Ini merupakan episode terakhir cerita bersambung Kino dan Kiny. Selamat Membaca.
Episode Sebelumnya: Kino dan Kiny Part 3
Oh Kino
Kiny dan Linn sedang menunggu Kino diinterogasi Kepsek gara-gara Walk Out dari partai final kemarin.
"Gila! Kemarin itu Kino keren banget jurus-jurus silatnya. Rela bertarung habis-habisan demi nolong kamu, Kin. Udah mirip Yuda nyelametin Astri," puji Linn.
"Yuda? Siapa Yuda?" Kiny tak tahu.
"Yuda. Yang di film Merantau itu. Suaminya Audy. Masa nggak tau?"
"Suaminya Audi kan Iko Uwais?"
"Masa sih? Berarti sama Yuda cerai? Dasar artis!"
Beberapa saat kemudian Kino muncul dengan wajah murung, luka di pipinya tampak tertutup plaster. Kiny merasa sangat bersalah melihat itu.
Baca Juga
Hati Kiny terenyuh. Menatap Kino dalam-dalam. "Maukah jadi pelindungku selamanya?"
Kino sedikit terhenyak, Kiny ditatapnya dengan nanar, kemudian menggangguk lembut. Di dalam hati, Kino terpekik bahagia. Tak sia-sia ia melepaskan partai final kemarin. Biarlah piala bergilir itu jatuh ke pesilat lain, toh hari ini ia telah mendapatkan kemenangan yang hadiahnya melebihi piala-piala turnamen olimpiade sekalipun.
"Papaku pengen ketemu kamu. Pulang sekolah nanti mau gak main ke rumahku?" ajak Kiny lembut, dan Kino jawab hanya dengan anggukkan kepala.
Tiba-tiba HP Kino berdering. Sesaat ia tampak gelagapan melihat nomor yang menghubunginya.
"Emm.. Kiny, maaf aku terima telepon bentar. Kamu jangan kemana-mana, ya?"
Dengan wajah sedikit tegang, Kino berlari menuju luar sekolah. Di tepi jalan seorang lelaki berwajah lebam menunggunya dengan sorot mata tak bersahabat.
"Bang Jupri kan sudah bersedia dibayar belakangan," kata Kino kepada orang itu.
"Gua tau! Tapi Boy dan Jon masuk rumah sakit gara-gara lo mukulnya kelewatan. Bos Ade juga gak terima mobilnya penyok! Skenarionya kan gak sampai segitu!"
"Saya terpaksa melakukan itu biar kelihatan sungguh-sungguh, Bang. Bang Jupri tenang aja, setelah menikahi anak konglomerat itu, saya akan bayar lebih. Sore ini saya udah diajak ke rum...
"TIDAK!!! Siapa yang sudi menikah sama cowok munafik serendah kamu! Pendusta!" teriak Kiny yang tahu-tahu sudah di belakang Kino.