Materi Biologi Tentang Ekosistem - materi ini adalah kelanjutan dari materi sebelumnya tentang ekosistem sehingga tambahan ini menjadi kelengkapan untuk materi ekosistem sebelumnya.
- Komponen autotrof
- Komponen heterotrof
- Curah hujan antara 25 – 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
- Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
- Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan- hewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari, misalnya: burung hantu, babi hutan,kucing hutan, macan tutul.
Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut.
- Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan), danfagotrof (makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau organisme yang hidup pada substrat sisa-sisa organisme.
- Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut.
a). Plankton;
- Danau
Baca Juga
- Materi Biologi SMA XII Tentang Enzim dan Fungsinya
- Materi Biologi SMA Kelas XII Tentang Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
- Materi Biologi SMA Tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
- Kumpulan Materi Biologi SMA Kelas XII Kurikulum 2013
- Sistem Gerak Pada Tumbuhan
- Materi Tentang Perubahan Lingkungan/iklim dan Daur Ulang Limbah
- Materi Biologi Tentang Ekosistem
- Materi Biologi Tentang Ekologi Ekosistem
- Materi Biologi Tentang Animalia Vertebrata
- Materi Biologi Tentang Animalia Invertebrata
- Materi Biologi Tentang Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan), Ciri-ciri Morfologis Serta Peranannya
- MATERI BIOLOGI TENTANG CIRI-CIRI JAMUR, KLASIFIKASI SERTA PERANANNYA JAMUR BAGI KEHIDUPAN
- Materi Protista
- Materi Biologi SMA XII Tentang Katabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein
- Plankton, organisme yang umumnya sangat kecil, hidup melayang-layang di dalam air, Gerakan organisme ini sangat dipengaruhi oleh arus air. Dibedakan menjadi fitoplankton(tumbuhan) dan zooplankton (hewan)
- Nekton, organisme yang dapat bergerak bebas
- Neuston, organisme kecil yang bersandar atau berenang di permukaan air
- Perifiton, organisme yang menempel atau merayap pada organisme atau benda yang lain yang menyembul ke permukaan air
- Bentos, organisme yang hidup merayap atau melekat di dasar perairan
- Formasi pes caprae karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin; tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah Spinifex littorius (rumput angin), Vigna, Euphorbia atoto, dan Canaualia martina. Lebih ke arah darat lagi ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus tectorius (pandan), dan Scaeuola Fruescens (babakoan).
- Formasi baringtonia didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnyaWedelia, Thespesia, Terminalia, Guettarda, dan Erythrina.
F. Tipe-Tipe Ekosistem yang ada di Indonesia
1. Ekosistem Darat Alami
Berdasarkan komunitas vegetasi yang mendominasi, di Indonesia terdapat tiga bentuk ekosistem darat alami, yaitu vegetasi pamah, vegetasi pegunundan dan vegetasi monsun
Ekosistem jenis ini merupakan bagian terbesar dari hutan di Indonesia, yaitu di Sumatra, Kalimantan, dan Irian. Terletak pada ketinggian antara 0 – 1.000 di atas permukaan laut (dpl).
Ekosistem jenis ini terdapat di belakang hutan bakau. Populasinya padat dengan kanopi yang lebat dan pada kondisi yang baik pohon-pohon dapat mencapai ketinggian sekitrar 30 meter dan merata.
Ekosistem jenis ini umumnya didominasi oleh jenis rumput-rumputan. Banyak dijumpai di Sumatra, Kalimantan, dan Irian Jaya.
Dapat dibedakan atas begetasi yang berbentuk terna (formasi pescaprae) dan vegetasi yang berbentuk perdu dan pohon (formasi Barringtonia). Kedua macam vegetasi ini banyak terdapat di tepi pantai yang berpasir atau berkarang tetapi tidak terlalu jauh dari pantai ke arah darat.
Vegetasi di daerah ini tinggi-tinggi tetapi kurus dan tidak lebart karena tanahnya mengandung timbunan gambut yang bersifat asam dengan kandungan zat hara sangat rendah. Dari tepi sampai ke bagian tengah hutan gambut dapat dibedakan tiga tipe, yaituhutan rawa gambut campuran, hutan rawa gambut campuran transisi, dan padang yang terentang. Ketiga tipe hutan ini selalu lengkap pada setoap lokasi hutan rawa gambut dan banyak terdapat di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.
Ada dua tipe hutan sagu, yaitu hutan sagu murni dan hutan sagu campuran dengan pohon atau vegetasi lain di mana populasinhya rapat dan berkembang di daerah di mana aliran air tawarnya teratur. Banyak terdapat di Irian Jaya dan Maluku.
Ekosistem semacam ini terdapat di sepanjang aliran tepi sungai besar dan terdiri atas tumbuhan rawa musiman yang berbeda.
Merupakan habitat transisi dengan hutan rawa air tawar. Floranya sebagian besar terdiri atas tumbuhan berkayu yang hidup di celah-celah batu dengan perakarann yang kuat, daunnya sempit dan bijinya dapat disebarkan oleh air atau ikan.
Vegetasi yang ada di perairan danau umumnya adalah fitoplankton. Jenis rumput-rumputan dan tumbuhan lain yang terapung dapat mendominasi vegetasi di tepian danau.
Ekosistem jenis ini sangat beraneka ragam sehingga dapat diklasifikasikan menjadi hutan pegunungan, padang rumput, vegetasi terbuka pada lereng berbatu, vegetasi rawa gambut, danau dan vegetasi alpin.
Dapat dibedakan menjadi :
a). Hutan pegunungan atas dengan ketinggian antara 1.500 – 3.300 m. Hutannya lebat dengan pohon yang tinggi-tinggi rata-rata sekitar 25 m. jenisnya lebih sedikit bila dibandingkan dengan yang ada di hutan pegunungan bawah.
- 2. Padang rumput
- Padang rumput-semak tepi hutan, terdapat di Irian Jaya pada lereng batu kapur dengan tanah yang dangkal di Dataran Tinggi Kemabu. Daerah ini ketinggiannya antara 3.300 – 3.800 m.
- Padang rumput merumpun Corporosma brassi – Deschampsinklosii. Pada rumput jenis ini terdapat di lereng yang basah pada ketinggian 3.300 – 4.100 m di seluruh daerah pegunungan Irian Jaya. Hampir seluruh komunitasnya berupa hamparan rumput Danthonia klossii yang tingginya rata-rata 1 meter. Di antaranya kadang-kadang terdapat tumbuhan perdua jenis Corprosma brassii yang tumbuhnya kerdil.Terdapat di bukit-bukit batu kapur yang terjal dan tempat yang sebagian terlindung dari hujan dan tanahnya lembab.
Vegetasinya terdiri atas jenis rumput, paku-pakuan dan terna tertenu.
Biasanya berbentuk vegetasi perdu rawa gambut dan banyak terdapat di daerah Irian Jaya yang berada pada ketinggian 3.300 – 4.000 m. di nJawa vegetasi ini terdapat pada ketinggian antara 2.000 – 3.500 m. Komunitasnya berupa padang rumput penutup gambut.
5. Vegetasi Danau
Danau banyak terdapat di pegunungan tinggi dan umumnya danau di daerah ini dangkal serta banyak mengandung nutrisi. Perairannya terbuka sehingga hampir tertutup oleh tumbuhan. Contohnya adalah danau di gunung Dieng.
6. Vegetasi Alpin
Contoh vegetasi ini adalah tundra alpin kering dan tundra alpin basah. Tundra alping kering komunitasnya didominasi oleh Tetramolopium klossii yang terdapat pada ketinggian antara 4.230 – 4.600 m. sedangkan komunitas pada tundra alpin basah umumnya didominasi oleh hamparan lumut yang terdapat di ketinggian 4.250 m.
Terdapat pada daerah beriklim kering musiman, dengan kelembaban lebih \ tinggi dari 33,3%. Evapotranpirasi kurang dari 1.500 mm per tahun. Vegetasi terdiri dari tumbuhan bercabang rendah dengan batang yang jarang-jarang dan lurus.Umumnya vegetasinya tumbuh lebat di musim penghujan dan menggugurkan daun di musim kemarau. Jenisnya sangat sedikit. Yang termasuk ekosistem ini meliputi savana dan padang rumput. Banyak terdapat di Jawa Timur, NTT, Sulsel, Sulteng dan Irian Jaya.
2. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja diadakan dengan maksud menyenangkan pembuatannya. Hal ini banyak terjadi akibat perkembangan teknologi. Beberapa contoh diantaranya ialah :
Umumnya air danau merupakan air tawar. Sebagai salah satu ekosistem air tawar yang dibuat oleh manusia, umumnya memiliki karakteristik antara lain. salinitasnya rendah bahkan lebih rendah dari organisme yang hidup didalamnya, dipengaruhi oleh iklim dan cuaca
b. Ekosistem Hutan Tanaman
Ekosistem yang dimaksud di sini adalah penanaman pohon budi daya seperti jati, pinus dan akasia.
c. Agroekosistem
adalah suatu ekosistem yang sengaja dibuat untuk keperluan pertanian tanaman budi daya.
1). Sawah Tadah Hujan
Yang dimaksud dengan sawah tadah hujan adalah sawah yang dibuat tanpa ada irigasi tehnis dan menggantungkan air dari air hujan
Sawah yang dikembangkan di daerah-daerah yang sering banjir. Sawah ini berwujud selang-seling antara galengan-galengan yang lebar dengan parit-parit yang lebar ditanami palawija.
Sawah yang mendapat pengairan dari air sungai yang terbendung secara alami karena laut pasang harian. Umumnya terletak di sekitar sungai-sungai besar dekat muara yang bergambut di Kalimantan dan Sumatera
Sawah rawa terdapat di adataran rendah yang terus menerus tergenang air karena drainase tidak jalan sedang sumber air hujan cukup banyak.
Sawah jenis ini memiliki sistem irigasi, sistem pengairan yang menggunakan teknologi maju dalam hal pengaturan air, sehingga pada musim kemarau air tetap tersedia.
Perkebunan banyak dibuat oleh manusia, baik secara kecil-kecilan di sekitar rumah atau besar-besaran yang diusahakan oleh pemerintah. Contohnya adalah perkebunan teh, karet, kelapa sawit, dan sebagainya.