Baca Juga
- Pengertian Rumah Adat
- Bungong Jeumpa-Makna Lirik lagu
- Kicir-kicir - Makna Lirik Lagu
- Gundul-gundul Pacul-Makna Lagu
- Tari Jaipong
- Rumah Lamin
- Rumah Adat Betang - Kalimantan
- Rumah Adat Jambi - Panggung Kajang Leko
- Rumah Adat Bali
- Mbaru Niang, Rumah Adat Wae Rebo, Flores
- Rumah Adat Maluku | BAILEO
- Joglo-Rumah Adat JawaJogja
Rumah Panggung Kajang Leko memiliki bentuk persegi panjang dengan ukuran kurang lebih 12 meter x 9 meter. Keunikannya terletak pada struktur konstruksi & seni ukiran yang menghiasi bangunan.
Konstruksi bubungan atap rumah dinamakan "gajah mabuk" diambil dari cerita nama si pembuat rumah yang mebuk cinta namun tidak disetujui. Bubungan tersebut dibuat melengkung ke atas menyerupai perahu dinamakan "jerambah" atau "lipat kajang" dengan atap bagian atas dinamakan kasau, terbuat dari anyaman ijuk yang dilipat dua untuk mencegah air masuk ke dalam rumah.
Pada langit-langit rumah terdapat pemisah/pembatas yang dinamai "tebar layar" yang berfungsi untuk menahan rembesan tepias air hujan. Ruang diantara layar tebar dan atap biasanya difungsikan untuk menyimpan peralatan. sedangkan di bagian tepi, dinding rumah terbuat dari kayu yang dihiasi dengan ukiran.
Pintu rumah kajang leko ada tiga macam yaitu: pintu tegak, pintu masidinding, dan pintu balik melintang.
Rumah Panggung Kajang Lako memiliki 30 tiang yang terdiri dari 24 tiang utama dan 6 tiang palamban.
Rumah Panggung Kajang Leko adalah salah satu bentuk pengejawantahan cita rasa seni, budaya, dan keyakinan masyarakat Jambi yang tersirat mulai dari bentuk bangunan, fungsi ruangan, seni ukiran, dll