yogjakarta
Penerapan Teknologi Informasi di Hotel Melia Purosani Yogyakarta dapat dilihat dengan bergabungnya Sistem Informasi Perusahaan Hotel tersebut dengan perusahaan lain pada industri sejenis, dalam organisasi pengelolaan AsiaTravel. Pengembangan TI tersebut merupakan komitmen perusahaan ini untuk beradaptasi dengan perkembangan TI sekaligus sebagai upaya peningkatan kepuasan pelanggan. Selain itu seluruh jaringan di Hotel Melia Purosani terkait dengan support center yang dapat memberikan data real time pada setiap bagian yang membutuhkannya.
Gambar Situs Hotel Melia Purosani Yogjakarta
http://www.asiatraveltips.com/MeliaPurosaniHotelYogyakarta.html
Penerapan Teknologi Informasi di Hotel Melia Purosani Yogyakarta khususnya pada sisi pemesanan atau Hotel Reservation, menggunakan jalur yang aman dengan Secure SSL Encrypted, hal ini untuk memberikan jaminan kebenaran terhadap pemesanan kamar hotel yang akan dipesan, dan juga agar pemesan kamar hotel tidak sembarangan dengan informasi yang diberikan/dikirimkannya. Dengan apa yang telah dilakukan oleh perusahaan ini dengan meng-on-line-kan informasi dan Hotel Booking-nya, maka perusahaan ini telah ikut meramaikan pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka penerapan e-business di Indonesia dan juga dunia.