Materi Biologi SMA Kelas XII Tentang Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan - Pernahkah Anda memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang berada di daerah berbeda. Walaupun tumbuhan tersebut satu jenis, pertumbuhan dan perkembangannya menunjukkan perbedaan. Permasalahan tersebut umum kita temukan di bidang pertanian.
Meskipun pada prinsipnya pohon kelapa dapat tumbuh di mana saja, tetapi hasil yang diperoleh akan bervariasi jika ditanam bertahap mulai dari daerah pantai (dataran rendah) hingga ke daerah pegunungan (dataran tinggi). Iklim yang sesuai diperlukan oleh tumbuhan agar dapat mengolah makanannya secara optimal dan didukung oleh kondisi tanah yang merupakan sumber makanan selama hidupnya.
1. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Secara Internal
Auksin sangat mudah terurai oleh cahaya sehingga menimbulkan gerakan fototropisme (gerakan yang disebabkan oleh rangsang cahaya). Auksin yang tidak terurai oleh cahaya dapat menimbulkan pertumbuhan yang cepat di tempat gelap atau disebut etiolasi.
Baca Juga
- Kumpulan Materi Biologi SMA Kelas XII Kurikulum 2013
- Sistem Gerak Pada Tumbuhan
- Materi Tentang Perubahan Lingkungan/iklim dan Daur Ulang Limbah
- Materi Biologi Tentang Ekosistem
- Materi Biologi SMA XII Tentang Katabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein
- Materi Biologi SMA XII Tentang Enzim dan Fungsinya
- Materi Biologi SMA Kelas XII Tentang Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
- Materi Biologi SMA Tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
2. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Secara Eksternal
Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. Media tanam dapat berupa air, kerikil, pecahan genting, dan gabus putih. Media kultur yang sering digunakan adalah kultur air. Tumbuhan ditanam pada air yang telah dicampurkan berbagai mineral untuk menyuplai kebutuhan tumbuhan. Jika tumbuhan yang ditanam pada kultur air kekurangan nutrisi, tumbuhan tidak akan tumbuh baik.
Hal ini disebabkan pada tumbuhan yang hidup pada tempat yang kurang mendapatkan cahaya, transpirasinya rendah sehingga kandungan air lebih tinggi. Tingginya kandungan air memacu pembelahan sel dan pelebaran sel. Akan tetapi, berat tumbuhan menjadi lebih rendah karena aktivitas fotosintesis rendah. Stomata pada tumbuhan yang berada di tempat yang kurang mendapatkan cahaya memiliki jumlah lebih sedikit, tetapi ukurannya besar.
Respons tumbuhan terhadap lama pencahayaan dinamakan fotoperiodisme. Respons tumbuhan yang dimaksud adalah pertumbuhan, perkembangan, dan produksi. Fotoperiodisme dikendalikan oleh fitokrom yang ditemukan oleh Sterling B. Hendrik. Fitokrom adalah suatu protein berwarna biru pucat yang terdistribusikan pada jaringan tumbuhan dengan konsentrasi rendah serta mampu menerima cahaya merah (λ = 660 nm) dan infra merah (λ = 730 nm).
Temperatur yang rendah dapat memecahkan masa istirahat pucuk atau biji. Perlakuan temperatur yang rendah akan memacu pembentukan ruas yang lebih panjang daripada ruas dari tumbuhan yang tumbuh di daerah bertemperatur tinggi. Perlakuan dengan temperatur dapat merangsang perkecambahan biji, peristiwa ini dinamakan vernalisasi.