Masjid Rao-rao terletak di Nagari Rao-Rao, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Masjid Rao-Rao terletak di jalan poros antara Batusangkar dan Payakumbuh. Masjid ini dibangun pada tahun 1901 oleh masyarakat Nagari Rao-Rao dan mulai dipakai pada tahun 1918.
Arsitektur
Arsitektur masjid ini mengikuti gaya kolonial karena dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Diskripsi Bangunan
Atap masjid berbentuk atap tumpang bersusun empat. Hal ini melambangkan 4 suku yang ada di Nagari Rao-Rao, yaitu Caniago, Bendang Mandailing, Koto Piliang, dan Petapang Koto Ampek.
Menara
Menara masjid memakai gonjong sejumlah 4 buah yang juga melambangkan keempat suku tersebut.
Pintu dan Tiang
Pintu masuk masjid berjumlah 4 buah, tiang pada bagian utama masjid 4 buah, dan tiang di depan mihrab juga 4 buah. Kesemuanya ini juga melambangkan keempat suku yang ada.
Lantai
Baca Juga
- Masjid Al-Imam Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat
- Masjid Sa’adah Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat
- Masjid Tua Siguntur Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat
- Masjid Rao-Rao Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat
- Masjid Tuanku Pamansiangan Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat
- Masjid Pincuran Gadang Kabupaten Agam Sumatera Barat
- Masjid 60 Kurang Aso Kabupaten Solok Selatan Sumatera Barat
- Masjid Badano Kota Pariaman Sumatera Barat
Lantai masjid bagian dalam berupa lantai marmer hitam yang merupakan lantai baru. Adapun pada bagian luar masjid lantainya masih asli berupa lantai keramik dengan motif bunga berwarna coklat. Menurut pengurus masjid, keramik ini didatangkan dari Belanda.
Tangga dan Kolam
Tangga masuk ada 2 buah, di sebelah kiri dan kanan. Pada bagian depan masjid, yaitu pada bagian tangga kiri dan kanan, terdapat 2 buah kolam yang berfungsi sebagai tempat mencuci kaki sebelum memasuki masjid.
Ruang Utama
Di dalam ruang salat berdiri empat tiang utama yang terbuat dari beton.
Mihrab dan Mimbar
Di bagian mihrab masjid yang baru dibuat mimbar permanen pada tahun 1930, dihiasi hiasan berupa pecahan kaca keramik. Mimbar tersebut berukuran 3 × 1,38 meter dengan tinggi 3,1 meter, dengan 5 anak tangga.
Bangunan Tambahan
Di sebelah kiri masjid ini berdiri sebuah bangunan berlantai dua berukuran 7 × 10 m. Bangunan yang disebut "Markaz" tersebut selesai dibangun pada tahun 2001. Sementara itu di sebelah kanan masjid ini juga berdiri sebuah bangunan yang digunakan sebagai sekolah agama, yang sejak tahun 1982 berganti nama menjadi "Darul Huda" (sebelumnya Madrasah Islamiyah).