Baca Juga
Menurut BRAy. Moertini Sudibyo Notosubianto H, ada dua cara mewiron, cara Yogyakarta yang memperlihatkan garis tepi kain batik, dan gaya Solo yang menyembunyikan garis tepi kain batik. Jumlah wiron bebas, bisa genap ataupun ganjil. Banyaknya wiru bergantung pada ukuran tubuh pemakainya. Kalau kurus wirunya bisa lebih banyak. Kalau gemuk kadang-kadang cuma dapat 4 lipatan.
Ukuran wiru untuk perempuan adalah 2 jari, sementara untuk pria adalah 3 jari, saat memakai kain maka lilitan kain perempuan dilakukan dengan menutup ke arah kanan, sementara pria kebalikannya yaitu menutup ke arah kiri. "Yang harus diperhatikan saat mewiron adalah bagian yang di luar dan dalam, hal ini bisa dilihat dengan memerhatikan keliman di tepi kain yang biasanya dilipat ke arah paparan yang harus berada di dalam."
Sebelum menutup pembicaraan Eyang De mengingatkan bahwa jika hendak mengunjungi acara di Keraton Solo mau pun Yogyakarta, maka kenakanlah kain sogan yang memiliki nama motif. "Jangan pakai kain sutera dengan motif modern seperti yang sering dipakai anak-anak sekarang ini, pakailah kain-kain sogan seperti Sido Luhur, Sido Mukti, dan lain sebagainya, di mana kainnya itu sendiri memiliki bobot."
Cara Mewiron sebagai berikut
Sumber: Seri Buku 1001 Ide Kreatif Art Kea