Baca Juga
Kabupaten Blitar merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur. Blitar merupakan tempat dimana Presiden pertama Republik Indonesia yaitu Ir. Soekarno dimakamkan. Kabupaten Blitar memiliki kekayaan alam serta budaya daerah yang menarik sehingga banyak dijadikan inspirasi dalam pembuatan kain batik. Secara kualitas dan mutu, Batik Blitar tidak kalah dengan batik tulis dari daerah lainnya. Batik Blitar memiliki kekhasan corak tersendiri, yang tidak terlepas dari Makam Bung Karno, Candi Penataran dan sebagainya.
Di Kabupaten Blitar, sejak tahun 1902 sebenarnya sudah berkembang seni batik, sekalipun materi dan sarana pendukung kreatifitas sangatlah terbatas pada saat itu. Seni membatik mendapat peluang yang cukup bagus pada masa itu. Orang-orang Belanda memperhatikan kalangan kelas bangsawan Jawa dengan memberi keleluasaan berkreasi, dibantu dengan keberadaan para pedagang dari Cina yang menyediakan bahan membatik berupa naptol hingga pewarna (wenter) di toko-toko kelontong pecinan.
Informasi mengenai keberadaan batik dari Blitar ada di Museum Leiden-Belanda dengan nama Batik Afkomstig Uit Blitar Tahun 1902. Afkomstig Uit artinya batik kerajinan tangan rakyat dengan motif binatang dan tumbuhan sebagai simbol. Simbol-simbol yang menggambarkan sindiran bagi para peguasa dan bangsawan bentukan penjajah Belanda pada saat itu. Namun batik kerajinan tangan rakyat di Blitar yang berkembang pada saat itu masih sebatas seperti cerita dalam Wayang Beber yang peruntukannya sebagai penghias dinding ruangan.
Batik Afkomstig Uit Blitar
Sumber: http://inilahblitar.blogspot.com
Salah satu upaya untuk menjadikan batik sebagai salah satu unsur jati diri bangsa serta warisan leluhur yang harus dijaga kelestarian dan keberadaannya, Dewan Kesenian Kabupaten Blitar berupaya menggali dan mengembangkan Afkomstig Uit sebagai cikal bakal batik khas daerah. Memerlukan waktu dan proses cukup panjang dalam penciptaan batik khas Kabupaten Blitar. Sampai akhirnya lahirlah batik khas Kabupaten Blitar yang diberi nama Batik Tutur.
Nama Tutur sendiri mengacu pada unsur-unsur yang tertuang dalam Batik Khas Blitar ini. Batik Tutur menggunakan gambar binatang dan tumbuh-tumbuhan sebagai unsur atau ornamen utama. Antar ornamen utama itu kemudian terhubung dengan unsur-unsur tertentu sehingga saling terkait antara satu ornamen utama dengan yang lain dan membentuk sebuah alur cerita atau nasehat (Jawa: tutur).
Batik Blitar Motif Jalu Watu
Sumber: http://batiktutur.wordpress.com
Tutur atau nasehat yang tertuang dalam Batik Blitar ini sarat ekspresi yang mengakar pada ungkapan kehidupan serta filosofi budaya Jawa dalam dunia lambang. Dari ide dasar itu kemudian dikembangkan oleh seniman batik di Blitar, dieksplorasi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan selera masa kini. Masing-masing desain memiliki nama yang berbeda, dengan sasmita (isyarat) yang tidak sama dan tutur/cerita/nasehat yang lain pula.
Batik Blitar Motif Awu Nanas
Sumber: http://batiktutur.wordpress.com
Beberapa nama motif Batik Blitar yaitu motif Singo Barong, Sido Mulyo, Kopi Blitar, Koi Penataran, Cinde Gading, Gambir Sepuh, Simo Samaran, Awu Nanas, Winih Semi, Jalu Watu, Celeret Dubang, Tanjung Manila, Mupus Pupus, Galih Dempo, Mirong Kampuh Jinggo, Gunung Menyan dan lain-lain.
Batik Blitar Motif Galih Dhempo
Sumber: http://batiktutur.wordpress.com
Motif Singo Barong merupakan simbol pakaian batik adat untuk berperang mempertahankan sebuah kekuasaan. Jika mengenakan batik motif Singo Barong ini, maka si pemakai akan mempunyai aura wibawa tinggi untuk memimpin sebuah kekuasaan atau organisasi apapun. Motif Singo Barong ini biasanya dipakai oleh para pejabat pejabat tinggi atau seorang pemimpin dalam suatu perusahaan.
Batik Blitar Motif Singo Barong
Sumber: http://batik-blitar.blogspot.com
Motif Sido Mulyo merupakan simbol pakaian batik adat ketimuran yang berperan penting untuk sebuah kemulyaan bagi para Raja. Si pemakai batik motif ini diharapkan akan mempunyai jiwa kepemimpinan yang mulia dan akan mengerti norma-norma hukum yang berbudi luhur sebagai panutan bagi semua orang. Batik
Blitar Motif Sido Mulyo
Sumber: http://batik-blitar.blogspot.com
Motif Koi Penataran, adalah simbol pakaian batik yang mempunyai arti kesuburan, kebahagiaan, keakraban sesama manusia. Si pemakai diharapkan mempunyai jiwa gotong royong dan saling membantu kepada sesama manusia tanpa pamrih. Motif Koi penataran ini biasanya dapat dipakai oleh semua kalangan masyarakat.
Batik Blitar Motif Koi Penataran
Sumber: http://batik-blitar.blogspot.com
Motif Kopi Blitar adalah simbol pakaian batik yang mempunyai arti kepemimpinan yang berjiwa adil dalam memutuskan suatu masalah yang dihadapi oleh sebuah perusahaan atau Instansi Pemerintah Daerah. Seseorang yang memakai motif Kopi Blitar ini berarti seseorang tersebut berjiwa adil dalam memutuskan sebuah masalah.
Batik Blitar Motif Kopi Blitar
Sumber: http://batik-blitar.blogspot.com
Jika anda berkunjung ke Blitar, sempatkan mampir ke tempat pembuatan Batik Blitar yang berada di Jalan Borobudur No. 28 Kota Blitar Jawa Timur dan Jalan Pamungkur Kelurahan Blitar Kecamatan Sukorejo Kota Blitar.
Semoga bermanfaat.
Sumber: Fitinline