- Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dipelajari siswa di sekolah atau perguruan tinggi untuk memperoleh ijazah tertentu;
- Sejumlah mata pelajaran yang ditawarkan oleh suatu lembaga pendidikan atau jurusan. Kurikulum berasal dari kata curriculum yang berarti “rencana pelajaran” (John M. Echols, 2000:160).
- Perangkat bahan ajaran,
- Rumusan hasil belajar yang dikehendaki,
- Penyediaan kesempatan belajar,
- Kewajiban peserta didik (Nanang Fatah, 1991:38).
- Isi kurikulum,
- Proses kurikulum.
- Tujuan;
- Isi;
- Pola belajar mengajar;
- Evaluasi (Ahmad Tafsir, 2006: 54).
- Sebagai rencana tentang mata pelajaran atau bahan-bahan pelajaran.
- Sebagai rencana tentang pengalaman belajar.
- Sebagai rencana tentang tujuan pendidikan yang hendak dicapai.
- Dasar Psikologis, yang digunakan untuk memenuhi dan mengetahui kemampuan yang diperoleh dari pelajar dan kebutuhan anak didik (the ability and needs of children);
- Dasar sosiologis, yang digunakan untuk mengetahui tuntutan yang syah dari masyarakat (the legitimate demands of society);
- Dasar Filosofis, yang digunakan untuk mengetahui keadaan alam semesta tempat kita hidup (the kind of universe in which we live) (Abdul Mujib, 2006:124).
- Prinsip kurikulum pendidikan Islam berasaskan ajaran dan nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, setiap yang berkaitan dengan kurikulum, termasuk falsafah, tujuan dan kandungan, metode, sistem dan lembaga pendidikan berdasarkan pada asas Islam.
- Prinsip mengarahkan kepada tujuan dan aktivitas dalam kurikulum di arahkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.
- Prinsip integritas antara mata pelajaran, pengalaman-pengalaman dan aktivitas yang terkandung dalam kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan masyarakat
- Prinsip relevansi adalah adanya kesesuain pendidikan dengan lingkungan hidup murid, sesuai dengan kebutuhan jaman dan penyesuaian dengan lapangan pekerjaan yang dibutuhkan
- Prinsip fleksibilitas adalah tempat untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dalam kebebasan bertindak yang berorientasi pada program pendidikan maupun dalam mengembangkan program pengajaran
- Prinsip integritas adalah kurikulum yang dapat menghasilkan manusia seutuhnya, manusia yang dapat menggabungkan kemampuan dzikir dan pikir dan manusia yang dapat menyelaraskan struktur kehidupan dunia dan akhirat.
- Prinsip efisiensi adalah kurikulum yang dapat memanfaatkan dan waktu, tenaga, dana, dan sumber lain secara cermat dan tepat, memadai dan dapat memenuhi harapan.
- Prinsip kontinuitas dan kemitraan adalah bagaimana susunan kurikulum yang terdiri dari bagian yang berkelanjutan dengan kaitan-kaitan kurikulum lainnya, baik secara vertical maupun secara horizontal.
- Prinsip individualitas adalah bagaimana kurikulum memperhatikan perbedaan pembawaan dan lingkungan anak pada umumnya yang meliputi seluruh aspek pribadi anak didik, seperti perbedaan jasmani, watak inteligensi, bakat serta kelebihan dan kekurangan.
- Prinsip kesamaan memperoleh kesempatan dan kebebasan dalam memberdayakan semua peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap sangat diutamakan
- Prinsip kedinamisan adalah kurikulum itu tidak statis tetapi dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan sosial
- Prinsip keseimbangan, adalah bagaimana kurikulum dapat mengembangkan sikap potensi peserta didik secara harmoni.
- Prinsip efektivitas adalah agar kurikulum dapat menunjang efektivitas guru mengajar dan peserta didik belajar.
- Prinsip yang berorientasi pada tujuan. Prinsip ini mengindikasikan bahwa persiapan penyelenggaraan pendidikan hendaknya memiliki tujuan yang jelas. Terutama harus senantiasa sesuai dengan tugas manusia sebagai abid (hamba Allah) dan khalifah (pemimpin dan pengelola bumi);
- Prinsip relevansi. Implikasi dari prinsip ini adalah adanya kesesuaian antara kualitas pendidikan dengan tuntutan vertical (hablumminallah) dan tuntutan horizontal (hablum minannas);
- Prinsip fleksibilitas program. Fleksibilitas kurikulum diutamakan dalam pendidikan Islam supaya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi kurikulum itu akan diterapkan. Prinsip ini sesuai dengan prinsip penerapan syari›at bahwa ‹Berubahnya suatu hukum sesuai dengan perubahan tempat, waktu, pribadi dan motif;
- Prinsip integritas. Prinsip ini diterapkan pada dua hal. Pertama, pada peserta didik. Dalam hal ini peserta didik yang dibina diarahkan supaya menjadi pribadi yang memiliki integritas antara fakultas dzikir dan fakir. Sedangkan penerapannya dalam bahan ajar yang hendak dituangkan dalam kurikulum harus mencakup dua wilayah keilmuan, yaitu ayat-ayat qauli (teks agama) dan ayat-ayat kauni (alam). Karena pada dasarnya keduanya berasal dari dzat Yang Maha Esa;
- Prinsip kontinuitas. Kurikulum hendaknya memiliki kesinambungan antara satu jenjang dengan jenjang berikutnya. Sehingga dapat merangsang perkembangan intelektual peserta didik supaya berkeinginan meningkatkan kemampuannya;
- Prinsip sinkronisme. Kurikulum yang dibentuk diarahkan untuk berkesesuaian. Sehingga suatu kegiatan pengajaran atau materi yang hendak diajarkan tidak menghambat kegiatan atau materi lainnya;
- Prinsip objektivitas. Kurikulum yang dirancang harus didasarkan pada objektivitas sebagai tuntutan ilmiah dan mengesampingkan apek emosi dan irasional;
- Prinsip demokratis. Perancangan kurikulum diupayakan melalui proses musyawarah mufakat;
- Prinsip analisis kegiatan. Dalam menganalisis kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dikonstruksikan melalui proses analisis bahan mata pelajaran serta tingkah laku yang sesuai dengan mata pelajaran;
- Prinsip individualisasi. Implikasi dari prinsip ini, kurikulum yang dirancang melihat individu yang plural (beragam). Berasal dari keluarga dan lingkungan yang berbedabeda;
- Prinsip pendidikan seumur hidup.
Baca Juga
- Pengertian Perencanaan Pembangunan Menurut Ahli
- Pengertian Hutan, Jenis Hutan Dan Manfaatnya
- Pengertian Filsafat Matematika Menurut Ahli
- Pengertian Dan Faktor-faktor Kemandirian Menurut Ahli
- Pengertian Dan Sejarah Peradaban Menurut Ahli
- Pengertian Metode Latihan Terbimbing dalam Pembelajaran Menurut Ahli
- Pengertian Media Berita dalam Pembelajaran Menurut Ahli
- Pengertian Filsafat Pendidikan Islam Menurut Ahli
- Pengertian Hakikat, Asas Dan Prinsip Kurikulum
- Pengertian Filsafat dan Landasan Filosofis Pendidikan
- Masyarakat Islam Dalam Kota Global Berbilang Bangsa Dan Agama
- Paskamodernisme Dalam Sejarah Filsafat Indonesia
- Falsafat Dan Mistisisme Dalam Islam
- Ensiklopedi Tematis Filsafat Islam
- Al-Falsafah Al-Islamiyyah
- Contoh Surat Dinas Resmi Sekolah Yang Benar
- Contoh Surat Keterangan Kematian
- Contoh Surat Izin Tidak Masuk Sekolah Karena Sakit
- bentuk-bentuk kawat dan jenis-jenis fhoto kawat
- Pengertian Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Menurut Ahli
- Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
- Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan potensi daerah dan peserta didik.
- Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan, peningkatan iman dan taqwa, akhlak, potensi kecerdasan, keragaman potensi daerah dan lingkungan, tuntunan pembangunan, tuntunan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, dinamika perkembangan global dan persatuan nasional serta nilai-nilai kebangsaan.
- Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
- Beragam dan terpadu. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
- Relevan dengan kebutuhan hidup
- Menyeluruh dan berkesinambungan
- Belajar sepanjang hayat
- Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah (Jaali, 2006:36-37)
- Prinsip pengembangan keagamaan dalam semua aspek dan cabang ilmu pengetahuan
- Prinsip penekanan ajaran agama terutama akhlak kepada peserta didik dan mengaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
- Prinsip berkesinambungan dan integrasi yaitu dengan mengklasifi-kasikan kurikulum pendidikan demi perkembangan psikologi peserta didik.
- Perinsip pertautan yang sempurna dengan agama, termasuk ajaran dan nilai-nilainya. Setiap bagian yang terdapat dalam kurikulum, mulai dari tujuan, kandungan, metode mengajar, cara-cara perlakuan haruslah berasaskan ajaran Islam.
- Prinsip menyeluruh (universal) pada tujuan-tujuan dan kandungan-kandungan kurikulum, yakni mencakup tujuan pembinaan akidah, akal, dan jasmaniah serta yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam perkembangan spiritual, kebudayaan, sosial, ekonomi, politik termasuk ilmu agama, bahasa, kemanusian, fisik, praktis, professional, seni rupa dan sebagainya.
- Prinsip keseimbangan yang relatif antara tujuan-tujuan dan kandungan kurikulum.
- Prinsip keterikatan antara bakat, minat, kemampuan-kemampuan, dan kebutuhan peserta didik.
- Prinsip pemeliharaan perbedaan-perbedaan individu di antara peserta didik, baik dari aspek minat dan bakat.
- Prinsip menerima perkembangan dan perubahan sesuai dengan perkembangan jaman dan tempat.
- Prinsip keterikatan antara berbagai mata pelajaran dengan pengalaman-pengalaman dan aktivitas yang terkandung dalam kurikulum.
- Berorientasi pada tujuan.
- Menganut pendekatan integrative dalam arti bahwa setiap pelajaran memiliki arti dan peranan yang menunjang kepada tercapainya tujuan-tujuan yang lebih integratif.
- Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu.
- Menganut pendekatan sistem instruksional yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Sistem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang spesifik, dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa.
- Dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus respon (rangsang-jawab) dan latihan (drill).
- Terdapat beberapa unsur dalam GBHN 1983 yang belum tertampung ke dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah
- Terdapat ketidakserasian antara materi kurikulum berbagai bidang studi dengan kemampuan anak didik
- Terdapat kesenjangan antara program kurikulum dan pelaksanaannya di sekolah
- Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir di setiap jenjang.
- Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) sebagai bidang pendidikan yang berdiri sendiri mulai dari tingkat kanak-kanak sampai sekolah menengah tingkat atas termasuk Pendidikan Luar Sekolah.
- Pengadaan program studi baru (seperti di SMA) untuk memenuhi kebutuhan perkembangan lapangan kerja.
- Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem caturwulan.
- Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi).
- Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar.
- Dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial. Dalam mengaktifkan siswa guru dapat memberikan bentuk soal yang mengarah kepada jawaban konvergen, divergen (terbuka, dimungkinkan lebih dari satu jawaban), dan penyelidikan.
- Dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan kekhasan konsep/pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa, sehingga diharapkan akan terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.
- Pengajaran dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit, dan dari hal yang sederhana ke hal yang komplek.
- Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk pemantapan pemahaman siswa.
- Kompetensi berkenaan dengan kemampuan siswa melakukan sesuatu dalam berbagai konteks.
- Kompetensi menjelaskan pengalaman belajar yang dilalui siswa untuk menjadi kompeten.
- Kompeten merupakan hasil belajar (learning outcomes) yang menjelaskan hal-hal yang dilakukan siswa setelah melalui proses pembelajaran.
- Kehandalan kemampuan siswa melakukan sesuatu harus didefinisikan secara jelas dan luas dalam suatu standar yang dapat dicapai melalui kinerja yang dapat diukur.
- Pemilihan kompetensi yang sesuai;
- Spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi;
- Pengembangan sistem pembelajaran.
- Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal;
- Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman;
- Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi;. 4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif;
- Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
- Kurikulum Berbasis Kompetensi – Versi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
- Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal.;
- Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman;
- Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi;.
- Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif;.
- Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
- Alat untuk mencapai tujuan dan untuk menempuh harapan manusia yang dicita-citakan;
- Pedoman dan program harus dilakukan oleh subjek dan objek pendidikan;
- Fungsi kesinambungan untuk persiapan pada jenjang sekolah berikutnya dan penyiapan tenaga kerja bagi yang tidak melanjutkan;
- Standar dalam penilaian criteria keberhasilan suatu proses pendidikan (Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, 2006:134).
- Apa perbedaan kurikulum dalam pengertian tradisional dan kurikulum dalam pandangan modern ?
- Pendapat tentang kurikulum terdapat beberapa pendapat. Sebutkan empat aspek kurikulum menurut Hida Taba !
- Sebutkan prinsip-prinsip penyusunan kurikulum menurut Ramayulis !
- Menurut al- Syaibani terdapat empat dasar pokok kurikulum, jelaskan !
- Kemukakan ciri kurikulum berbasis kompetensi (KBK) versi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) !