Baca Juga

Prinsip penting yang perlu kita kedepankan ketika membahas masalah azali (kejadian masa silam) atau masalah ghaib secara umum adalah tidak memberikan rincian tanpa bukti dan dalil yang shahih. Sebatas teori, tidak bisa dijadikan acuan. Karena Allah tidak akan menanyakan masalah ghaib yang kita tidak tahu dan yang tidak disebutkan dalam dalil.

Karena Allah ta’ala mencela memberikan komentar tentang masalah ghaib, yang tidak memiliki bukti.

Diantaranya masalah proses penciptaan alam semesta. Dalam al-Quran, Allah hanya memberikan keterangan global dan tidak rinci. Hanya dengan mengetahui secara global, tanpa menggali yang lebih rinci, itu sudah cukup bagi seorang muslim.

Allah tegaskan dalam al-Quran,

مَا أَشْهَدْتُهُمْ خَلْقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلا خَلْقَ أَنْفُسِهِمْ

Aku tidak menghadirkan mereka untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri (QS. al-Kahfi: 51)

Dalam Fatawa Syabakah Islamiyah dinyatakan,

فأما الأيام الستة التي خلق الله فيها السموات والأرض فهي غيب لم يشهده أحد من البشر، ولا من خلق الله جميعاً

Rentang 6 hari yang Allah jadikan waktu penciptaan langit dan bumi, sifatnya ghaib. Tidak ada satupun manusia yang menyaksikannya, tidak pula makhluk Allah semuanya. (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 190003)

Proses Penciptaan Alam Semesta dalam Al-Quran

Allah ta’ala menceritakan proses penciptaan alam semesta dalam al-Quran. Ada yang bersifat global dan ada yang lebih rinci.

Ayat yang menjadi acuan utama mengenai penciptaan alam adalah surat al-Baqarah:117, yang berbunyi:
بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَإِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
 “Allah pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengucapkan kepadanya “jadilah” lalu jadilah ia”.

Ayat ini menegaskan bahwa Allah pemilik mutlak dari alam semesta dan penguasa alam yang tidak dapat disangkal, di samping pemeliharaanya yang maha pengasih. Karena kekuasaan-Nya bila Ia hendak menciptakan bumi dan langit, Dia hanya mengatakan “jadilah”.
Secara umum ayat-ayat Alquran tentang penciptaan alam dapat dipetakan melalui dua pendekatan: 

(1) maudhu’i-mushafi, yaitu pengelompokan ayat-ayat tentang penciptaan alam yang tersebar di berbagai surat sesuai dengan susunannya dalam mushhaf, 

(2) maudhu’i- tanzili, yaitu pengelompokan ayat-ayat itu yang tersebar di berbagai surat sesuai dengan susunannya waktu diturunkan. 

Dalam penjelasan global, Allah menegaskan bahwa Dia menciptakan langit dan bumi selama 6 hari. Allah tegaskan hal ini di tujuh ayat dalam al-Quran. Diantaranya,

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ

Sesugguhnya Tuhan kalian, yaitu Allah, Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari, kemudian Dia beristiwa di atas Arsy. (QS. al-A’raf: 54).

Allah juga berfirman di surat al-Furqan,

وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَمَا مَسَّنَا مِنْ لُغُوبٍ

Sungguh Aku telah menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada diantara keduanya dalam 6 hari, dan Aku tidak merasa capek. (QS. Qaf: 38).

Keterangan lainnya Allah sebutkan di surat Yunus (ayat 3), Hud (ayat 7), al-Furqan (ayat 59), as-Sajdah (ayat 4), dan al-Hadid (ayat 4).

Disamping penjelasan global, Allah juga memberikan penjelasan lebih rincin, di surat Fushilat (ayat 9 sampai 12), Dia berfirman,

قُلْ أَإِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَنْدَاداً ذَلِكَ رَبُّ الْعَالَمِينَ*

Katakanlah: “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua hari dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam”. (9)

وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاءً لِلسَّائِلِينَ*

Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan penghuninya dalam empat hari. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. (10)

ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ائْتِيَا طَوْعاً أَوْ كَرْهاً قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِين*

Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati” (11)

فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظاً ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua hari. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (12).


Begitulah Allah SWT menjelaskan kronologis penciptaan alam semesta. Dua masa untuk menciptakan langit sejak terbentuk  dukhan (campuran debudan gas), dua masa untuk menciptakan bumi, dan dua masa untuk memberkahi bumi.

Selain itu tentang fase penciptaan alam semesta ini di jelaskan pula dalam (Q.S. An-Naazi’at [79] :27-32) :

أَأَنْتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ السَّمَاءُ بَنَاهَا (27) رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّاهَا (28) وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَاهَا (29) وَالْأَرْضَ بَعْدَ ذَلِكَ دَحَاهَا (30) أَخْرَجَ مِنْهَا مَاءَهَا وَمَرْعَاهَا (31) وَالْجِبَالَ أَرْسَاهَا (32)

“Apakah kamu lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah membinanya.Dia meninggikan bangunanya lalu menyempurnakannya dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan dari padanya mata air, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhanya. Dan gunung-gunung dipancarkan-Nya dengan teguh, (semua itu untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.”(Q.S. An-Naazi’at [79] :27-32)

Penjelasan di dalam hadits mengenai penciptaan langit dan Bumi dalam enam masa justru Bumi diciptakan terlebih dahulu pada hari Ahad sampai hari Rabu kemudian membangun langit pada hari Kamis dan Jum’at.

حدثنا أبو عبد الله الحافظ ، أنا أبو سعيد أحمد بن عمرو الأحمسي بالكوفة ، نا الحسين بن حميد بن الربيع ، نا هناد بن السري ، نا أبو بكر بن عياش ، عن أبي سعد ، عن عكرمة ، عن ابن عباس ، أن اليهود أتت النبي صلى الله عليه وسلم فسألت عن خلق السماوات والأرض فقال : « خلق الأرض يوم الأحد والإثنين ، وخلق الجبال يوم الثلاثاء وما فيهن من المنافع ، وخلق يوم الأربعاء الشجر والماء والمدائن والعمران والخراب ، فهذه أربعة ، فقال عز من قائل : ( قل أئنكم لتكفرون بالذي خلق الأرض في يومين وتجعلون له أندادا ذلك رب العالمين وجعل فيها رواسي من فوقها وبارك فيها وقدر فيها أقواتها في أربعة أيام سواء للسائلين] ، وخلق يوم الخميس السماء ، وخلق يوم الجمعة النجوم والشمس والقمر والملائكة إلى ثلاث ساعات بقين منه ، فخلق في أول ساعة من هذه الثلاث الساعات الآجال حين يموت من مات ، وفي الثانية ألقى الآفة على كل شيء مما ينتفع به الناس ، وفي الثالثة آدم وأسكنه الجنة وأمر إبليس بالسجود له ، وأخرجه منها في آخر الساعة » . ثم قالت اليهود : ثم ماذا يا محمد ؟ قال : « ثم استوى على العرش » . قالوا : قد أصبت لو أتممت . قالوا : ثم استراح . قال : فغضب النبي صلى الله عليه وسلم غضبا شديدا ، فنزلت : ( ولقد خلقنا السماوات والأرض وما بينهما في ستة أيام وما مسنا من لغوب فاصبر على ما يقولون ) {الأسماء و الصفات للبيهقي (خلق الأرض يوم الأحد والإثنين ، وخلق الجبال2: 304)}]

"Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah al-Hafidl, telah memberitakan kepada kami Abu Sa’id Ahmad bin ‘Amr al-Ahmasiy di Kufah, telah memberitakan kepada kami Husayn bin Humayd bin ar-Rabi’, telah memneritakan kepada kami hunad bin as-Suriy, telah mencceritakan kepada kami Abu Bakar bin ‘Iyas dari Abi Sa’iyd dari ‘Ikrimah dari Ibnu ‘Abbas. Sesungguhnya seorang Yahudi mendatangi Nabi S.A.W. lalu bertanya tentang penciptaan Langit dan Bumi kemudian Beliau bersabda: “ Allah menciptakan Bumi pada hari Ahad (pertama) dan Senin (kedua), dan menciptakan gunung dan isinya pada hari Selasa (ketiga), pada hari Rabu (keempat) Dia ciptakan Pohon, air, kota-kota, pemukiman, dan kharrab (lahan-lahan kosong), dan ini sudah empat hari. Maka yang Mahagagah berfirman: “Katakanlah, “Pantaskah kamu ingkar kepada Rab yang menciptakan Bumi dalam dua masa dan kamu adakan pula sekutu-sekutu bagi-Nya itulah Rab seluruh alam.”  Dan Dia ciptakan padanya gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dan kemudian Dia berkahi, dan Dia tentukan makanan-makanan (bagi penghuni)nya dalam empat masa, memadai untuk (memenuhi kebutuhan) mereka yang memerlukannya.” Dan Dia menciptakan langit pada hari Kamis(kelima).  Dan Dia menciptakan Bintang-bintang, Matahari, Bulan, dan Malaikat pada hari Jum’at sampai tiga waktu (fase) tahapan penciptaan-Nya, kemudian Dia menciptakan pada awal waktu (fase) dari tiga waktu (fase-fase) ini menentukan kisaran waktu kematian seseorang, dan  pada fase kedua memberi penyakit atas semua manfaat bagi manusia, dan pada fase ketiga menciptakan Adam dan menempatkan di surga dan memerintahkan iblis  sujud kepada Adam, dan keluarnya dari surga pada akhir fase.”. Kemudian orang Yahudi itu bertanya, “Lalu apa Wahai Muhammad?”. Nabi bersabda, “Kemudian Dia bersemayam di atas Arsy.”. Mereka mengatakan, “Jika aku telah selesai menyempurnakan.” Mereka berkata, “Kemudian istirahat.” dia berkata, maka Nabi S.A.W. marah dengan sangat marah. Maka turunlah ayat: (Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan, Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan … ) {asma dan mensifatinya baihaqi (Dia menciptakan bumi pada hari ahad dan senin dan dia menciptakan gunung 304:2)}.”

Kemudian dijelaskan pula oleh hadits yang lain diterima dari sahabat Ibnu Abbas menyatakan bahwa setelah terjadinya Big Bang sehingga menyisakan lontaran materi yang disebut Dukhan (Nebula) di sinilah saat memulai penciptaan Bumi.

أخبرنا عبدوس بن الحسين قال : حدثنا أبو حاتم الرازي قال : حدثنا عبد الله بن صالح قال : حدثنا يحيى بن أيوب ، عن عبد الملك بن جريج ، عن عطاء بن أبي رباح ، عن ابن عباس ، رضي الله عنهما قال : « خلق الله ، عز وجل ، السموات من دخان ، ثم ابتدأ خلق الأرض يوم الأحد ويوم الإثنين ، فذلك قوله تعالى : قل أئنكم لتكفرون بالذي خلق الأرض في يومين] ثم قدر فيها أقواتها في يوم الثلاثاء ويوم الأربعاء ، فذلك قوله وقدر فيها أقواتها في أربعة أيام] الآية . ثم استوى إلى السماء وهي دخان فسمكها وزينها بالنجوم والشمس والقمر فأجراهما في فلكهما ، وخلق بها ما شاء من ملائكته وخلقه ، يوم الخميس ، وخلق الجنة في يوم الجمعة ، وخلق آدم في يوم الجمعة ، فذلك قوله : خلق السموات والأرض وما بينهما في ستة أيام] ، وسبت كل شيء يوم السبت ؛ فعظمت اليهود يوم السبت ، لأنه سبت] فيه كل شيء ، وعظمت النصارى يوم الأحد لأنه ابتدأ فيه خلق كل شيء ، وعظم المسلمون يوم الجمعة ، لأن الله ، عز وجل ، فرغ فيه من خلقه وخلق يوم الجمعة رحمته ، وجمع فيه آدم ، عليه السلام ، وفيه أهبط من الجنة إلى الأرض ، وفيه قبلت توبته وهي أعظمها »{التوحيد لابن منده (خلق الله ، عز وجل ، السموات من دخان 1: 76)}


“Telah memberitakan kepada kami ‘Abdus bin Husayn ia berkata: “Telah menceritakan kepada kami Abu Hatim ar-Raziy” ia berkata: “Telah menceritakan kepada kami Abdulloh Bin Solih ia berkata:”Telah menceritakan kepada kami  Yahya bin Ayub dari ‘Abdul Malik bin Jurayj dari ‘Atha’ bin Abi Rabah dari Ibnu ‘Abbas semoga Allah meridhai kepada mereka berdua ia berkata: “Allah ‘Azza wa Jalla menciptakan langit dari dukhan (kabut/nebula) kemudian Dia memulai menciptakan Bumi pada hari Ahad (pertama) dan Senin (kedua). Sebagaimana firman Allah yang Mahatinggi: “katakanlah Muhammad, ‘sesungguhnya patutkah kamu semua ingkar kepada zat yang menciptakan bumi dalam dua masa’. Kemudian Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)-nya pada hari ketiga (Selasa) dan hari keempat (Rabu). Maka demikianlah firman-Nya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya pada empat masa al-ayat (Fushilat: 10).Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih berupa kabut maka Dia mendirikan dan menghiasi langit dengan Bintang-bintang, matahari, dan Bulan maka membuat keduanya pada garis edarnya. Dan Dia menciptakan dan penciptaan kehendak para malaikat-Nya dan ciptaan-Nya, pada hari Kamis, menciptakan surga pada hari Jumat, dan penciptaan Adam Jumat, katanya: penciptaan langit dan bumi dan di antara keduanya dalam enam hari, dan menyelesaikan (memutus )semuanya pada hari sabtu, maka orang yahudi mengagungkan hari sabtu, karena sesunggunyaterputus padanya segala sesuatu, dan orang nasrani mengagungkan hari ahad karena sesungguhnya memulai padanya penciptaan segala sesuatu, dan orang muslim mengagungkan hari jum’at, karena sesungguhnya Allah yang maha tinggi telah selesai penciptaan pada penciptaan dan menjadikan hari jum’at sebagai rahmatnya, dan menyatukan padanya adam alaihi salam, dan padanya mengeluarkan adam dari syurga menuju bumi, dan padanya menerima taubatnya, dan itulah yang maha agung.{tauhidibnu mundah (Allah yang maha tinggi menciptakan langit dari dukhan76:1)}”


Di surat Fushilat ayat 9 hingga 12 di atas, Allah menyebutkan bahwa Dia menciptakan bumi terlebih dahulu sebelum langit. Sehingga, secara Ibtida al-Khalqi, bumi lebih awal dibandingkan langit. Namun penyempurnaan bumi (Taswiyah al-Khlqi), baru dilakukan setelah Allah menciptakan langit.

Ketika menafsirkan surat Fushilat di atas, Ibnu Katsir mengatakan,

فذكر أنه خلق الأرض أولا لأنها كالأساس، والأصل أن يُبْدَأَ بالأساس، ثم بعده بالسقف، كما قال: هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَوَاتٍ

Allah menyebutkan bahwa Dia menciptakan bumi terlebih dahulu, karena bumi ibarat pondasi. Dan pertama kali, harusnya dimulai dengan pondasi. Kemudian setelahnya adalah atap. Sebagaimana yang Allah firmankan,

هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَوَاتٍ

Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kalian, kemudian Dia berkehendak (beristiwa) menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit (al-Baqarah: 29

Ibnu Katsir melajutkan dengen menjelaskan firman Allah di surat an-Nazi’at,

أَأَنْتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ السَّمَاءُ بَنَاهَا رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّاهَا وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَاهَا وَالأرْضَ بَعْدَ ذَلِكَ دَحَاهَا أَخْرَجَ مِنْهَا مَاءَهَا وَمَرْعَاهَا وَالْجِبَالَ أَرْسَاهَا مَتَاعًا لَكُمْ وَلأنْعَامِكُمْ

Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya, ( ) Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, ( ) dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. ( ) Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. (30) Dia memancarkan dari bumi mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. ( ) Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, ( ) (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. (QS. an-Nazi’at: 27 – 33)

ففي هذه الآية أن دَحْى الأرض كان بعد خلق السماء ، فالدَّحْيُ هو مفسر بقوله: { أَخْرَجَ مِنْهَا مَاءَهَا وَمَرْعَاهَا } ، وكان هذا بعد خلق السماء، فأما خلق الأرض فقبل خلق السماء بالنص

Dalam ayat ini disebutkn bahwa Dahyu al-Ardi (penyempurnaan bumi) dilakukan setelah menciptakan langit. Bentuk ad-Dahyu, ditafsirkan pada ayat, “Dia memancarkan dari bumi mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya.” Dan ini dilakukan setelah penciptaan langit. Adapun penciptaan bumi, ini dilakukan sebelum penciptaan langit berdasarkan nash (dalil tegas). (Tafsir Ibnu Katsir, 7/165).

Selanjutnya, Ibnu Katsir menyebutkan keterangan dari Ibnu Abbas yang diriwayat Bukhari dalam Shahihnya.

Dari Said bin Jubair bahwa ada seseorang yang bertanya kepada Ibnu Abbas beberapa ayat yang menurutnya bertentangan, diantaranya firman Allah tentang penciptaan langit dan bumi.

Orang ini menanyakan,

Di surat an-Nazi’at (ayat 27 – 30), Allah menyebutkan bahwa Dia menciptakan langit sebelum menciptakan bumi. Sementara di surat Fushilat (ayat 9 – 12) Allah menyebutkan bahwa Dia menciptakan bumi sebelum menciptakan langit.

Jawab Ibnu Abbas,

خلق الأرض في يومين، ثم خلق السماء، ثم استوى إلى السماء، فسواهن في يومين آخرين، ثم دَحَى الأرض، ودَحْيُها: أن أخرج منها الماء والمرعى، وخلق الجبال والجماد والآكام وما بينهما في يومين آخرين، فذلك قوله: {دَحَاهَا} وقوله { خَلَقَ الأرْضَ فِي يَوْمَيْنِ } فَخُلِقت الأرض وما فيها من شيء في أربعة أيام، وخلقت السماوات في يومين

Allah menciptakan bumi dalam 2 hari, kemudian Dia menciptakan langit. Kemudian dia beristiwa ke atas langit, lalu Allah sempurnakan langit dalam 2 hari yang lain. Kemudian Allah daha al-Ardha (menyempurnakan bumi). Bentuk penyempurnaan bumi adalah dengan Dia keluarkan dari bumi mata air, tumbuh-tumbuhan, Allah ciptakan gunung, benda mati, dataran tinggi, dan segala yang ada di antara langit dan bumi, dalam 2 hari. Itulah makna firman Allah, “Bumi dihamparkannya.” Sementara firman Allah, “Dia menciptakan bumi dalam 2 hari.” Diciptakanlah bumi dan segala isinya dalam 4 hari dan diciptakan semua langit dalam 2 hari. (HR. Bukhari secara Muallaq sampai al-Minhal, 16/85).

Kesimpulan dari keterangan Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma,

Allah menciptakan bumi 2 hari belum sempurna dan belum ada isinya. Kemudian menciptakan semua langit dalam 2 hari, dan terakhir Allah mengisi bumi dengan tumbuhan, gunung, benda-benda dalam 2 hari.‎
Penciptaan alam semesta beserta isinya memang mengandung makna yang dalam. Allah SWT sebagai sang pencipta, menciptakan jagat raya ini tidak langsung berbentuk dan langsung bisa di tempati akan tetapi melalui tahapan dan jangka waktu, bukan karena Allah tidak mampu untuk melakukannya akan tetapi manusia di ajarkan untuk berpikir bagaimana proses terjadinya bumi dan langit, hingga diantara dari ratusan milyar planet hanya bumi yang bisa di tempati untuk makhluk hidup.

Versi nebula yang di sepakati oleh Kebanyakan para ilmuan meyakini bahwa proses itulah yang membuat terbentuknya planet bumi, sedangkan menurut firman Allah SWT dalam beberapa ayat-Nya yang menjelaskan bahwa penciptaan langit dan bumi beserta isinya adalah 6 masa.

وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَمَا مَسَّنَا مِن لُّغُوبٍ

“Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan.” (QS. Qaaf : 38)

Ke enam masa dalam Al-Qur'an yaitu:
2 masa pertama merupakan masa untuk menciptakan bumi sebagai hamparan dan fondasi.
2 masa berikutnya untuk menciptakan langit dan bintang-bintang.
2 masa terakhir untuk menciptakan beraneka ragam makhluk hidup yang menepati bumi.

Dan dipertegas dengan beberapa ayat lain yang mengisahkan cerita yang sama. Yakni ;

إِنَّ رَبَّكُمُ اللّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُدَبِّرُ الأَمْرَ مَا مِن شَفِيعٍ إِلاَّ مِن بَعْدِ إِذْنِهِ ذَلِكُمُ اللّهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ أَفَلاَ تَذَكَّرُونَ

"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas `Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa`at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia.Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?" (QS. Yunus : 3)

وَهُوَ الَّذِي خَلَق السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاء لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَلَئِن قُلْتَ إِنَّكُم مَّبْعُوثُونَ مِن بَعْدِ الْمَوْتِ لَيَقُولَنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ إِنْ هَذَا إِلاَّ سِحْرٌ مُّبِينٌ

"Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata"." (QS. Huud : 7)


الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ الرَّحْمَنُ فَاسْأَلْ بِهِ خَبِيرًا

"Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian dia bersemayam di atas Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia." (QS. Al Furqaan : 59)


اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ مَا لَكُم مِّن دُونِهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا شَفِيعٍ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ

"Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas `Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari padaNya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa`at. Maka..." (QS. As-Sajdah : 4)


Dasar penciptaan segala sesuatu adalah kasih sayang.

خلق الله عز وجل, يوم خلق السماوات والارض مائة رحمة,فجعل فى الارض منها رحمة. . . (رواه إبن ماجة عن أبى سعيد)


Allah ‘Azza wa Jalla, ketika menciptakan langit-langit dan bumi atas dasar 100 rahmat.

Dia menjadikan bumi atas dasar 1 rahmat
Bukan kemurkaan melainkan Kasih sayang

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لما قضى الله الخلق كتب فى كتابه فهو عنده فوق العرش إن رحمتى غلبت غضبى (رواه البخارى عن أبى هريرة)


Rasulullah saw bersabda: Ketika Allah menentukan penciptaan, Ia tulis di dalam kitabnya. Kitab itu ada di sisi-Nya di atas ‘Arsy. Sesungguhnya Kasih sayang-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku (HR. al-Bukhari dari Abi Hurairah).

Penciptaan Berawal Dalam Waktu

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: كان الله ولم يكن شيئ غيره وكان عرشه على الماء وكتب فى الذكر كل شيء وخلق السماوات والارض . . . فاخبرنا عن بدء الخلق (رواه البخارى عن عمران
بن حصين)

Rasulullah bersabda: Allah Ada dan belum ada sesuatu apapun selain Dia.Kerrajaannya di atas Air. Ia menulis di dalam kitabnya, selanjutnya Dia menciptakan langit-langit dan bumi . . . Rasulullah memberitahukan kami tentang permulaan penciptaan (HR. al-Bukhari dan Imran bin al-Hushaini).

Air dan ‘Arasy Telah Ada Sebelum Langit dan Bumi

Dipahami dari lafal

وكان عرشه على الماء

Tahta-Nya di atas air

Sebelum Mencipta Dikonsep Dulu, Diambil dari ungkapan

كتب فى الذكرى
Dia Menulis Dalam Kitab-Nya

Keadaan Awal Penciptaan Langit dan Bumi adalah gelap

يا رسول الله, اين كانت ربنا عز وجل قبل ان يخلق خلقه, قال كان فى
عماء ما تحته هواء وما فوقه هواء ثم خلق عرشه على الماء (رواه
أحمد عن أبى رزين).

. . . Hai Rasulullah di mana Tuhan kami ‘Azza wa Jalla sebelum Dia mencipta segala sesuatu. Beliau menjawab: Dia dalam gelap di bawahnya udara di atasnya udara, kemudia Ia mencipta singgasana-Nya di atas air (HR. Ahmad dari Abi Rizzin).

Dari Gelap Menjadi Terang
Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka. (QS al-An’am/6:1)

Air Sebagai Bahan Penciptaan Langit dan Bumi
Wahai Rasulullah, dari apa ciptaan itu diciptakan ? Dia menjawab: dari air (HR. at-Turmuzi dari Abi Hurairah).

Semua Ciptaan Ditata

عن النبي صلى الله عليه وسلم: إن يمين الله ملائ لا يعيضها نفقته سحاء الليل والنهار. ارأيتم ما انفق منذ خلق السماوات والارض فإنه لم ينقص ما فى يمينه وعرشه على الماء وبيده الاخرى الفيض اوالقيض يرفع ويخفض (رواه البخارى عن أبى هريرة).

Dari Nabi saw. Susungguhnya kekuasaan Allah sepenuh-penuhnya, tak ada yang dapat menguranginya. DIA menggilirkan malam dan siang. Tahukah kamu tak ada yang dapat mengurangi semenjak keterciptaan langit-langit dan bumi. Sesungguhnya tak ada yang dapat mengurangi kekuasaan-Nya. Tahtanya di atas air. Dalam kekuasaan-Nya yang lain, Dia melimpahkan dan menyurutkan, meninggikan dan menurunkan (HR al-Bukhari dari AbI Hurairah)

Di Alam Semesta, Allah Sebagai Raja, Penguasa, pemelihara

كان النبي صلى الله عليه وسلم يدعو من الليل: اللهم لك الحمد انت رب السماوات والارض لك الحمد انت قيم السماوات ومن فيهن لك الحمد انت نور السماوات والارض قولك الحق ووعدك الحق ولقائك الحق والجنة حق والنار حق والساعة حق. اللهم لك اسلمت وبك امنت وعليك توكلت وإليك انبت وبك خاصمت وإليك حاكمت فاغفرلى ما قدمت وما اخرت واسررت واعلنت انت إلهى لا إله إلا انت (رواه البخارى هن إبن عباس).

Bawa Nabi saw berdoa di waktu malam (artinya): Ya Tuhanku, bagi-Mu segala puji.Engkau Raja langit dan bumi. Bagi-Mu segala puji. Engkau yang mengokohkan langit dan apa-apa yang ada di dilamnya. Bagi-Mu segala puji. Engkau cahaya langit dan bumi.Sabda-Mu benar. Bertemu dengan-Mu benar. Surga itu benar. Neraka itu benar, dan kiyamat itu juga benar. Ya Tuhanku, kepada-Mu aku berserah diri. Kepada-Mu aku beriman. Kepada-Mu aku betawakkal. Kepada-Mu aku kembali. Dengan-Mu aku berargumentasi. Kepada-Mu aku menghukumi. Karena itu ya Allah, ampunilah aku dosa yang telah lewat aku laksanakan, dosa-dosa yang akan datang, dosa-dosa yang aku rahasiakan, dan dosa-dosa yang aku perlihatkan. Engkaulah Tuhanku, tidak ada Tuhan kecuali Engkau (HR. al-Bukhari dari Ibnu Abbas.)

Wallohul Muwaffiq Ila Aqwamith Thoriq‎