- Kekuatan dan kecepatan kontraksi otot ventrikel, makin Kuta dan cepat, makin keras bunyinya.
- Posisi daun katup atrio-ventrikular pada saat sebelum kontraksi ventrikel. Makin dekat terhadap posisi tertutup, makin kecil kesempatan akselerasi darah yang keluar dari ventrikel, dan makin pelan terdengarnya BJ I. Sebaliknya, makin lebar terbukanya katup atrioventrikular sebelum kontraksi, makin keras BJ I, karena akselerasi darah dan gerakan katup lebih cepat.
- Jarak jantung terhadap dinding dada. Pada pasien dengan dada kurus, BJ akan terdengar lebih keras dibandingkan dengan pasien gemuk. Demikian juga pada pasien dengan emfisema pulmonum, BJ akan terdengar lebih lemah.
Baca Juga
![]() |
Lokasi Auskultasi untuk mendengar bunyi jantung |
- Klik ejeksi (ejection click) : adalah bunyi yang disebabkan karena pembukaan katup semilunar pada stenosis/penyempitan.
- Ketukan perikardial : bunyi ekstrakardial yang terdengar akibat getaran/gerakan perikardial pada perikarditis/efusi perikardium.
- Bising holosistolik: mengisi seluruh fase siklus jantung. Ditemukan pada mitra insuffisiensi atau ventricular sepal defect (VSD).
- Bising sistolik-diastolik: mengisi baik fase sistolik maupun diastolik siklus jantung.
- Bising sistolik: terdengar pada fase sistolik, ditemukan pada Atrial Stenosis (AS), Pulmonal Stenosis (PS), Ventrikular Septal Defect (VSD), Mitral Insuffisiensi (MI).
- Bising diastolik: terdengar pada fase diastolik, misalnya pada Insuffisiensi Aorta (AI).
- Continous Murmur: terdengar terus-menerus, misalnya pada Patent Ductus Arteriosus (PDA).
- Bising yang terdengar pada sebagian dari satu fase siklus jantung: (1) Late systolic murmur, misalnya pada prolaps katup mitral, (2) Early diastolic murmur, misalnya pada aorta insuffiency (AI) atau pulmonal inssufisiency (PI) (3) Late diastolic murmur, misalnya pada mitral stenosis.