Baca Juga

Tepung mangrove dari buah Tancang atau Lindur

Sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan tepung sebagai bahan dasar makanan dalam kehidupan sehari- harinya, akan tetapi dengan kemajuan teknologi di era modernisasi ini sangat sulit mencari bahan pokok makanan yang bergizi, ekonomis serta praktis termasuk tepung di dalamnya.

Permasalahan tersebut dimata seorang usahawan bernama Sony Mohson bisa menjadi peluang usaha yang menggiurkan, beliau seorang usahawan asal Surabaya yang sengaja mengundurkan diri dari PNS dikarenakan miris melihat kondisi alam sekitarnya terutama ekosistem mangrove. Beliau coba memanfaatkan ekosistem mangrove sebagai ladang usaha agar masyarakat di sekitar bisa terbuka pikirannya dengan manfaat ekosistem mangrove dan ikut serta dalam menjaga kelestariannya.Sudah tidak asing lagi bahwasanya hutan mangrove adalah tipe hutan yang tumbuh di daerah pasang surut terutama muara sungai, laguna dan pantai yang terlindung. Fungsi ekologi dari ekosistem mangrove adalah sebagai pelindung pantai dari abrasi, erosi dan gelombang, pengendali instrusi air laut, habitat beragam fauna serta habitat berkembangbiaknya beragam flora dan fauna. Meskipun demikian, informasi akan manfaat mangrove ini belum banyak dipublikasikan. Pada abad ke -16 salah satu tumbuhan mangrove yakni Bruguiera sp (lindur) dapat dimanfaatkan sebagai nasi bakau.

Beras dari bahan Tancang atau Lindur

Pak Sony, usahawan yang cerdik dan berjiwa konservasi ini benar-benar mempelajari dan mendalami dengan adanya berita bahwa mangrove bisa digunakan sebagai bahan makanan. Alhasil beliau dapat mengolah mangrove tersebut menjadi makanan yang bergizi, ekonomis dan praktis tanpa menghilangkan ciri khas dari tumbuhan mangrove itu sendiri. Salah satu produk dari beliau adalah tepung mangrove. Tepung ini selain memiliki daya gizi yang tinggi, ekonomis ternyata cara pembuatannya pun praktis. Adapun jenis mangrove yang dapat dibuat tepung yaitu jenis api-api (Avicenia sp) dan lindur/tancang (Bruguiera sp).

Pada kesempatan ini, Pak Sony juga berkenan untuk membagi ilmunya pada ibu-ibu anggota kelompok pengolah makanan di Mangkang Wetan dan Mangunharjo. Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu bagian dari program Yayasan Kanopi Indonesia, Pemulihan Ekosistem Mangrove di Mangkang Wetan dan Mangunharjo yang didanai oleh GEF-SGP. Pada pelatihan ini dibahas mengenai cara pembuatan tepung mangrove dari bahan api-api (Avicenia sp) dan lindur/tancang (Bruguiera sp) serta mengolahnya menjadi beberapa macam olahan makanan.

Pelatihan pembuatan tepung mangrove

Berikut adalah proses- proses pembuatan tepung mangrove :

Bahan dasar tancang atau lindur (Bruguiera sp)

1. Buah Tancang dicuci bersih kemudian direbus sampai mendidih kurang lebih 30 menit (air dibiarkan mendidih terlebih dahulu baru lindur dimasukkan), air hasil rebusan dibuang dan diganti dengan air yang baru kemudian direbus lagi. Hal ini dilakukan kembali sampai tiga kali agar zat taninnya hilang.

2. Setelah direbus, tancang dikupas dan dipotong sesuai ukuran yang diinginkan.

3. Setelah dtiriskan, tancang kemudian ditumbuk sampai halus atau diblender dengan ditambahkan air secukupnya.

Bubur api-api

4. Hasil blenderan ini kemudian dikeringkan dengan menggunakan karung beras plastik sebagai alasnya sehingga kering. Karung beras plastik yang telah digunting melebar kemudian dituang bubur mangrove tersebut diatasnya hingga rata dan diusahakan bisa setipis mungkin menggunakan alat bantu sepatula.

5. Dijemur dibawah terik matahari hingga berwarna kecoklatan, dari serbuk- serbuk yang terkelupas tersebut dikumpulkan kemudian diremas, diblender dan diayak kembali sehingga hasil inilah yang dinamakan tepung mangrove (Bruguiera sp.)

Bahan dasar api- api (Avicinea sp.)

1. Api-api dicuci bersih kemudian dikupas dari kulit arinya, lalu direbus sampai mendidih kurang lebih 30 menit (air dibiarkan mendidih terlebih dahulu baru lindur dimasukkan), air hasil rebusan dibuang dan diganti dengan air yang baru kemudian direbus lagi. Hal ini dilakukan kembali sampai tiga kali agar zat taninnya hilang.

2. Setelah itu direndam di air kurang lebih 2 hari. Rendaman ini berfungsi untuk menghilangkan tannin yang ada di dalam buah sehingga buah menjadi tawar.

Api-api diblender

3. Setelah ditiriskan, tancang kemudian ditumbuk sampai halus atau diblender dengan ditambahkan air secukupnya.

4. Hasil blenderan ini kemudian dikeringkan dengan menggunakan karung beras plastik sebagai alasnya sehingga kering. Karung beras plastik yang telah digunting melebar kemudian dtuang bubur mangrove tersebut diatasnya hingga rata dan diusahakan bisa setipis mungkin menggunakan alat bantu sepatula.

5. Dijemur dibawah terik matahari hingga berwarna kecoklatan, dari serbuk- serbuk yang terkelupas tersebut dikumpulkan kemudian diremas, diblender dan diayak kembali sehingga hasil inilah yang dinamakan tepung mangrove (Avicenia sp.)

Hasil olahan tepung Mangrove

Tepung yang dihasilkan baik dari api- api ataupun lindur bisa digunakan sebagai bahan pembuat brownies, roti, ataupun produk- produk makanan lainnya, Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

Sumber: Kanopi Indonesia