- Menurut Slamento, mengajar yang efektif ialah mengajar yang dapat membawa belajar siswa menjadi efektif pula. Belajar disini adalah suatu aktivitas mencari, menemukan dan melihat pokok masalah.
- Menurut Medley, ada empat karakteristik dari mengajar yang efektif, yaitu:
- Penampilan mengajar (penguasaan bahan ajar), termasuk persiapan dalam mengajar;
- Cara mengajar (pemilihan model instruksi, alat bantu mengajar dan evaluasi yang dipakai);
- Kompetensi dalam mengajar;
- Pengambilan keputusan yang bijaksana;
- Kalau menurut Shachelford dan Henak, bahwa pengajar yang efektif didefinisikan sebagai berikut: “Effective teacher are knowledgable about the theories of presentation, learning, and learner characteristics”.
- Apa yang diajarkan;
- Teori pengajaran (pemilihan instructional design) yang relevan;
- Hal-hal baru (mau melakukan penelitian untuk memperkaya isi bahan ajar yang diberikan);
- Karakteristik siswa.


- Penguasaan bahan pelajaran; guru harus menguasai bahan pelajaran sebaik mungkin, sehingga dapat membuat perencanaan pelajaran dengan baik, memikirkan variasi metode, cara memecahkan persoalan dan membatasi bahan, membimbing siswa ke arah tujuan yang diharapkan, tanpa kehilangan kepercayaan terhadap dirinya.
- Cinta kepada yang diajarkan; guru yang mencintai pelajaran yang diberikan, akan berusaha mengajar dengan efektif, agar pelajaran itu dapat menjadi milik siswa sehingga bagi kehidupan kelak. Guru yang cinta pada pekerjaannya akan menyadari pula bahwa mengajar adalah profesinya, sehingga pantang mundur walaupun banyak mengalami kesulitan dalam tugasnya. Ia berusaha mengatasinya dengan ketekunan, kesabaran dan keteladanan.
- Pengalaman pribadi dan pengetahuan yang telah dimiliki siswa; guru perlu meneliti hal-hal tersebut termasuk kemampuan dan prestasi siswa, dengan cara apa saja yang dapat mengungkap masalah itu.
- Variasi metode; sebagaimana penjelasan sebelumnya, jika guru hanya menggunakan salah satu metode maka pembelajaran akan membosankan, siswa tidak tertarik pada materi yang diajarkan. Dengan metode yang bervariasi dapat meningkatkan motivasi dan prestasi siswa dalam belajar.
- Seorang guru mengajar harus memberikan pengetahuan yang actual dan dipersiapkan sebaik-baiknya. Pengetahuan yang actual akan menarik minat siswa, sehingga pelajaran guru akan menimbulkan rangsangan yang efektif bagi proses belajar siswa.
- Guru harus berani memberikan pujian (reward); pujian yang diberikan dengan tepat dapatt mengakibatkan siswa mempunyai sikap yang positif, daripada guru yang selalu mengkritik dan mencela. Pujian dapat menjadi motivasi belajar yang positif bagi siswa.
- Menimbulkan semangat belajar secara individual; masing-masing siswa mempunyai perbedaan dalam pengalaman, kemampuan dan sifat-sifat pribadi yang lain, sehingga dapat memberikan kebebasan dan kebiasaan bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dengan penuh inisiatif dan kreatif dalam pekerjaannya.
- Melibatkan anak/peserta didik secara aktif.
- Menarik perhatian dan membangkitkan motivasi.
- Memperhatikan perbedaan individual anak/peserta didik.
- Manarik/membangkitkan minat dan bakat peserta didik.
- Menerapkan ilmu pengetahuan ke dalam dunia nyata.
- Panyampaian materi pengajaran dengan bahasa yang jelas dan menarik.
- Menggunakan metode yang bervariasi
- Adanya korelasi antara materi dengan humor
- Menggunakan alat peraga yang tepat
- Memberikan penghargaan dan hukuman yang mendidik, serta sesuai dengan perbuatannya.
Baca Juga
- Definisi Psikologi, Pendidikan Dan Psikologi Pendidikan
- Spiritual Dan Religiusitas
- Contoh Surat Dinas Resmi Sekolah Yang Benar
- Contoh Surat Keterangan Kematian
- Contoh Surat Izin Tidak Masuk Sekolah Karena Sakit
- bentuk-bentuk kawat dan jenis-jenis fhoto kawat
- Pengertian Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Menurut Ahli
- Pengertian Efektifitas Menurut Ahli
- Pengertian Cooperative Learning Menurut Ahli
- Pengertian Dan Pemberdayaan Masyarakat Menurut Ahli
- Pengertian Operasi Dan Pemeliharaan Menurut Ahli
- Pengertian Perencanaan Pembangunan Menurut Ahli
- Pengertian Hutan, Jenis Hutan Dan Manfaatnya
- Pengertian Filsafat Matematika Menurut Ahli
- Pengertian Dan Tinjauan Tentang Efektivitas Pembelajaran PAI
- Pengertian Dan Tinjauan Tentang Teori Belajar Sibernetik Menurut Para Ahli
- Manusia dalam Perspektif Psikologi
- Psikologi Kultural Dan Semiotik: Arti Yang Bertentangan Dalam Praktek Pendidikan
- Manusia dalam Perspektif Psikologi
- Bahan ajar diberikan dengan cara kaku (tidak fleksibel), sehingga terkesan bahwa pengajaran tersebut terasa ‘kering’ dan ‘tidak menarik’
- Pengajar memberikan bahan ajar dengan membaca saja, tanpa diselingi dengan penggunaan dengan penggunaan alat Bantu pengajaran (aspek ‘mendengar’ lebih banyak daripada ‘aspek melihat’).
- Tidak ada variasi dalam cara mengajar, tidak ada penekanan terhadap mana materi yang penting dan aspek mana yang kurang penting.
- Pembicaraan sering menyimpang dari silabus yang ditetapkan.
- Penyampaian bahan ajar yang sulit, tidak dapat dijelaskan secara baik, sehingga siswa sulit memahaminya.
- Tugas-tugas yang diberikan siswa sering berubah-ubah dari yang semula ditetapkan sehingga menyulitkan siswa untuk mengatur waktu penyelesaian.
- Pengorganisasian yang acak-acakan, sehingga pemberian bahan ajar menjadi kurang sistematis.
- Tidak mau atau hanya sedikit menerima umpan balik dari siswa atau pun dari teman sejawatnya.
- Penilaian yang kurang adil atau tidak objektif.
- Kurang menyenangi tugas atau profesinya sebagai pengajar.
- Sulit untuk ditemui atau dicari siswa saat siswa dalam kesulitan memahami pelajaran dan perlu bimbingan.
- Sombong dan tinggi hati, sehingga tidak memerlukan komentar atau umpan balik dari orang lain.
- Pengajar tidak cukup waktu dalam melaksanakan pengajaran
- Karena sibuknya pengajar yang bersangkutan, sehingga ia sering mengubahubah waktu pengajaran, akibatnya siswa kurang siap mengikuti pembelajaran.
- Alokasi waktu yang kurang tepat, missal karena keterbatasan ruangan.
- Aaalokasi tempat pembelajaran yang terpencar-pencar, sehingga kurang bisa tepat waktu.
- Waktu pengajaran yang berbenturan aktivitas akademik lain, seperti rapat – rapat maupun undangan yang datang mendadak.
- Pengajar tidak mempunyai alternatif dalam penentuan buku wajib bagi siswa.
- Terbatasnya tenaga pengajar, sehingga sebagian pengajar mengajar yang sebenarnya bukan profesinya di bidang tersebut.
- Bahan ajar yang diberikan ‘itu-itu saja’ , menggunakan metode lama tanpa ada variasi mengajar yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Buku wajib yang ditentukan berbahasa asing, padahal banyak sekali siswa yang belum paham basa yang digunakan dalam buku tersebut.
- Jujurlah pada anda sendiri. Sekiranya ada kekurangan anda dalam mengajar, maka terimalah kritik atau saran oran lain untuk memperbaiaki kekurangan anda tersebut.
- Hindari pemberian bahan ajar yang tidak terfokus pada satu permasalahan. Sebab bila anda memberikan apa saja tanpa arahan yang jelas, maka anda akan kehilangan topic mana yang penting dan mana yang kurang penting. c. Tuliskan apa yang anda berikan, walaupun itu hanya satu atau beberapa lembar agar siswa lebih mudah dalam mengikuti pembelajaran dan anda sendiri tidak kehilangan arah dalam memberikan pengajaran.
- Ikuti penataran atau seminar singkat tentang cara pengajaran yang baik yang dilakukan instansi terkait. Sebab dengan belajar pada orang lain yang mempunyai skill tentang itu adalah sangat baik untuk meningkatkan skill anda sendiri.
- Cari umpan balik dari cara anda memberikan bahan ajar dilihat dari aspek apa saja, apakah cara anda mengajara, pemilihan alat Bantu mengajar atau yang lainnya.
- Carilah ide-ide baru untuk meningkatkan cara anda mengajar.
- Persiapan atau perencanaan
- Pelaksanaan dengan baik
- Penilaian (evaluasi) yang baik.

- Kognitif; meliputi perubahan-perubahan dalam segi penguasaan pengetahuan dan perkembangan keterampilan/kemampuan yang diperlukan untuk menggunakan pengetahuan tersebut.
- Afektif; meliputi perubahan-perubahan dari segi sikap mental, perasaan dan kesadaran.
- Psikomotor; meliputi perubahan-perubahan dalam segi bentuk-bentuk tindakan motorik.



- Mengulang-ulang (supaya mudah dipahami).
- Sedikit demi sedikit/bertahap (supaya mudah dikuasai).
- Memilih yang paling ringan (algoritmik atau heuristik)
- Mudah dan luwes (pembelajaran yang fleksibel)
- Dalam kondisi segar (supaya lebih konsentrasi).
- Memilih waktu yang tepat.
- Memperhatikan bakat/potensi peserta didik.
- Mengikuti kecenderungan anak/peserta didik.
- Mengetahui tingkat kemampuan anak/peserta didik.
- Berjenjang/sesuai tahapan usia anak.
- Stabil dan berkelanjutan (dalam mengamalkan ilmu)
- Menyesuaikan perlakuan dengan martabat/keadaan.
- Menguji kemampuan/keterampilan (evaluasi).
- Adil (dalam berbuat, bersikap, dan memutuskan).
- Bertanya kepada ahlinya (feedback) sehingga tercipta komunikasi multi arah.