Permasalahan Hidup Umat Islim dalam Kehidupan Sehari-hari

Allah berfirman di surat al-Kahfi,
Ketika menjelaskan ayat ini, Imam Ibnu Utsaimin mengatakan,
Dari Abdillah bin Amir bin Rabiah, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Terdapat beberapa keadaan, dimana kita dianjurkan mengucapkan subhanallah. Diantaranya,
Pertama, ketika kita keheranan terdapat sikap.
Misalnya, terlalu bodoh, terlalu kaku, terlalu aneh, dan lain sebagainya.
Kita lihat beberapa kasus berikut,
Wanita ini tetap bertanya, “Lalu bagaimana cara membersihkannya.”
Kasus ketiga, Aisyah pernah ditanya seseorang,
“Apakah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melihat Allah?”
Aisyah langsung mengatakan,
an-Nawawi mengatakan,
Kedua, Keheranan ketika ada sesuatu yang besar terjadi
Dari Muhammad bin Jahsy radhiallahu ‘anhu, “Suatu ketika, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat ke arah langit, kemudian beliau bersabda,
Beliau menjawab,
![]() |
Meniup Makanan dan Minuman |
"Bila salah satu di antara kalian minum, maka janganlah menghembuskan ke dalam tempat minum" (HR Muslim & Qotadah)
Mengapa demikian? itu disebabkan oleh ketika manusia mengeluarkan nafas adalah mengeluarkan zat asam arang, suatu zat yang harus di buang. Dan waktu kita menghirup, kita menghirup zat asam. Suatu zat yang sangat dibutuhkan untuk pembakaran. Bila kita menghembuskan minuman atau makanan kemudian kita minum atau kita makan, berarti kita memasukkan kembali zat asam arang ke dalam tubuh kita, yang mana seharusnya zat asam arang itu dibuang.
3. Minum dalam sekali nafas


Islam adalah agama yang telah menjelaskan adab berbagai hal sampai-sampai dalam hal yang kecil dan sederhana, semisal dalam hal bersin dan menguap. Ada adab yang Islam ajarkan dalam dua aktivitas tersebut. Adab yang Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam ajarkan ini telah dibuktikan ampuhnya oleh para dokter. Sungguh ini adalah mukjizat yang luar biasa.
Mengenai menguap terdapat hadits dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Karenanya apabila salah seorang dari kalian bersin lalu dia memuji Allah, maka kewajiban atas setiap muslim yang mendengarnya untuk mentasymitnya(mengucapkan yarhamukallah). Adapun menguap, maka dia tidaklah datang kecuali dari setan. Karenanya hendaklah menahan menguap semampunya. Jika dia sampai mengucapkan ‘haaah’, maka setan akan menertawainya.” (HR. Bukhari)
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Bila salah seorang dari kalian menguap maka hendaklah dia menahan mulutnya dengan tangannya karena sesungguhnya setan akan masuk.” (HR. Muslim)
Imam Ibnu Hajar berkata, "Imam Al-Khathabi mengatakan bahwa makna cinta dan benci pada hadits di atas dikembalikan kepada sebab yang termaktub dalam hadits itu. Yaitu bahwa bersin terjadi karena badan yang kering dan pori-pori kulit terbuka, dan tidak tercapainya rasa kenyang. Ini berbeda dengan orang yang menguap. Menguap terjadi karena badan yang kekenyangan, dan badan terasa berat untuk beraktivitas, hal ini karena banyaknya makan . Bersin bisa menggerakkan orang untuk bisa beribadah, sedangkan menguap menjadikan orang itu malas" (Fathul Baari, 10/607)
Adapun mengenai bersin, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bagaimana seseorang yang mendengar orang yang bersin dan memuji Allah agar membalas pujian tersebut. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
“Ababila salah seorang dari kalian bersin, hendaknya dia mengucapkan, “alhamdulillah” sedangkan saudaranya atau temannya hendaklah mengucapkan, “yarhamukallah (Semoga Allah merahmatimu). Jika saudaranya berkata ‘yarhamukallah’ maka hendaknya dia berkata, “yahdikumullah wa yushlih baalakum (Semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki hatimu).” (HR. Bukhari)
Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu anhu, beliau berkata bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Bila salah seorang dari kalian bersin lalu memuji Allah maka tasymitlah dia. Tapi bila dia tidak memuji Allah, maka jangan kamu tasymit dia.” (HR. Muslim). Tasymit adalah mengucapkan ‘yarhamukallah’.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dia berkata:
“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersin, beliau menutup wajahnya dengan tangan atau kainnya sambil merendahkan suaranya.” (HR. Abu Daud, At-Tirmizi, dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 4755)
5. Menyembunyikan Ilmu
Dalam hadist yang lain :

Baca Juga
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Kalam Ulama
Menjawab Salam Orang Lain Saat Khutbah
Menjawab Salam Khotib
Dalam kitab Al Inshof (4: 56, Asy Syamilah), salah satu kitab fikih madzhab Hambali disebutkan,
Menjawab Kumandang Adzan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Menjawab Shalawat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dari ‘Ali bin Abi Tholib, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
Menjawab Orang yang Bersin
Berbicara dengan Khotib
Begitu pula dalam kisah Sulaik. Dari Jabir bin ‘Abdillah, ia berkata,

Haramnya Mengghibah:
8. Berdoa dan ingin cepat dikabulkan

- Bersungguh-sungguh dalam memanjatkan doa.
- Yakin dengan hati mantap.
- Istiqamah, artinya tetap pada jalan yang lurus.
- tawadlu' dan tadarru', artinya merendah diri dengan suara lembut penuh iba dan pengharapan.
- dengan perasaan takut, khusyuk.
- Yakin akan terkabulnya permintaan (optimis).
- Jangan meminta segera terkabulkan.
- Menyebut Asma Allah, jangan selainnya.