zuck linn
 
Linn: "Sayang minta duit buat pedikyur, lihat nih mau lebaran kukuku udah jelek masa?!"

Zuck: "Mending kamu cuma kuku. Lihat aku, Sayang, wajah yang jelek!"

Linn: "Aku nggak mau tau. Pokoknya minta duit!"

Zuck: "Belum gajian, Sayang. Nggak ada duit. Adanya uang. Uang aja ya, Sayang?"

Linn: "Yaudah nggak apa-apa deh Mas, uang aja. Tapi nanti kalau udah gajian kasih duit ya?"

Zuck: "Iyah, Cintah. Nih uangnya, 500.000."

Linn: "Cuma 500.000?! Nggak mau! Dapat apa uang segitu hari gini. Aku maunya yang juta-jutaan."

Zuck: "Ya Allah! Yaudah, kalau setengah juta gimina?"

Linn: "Nah kalau segitu baru mau, Mas. Sini?"

Zuck: "Nih..."

*****

Linn: "Bagaimana rambutku, Mas. Barusan disalon nih tadi?"

Zuck: "Cantik."

Linn: "Ih masa gitu doang?"

Zuck: "Habis berapa tadi Sayang?"

Linn: "Lumayan sih, Mas, 399 ribu."

Zuck: "Mahal tenan sih."

Linn: "Untuk cantik emang mahal, Mas."

Zuck: "Ah nggak juga, coba tadi dibeliin jilbab, lebih murah, tapi di mataku kamu akan terlihat lebih cantik dari ini, Sayang." *belai rambut*

Linn: *hening di pojokan* *mewek ngacak-ngacak rambut sendiri*

*******

Linn: "Nelan ludah batalin puasa nggak sih, Mas?"

Zuck: "Batal! Kalau ludahnya diberi masako, terus kalau nelannya sambil bilang: nyamnyam sedaaapnya."

Linn: "Hahaha. Kalau tidur, tidur?"

Zuck: "Tidur juga bisa batalin puasa, kalau tidurnya bareng sama kamu, muehehe."

Linn: "Ih dasar. Stres gila!"

Zuck: "Apa, Sayang? Es gula?! Mana, mana?"

Linn: "Gendeng!"

Zuck: "Dendeng?! Dendeng sapi apa dendeng ikan asin?!"

Linn: "Budeg ih, Masnya!"

Zuck: "Lah... Gudeg? Ada Gudeg juga?! Puasa-puasa kok ngomongin makanan terus sih, Sayang. Dasar koplak!"

Linn: "Apa, Mas? Kolak? Mana kolak?" *kemudian mudik ke RSJ*

*****

Linn: "Mas nyanyiin lagu dong. Biar puasanya semangat"

Zuck: "Mau dinyanyiin lagu apa, Sayang?"

Linn: "Lagu apa aja terserah. Yang penting Didi Kempot."

Zuck: "Okessip." *ambil gitar*

Linn: "Musiik... Dhados..."

Zuck: "Neng setasiun balapan, kuto Solo sing dadi kenangan, kowe karo asuu..

Linn: "Kaaann?? Huaaa..." *nangis acak-acak gitar*

*****

Zuck: "Yowis nggak usah nyanyi lagi deh. Aku hibur dengan cerita serem aja. Serem banget. Aku ceritain ya?"

Linn: "Maaf. Enggak deh, Mas."

Zuck: "Ih siapa tau nanti kamu ketakutan, trus peluk-peluk aku gitu."

Linn: "Engak usah Mas. Nggak usah."

Zuck: "Kenapa?"

Linn: "Aku tuh ya, lihat tampangmu aja udah serem lho, Mas. Jadi Mas jangan semakin memperburuk suasana."

Zuck: "Ndyasmu, Sayang!" *toyor lembut*

********

Linn: "Nanti aku sholat tarawih-nya gimana ya Mas?"

Zuck: "Ya kayak biasanya dong, Sayang. Harus sesuai rukun, nggak boleh ada inovasai ataupun improvisasi."

Linn: "Bukan gitu! Aku ga ada mukena yang kering, Mas. Mukena cuma satu kucuci semua."

Zuck: "Pake kain yang lain."

Linn: "Nggak apa-apa emang?"

Zuck: "Inshaa Allah. Yang penting kan auratnya ketutup."

Linn: "Pake taplak meja boleh?"

Zuck: "Nggak boleh! Orang taplak meja kamu ada gambar boybandnya gitu. Kain yang polos deh Beb, kalau ada yang warna putih."

Linn: "Emm.. Kayaknya ada sih, Mas. Yaudah Mas wudhu ya, aku ganti pakaian dulu."

Zuck: "Iya, Sayang."

Sepuluh menit kemudian

Linn: "Bagaimana, Mas, warna putih ini cocok nggak?"

Zuck: "Ya Allah... Putih sih putih, Sayang. Tapi nggak kain kafan gitu juga kalik. Sereemm!" *garuk-garuk lante*
*****

Zuck: "Sayang... Aku lagi seneng loh."

Linn: "Kok bisa sih?"

Zuck: "Iya aku abis gajian, sayang, gajian! Haha. Traktir aku buka puasa dong."

Linn: "Kebalik dodol! Aku dong yang ditraktir."

Zuck: "Yaudah yuk sore ini kita buka di luar."

Linn: "Horee. Aku mandi dulu ya, Mas beb"

Zuck: "Nggak usah! Nanti saja mandinya abis buka puasa. Sekarang bantuin angkat meja dulu."

Linn: "Untuk apa?"

Zuck: "Lho, kita kan mau buka puasa di luar, jadi meja makannya harus kita gotong ke luar dulu dong, Sayang."

Linn: "MAAS!" *lempar kulkas*

*****

Pulang ngabuburit.

Zuck: "Yuk langsung aja ke dapur nyari makanan."

Linn: "Yuk yuk yuk.."

Di dapur trnyata nggak ada makanan.

Zuck: "Kok nggak ada apa-apa gini sih?"

Linn: "Oh ini, Mas. Mamamu ninggalin memo di pintu kulkas.. 'Maaf, Nak. Mama lagi ke rumah kakek, ndak sempat masak buat buka puasa. Kalo lapar makan aja kulkasnya!'

Zuck: "MAMAAKUU!!"

Linn: "WUAKAKAKAKAK!" *ngakak sambil makan kulkas*

*****

Zuck: "Sayaaang!"

Linn: "Iyaaa.."

Zuck: "Kemon siap-siap buka, udah jam 5 lebih ini."

Linn: "Mmm.. Tapi aku masih bingung nih, Mas?"

Zuck: "Bingung kenapa?"

Linn: "Menurut, Mas, ntar enaknya aku buka baju apa buka celana dulu ya?"

Zuck: "Aaaakk..." *ambruk bahagia*

******

Sore-sore

Linn: "Wuih, Mas! Itu ada tukang es lewat, segar banget pasti untuk menu buka puasa sebentar lagi."

Zuck: "Pfftt... Iya. Cepet datangin tukang es-nya, Sayang."

Linn: "Terima kasih, Mas. Tapi kamu yang bayarin ya?"

Zuck: "Bayarin apaan? Datengin tukang es-nya, trus bilang jangan lewat2 sini lagi, bikin ngeces aja!"

Linn: *pingsan*

******

Bedug berdentang

Linn: "Mas... Udah buka puasaaa!"

Zuck: "Wogh iya. Duh... Cermin mana cermin?!"

Linn: "Nih cermin, buat apa sih?"

Zuck: "Buka puasa itu disarankan dengan yang manis-manis dulu, wajahku kan masuk kategori iya kan Beb kan?"

Linn: *nahan muntah*

Zuck: "Allohuma lakasumtu wabika amantu.. *jilat-jilat cermin*

Linn: "KOPLOK!" *guyur kolak*

*******

Abis buka puasa

Zuck: "Sayang, kok di bawah pohon sendirian? Ngapain?"

Linn: "Gak usah ikut campur!"

Zuck: "Eh, Sayang. Ini udah malam, kalau kamu digigit ular piye?"

Linn: "Udah pergi jauh sana! Jangan ganggu aku."

Zuck: "Kamu marah gara-gara becandaan aku tadi?!"

Linn: "Enggaaak! Ih bawel banget sih?!"

Zuck: "Kalau begitu ayo masuk ke rumah."

Linn: "Aku lagi boker Maas!!"

Zuck: "Ya ambruk!" *bekab hidung*

*******

Zuck: "Sayang, nanti pas taraweh jaga baik-baik ya sandalnya."

Linn: "Pastinya, emangnya kamu Mas, sendal ampe bisa ketukar kawasaki ninja?"

Zuck: "Huss!"

Linn: "Tapi tumben perhatiannya sampai ke sendal-sendal?"

Zuck: "Iya, Sayang. Aku kan nggak rela kalau syurganya calon anak-anakku ini kotor karena kehilangan alasnya." *sentuh telapak kaki Linn*

Linn: "Halah...." *remas-remas ujung mukena*

*****

Linn: "Mas?! Lho, lho, kamu mau kemana?! Gak teraweh emangnya?"

Zuck: "Ya ini mau ke masjid, sholat tarawih. Yuk berangkat, Sayang."

Linn: "Astagfirullah.. . Ke masjid kok gitu dandannya?!"

Zuck: "Persoalan?"

Linn: "Yaiyalah! Secara ke masjid, harusnya pakai baju koko sama peci! Bukan baju balab sama helm gitu?! Duuh!"

Zuck: "Ini buat jaga-jaga lho, Sayang. Soalnya malam kemarin Imam tarawihnya ngebut banget mimpin sholatnya."

Linn: *nelan bedug*

******

nelepon tengah malam-malam

Zuck: "Aku terbangun, Beb. Susah tidur lagi. Temenin aku."

Linn: "Tidur lagi gih, nanti telat bangun sahurnya."

Zuck: "Nggak bisa!"

Linn: "Trus Mas-nya lagi ngapain sekarang?"

Zuck: "Lagi berbaring di kasur, Sayang, sambil melihat bintang-bintang di langit."

Linn: "Aiih.. Soswiit.."

Zuck: "SOSWIIT GIGIMU BENJUT! Aku tuh lagi bingung, kok aku bisa ngeliat bintang, ATAP KAMARKU KEMANAAA?!!"

Linn: *keselek hape*

******

Cerita-cerita di atas sebagian adalah remake dari postingan-postingan di akun facebook aku yang masih bisa diselamatkan. Sebab banyak status-status aku yang sudah tenggelam hilang dan tak terdeteksi lagi.