Baca Juga
Selamat datang di softilmu, blog tentang ilmu pengetahuan yang berbagi dengan penuh keikhlasan. Kali ini kami akan berbagi ilmu tentang INFLASI, beberapa Poin utama yang akan kami bahas adalah Pengertian Inflasi, Penyebab atau Sumber Inflasi, Teori Inflasi, Jenis-Jenis Inflasi, dan Cara Menghitung Inflasi. Langsung saja ya semoga dapat bermanfaat ilmunya.
A. PENGERTIAN INFLASI
Secara sederhana, Inflasi adalah kenaikan harga - harga secara secara umum dan terus menerus. Karena harga barang terus naik, maka inflasi akan menyebabkan turunnya nilai mata uang dan menurunkan daya beli masyarakat. Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang tidak akan mampu dihilangkan secara tuntas. Oleh karena itu upaya pemerintah adalah untuk mengontrol laju inflasi karena kita tidak bisa mengatasi inflasi sampai tuntas. Sumber dari penyebab inflasi adalah uang yang beredar di masyarakat lebih banyak dari yang dibutuhkan.
PENGERTIAN, PENYEBAB, DAN JENI INFLASI |
B. PENYEBAB ATAU SUMBER INFLASI
Terdapat tiga penyebab utama Inflasi, yaitu :
- Inflasi karena Naiknya Permintaan (Demand Pull Inflation), Inflasi ini terjadi karena menigkatnya permintaan total yang berlebihan sehingga akan memberi pengaruh pada harga barang atau jasa. Kenaikan permintaan terjadi karena masyarakat memiliki dana yang cukup, Hal ini membuktikan bahwa uang yang beredar di masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Akibat banyaknya uang yang beredar, maka daya beli masyarakat akan meningkat sehingga akan meningkatkan harga pula.
- Inflasi karena Biaya Produksi (Cost Pust Inflation), yaitu inflasi yang terjadi karena peningkatan biaya produksi untuk menghasilkan barang yang akan dipasarkan. Kenaikan Harga terjadi pada tingkat produsen (kelompok ekonomi yang memproduksi barang atau jasa). Akibat terjadi kenaikan harga produksi, produsen akan menaikkan harga barang untuk menutupi dana produksi.
- Imported Inflation, yaitu inflasi yang terjadi karena kenaikan harga barang di luar negeri dan berpengaruh kepada negara lain yang memiliki hubungan ekonomi dengan negara tersebut. Oleh karena itu inflasi akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekspor dan Impor.
C. JENIS – JENIS INFLASI
1. Berdasarkan Tingkat Keparahannya
- Inflasi Ringan (Creeping Inflation), yaitu inflasi yang besarnya kurang dari 10 % per tahun. Inflasi ini tidak akan memberi pengaruh yang besar terhadap keadaan ekonomi suatu negara, selain itu inflasi ini juga dibutuhkan agar produsen memproduksi lebih banyak barang.
- Inflasi Sedang (Galloping Inflation), yaitu Inflasi yang besarnya antara 10 – 30 % per tahun. Inflasi ini dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat namun belum terlalu membahayakan bagi negara. Kenaikan harga pada inflasi sedang cenderung cepat.
- Inflasi Berat (High Inflation), yaitu inflasi yang besarnya antara 30 – 100 %. Inflasi berat akan membuat kondisi ekonomi di suatu negara menjadi kacau.
- Inflasi Sangat Berat (HyperInflation), yaitu inflasi yang bersarnya lebih dari 100%. Pada kondisi ini, masyarakat tidak mau menyimpan uang karena nilainya menurun drastis dengan sangat cepat, sehingga banyak yang membelanjakan uangnya.
2. Berdasarkan Asalnya
- Inflasi Dalam Negeri (Domestic Inflation),yaitu inflasi yang timbul karena adanya defisit (pengeluaran > pemasukan) pembiayaan atau belanja negara. Sehingga pemerintah mengatasinya dengan mecetak uang baru. Adanya uang baru membuat peredaran uang semakin luas sehingga akan berakibat pada kenaikan harga barang.
- Inflasi Luar Negeri (Imported Inflation),yaitu inflasi yang dipicu oleh kenaikan harga barang pada suatu negara, sehingga negara lain yang memiliki hubungan ekonomi (ekspor impor) dengan negara tersebut akan terpengaruh oleh inflasi.
3. Berdasarkan Barang yang harganya naik
- Inflasi Tertutup (Closed Inflation), yaitu inflasi yang disebabkan oleh naiknya harga dari satu, dua, atau hanya beberapa barang. Inflasi ini biasanya terjadi apabila barang yang harganya naik merupakan barang yang sangat berpengaruh pada negara tersebut. Contohnya kenaikan harga beras di Indonesia.
- Inflasi terbuka (Open Inflation), yaitu inflasi yang disebabkan oleh naiknya harga semua barang pada negara.
D. TEORI INFLASI
a. Teori Kuantitas
Secara khusus, Teori ini menjelaskan bahwa tingginya harga barang ditentukan oleh banyaknya uang yang beredar di masyarakat, cepatnya perpindahan uang, dan turunnya transaksi barang produksi. Semakin banyak uang yang beredar maka semakin tinggi harga barang. Namun secara umum teori ini menjelaskan 3 hal, yaitu :
- Jika dalam suatu sistem perekonomian, jumlah uang yang beredar (M) dan transaksi barang produksi (T) relatif tetap, maka harga (P) akan naik jika perpindahan uang (V) dari satu tangan ke tangan lain berlangsung cepat (masyarakat terlalu konsumtif).
- Jika dalam suatu sistem perekonomian, Kecepatan perpindahan uang (V) dan jumlah barang produksi (T) Tetap. Maka Kenaikan harga disebabkan oleh terlalu banyak uang yang dicetak dan beredar di masyarakat.
- Jika dalam suatu sistem perekonomian, kecepatan perpindahan uang (V) dan jumlah uang yang beredar (M) tetap. Maka kenaikan harga disebabkan oleh turunnya transaksi barang produksi (T)
b. Teori Keynes
Teori Keynes menyatakan bahwa inflasi terjadi karena masyarakat mencoba untuk hidup di luar batas kemampuan ekonominya atau beberapa golongan masyarakat terlalu bernafsu untuk memiliki barang yang diinginkan secara berlebihan. Intinya, Inflasi terjadi karena adanya persaingan antar masyarakat yang akan membuat tingginya permintaan dan produksi barang yang lebih sehingga menyebabkan kenaikan harga.
c. Teori Strukturalis
Teori ini menjelaskan inflasi dari segi struktural ekonomi yang kaku. Menurutnya, Inflasi terjadi karena produsen tidak mampu memenuhi permintaan terhadap barang yang terlalu banyak, sehingga keagiatan produksi berlangsung lambat, sehingga akan terjadi kenaikan harga barang, karena barang yang dicari menjadi sedikit langka.
E. PERHITUNGAN DAN RUMUS INFLASI
Inflasi merupakan hal yang sangat penting dalam perekonomian, oleh karena ini kita harus bisa menghitungnya dengan pasti agar tahu bagaimana keadaan sistem perekonomian dalam lingkungan kita. Nah Kenaikan harga Inflasi atau Laju Inflasi adalah Persentase kenaikan harga dari beberapa indeks harga dari satu periode ke periode lainnya. Sedangkan Indeks Harga adalah perbandingan harga rata-rata barang pada tahun yang dihitung dengan harga rata-rata barang pada tahun dasar. Tahun dasar yang kita gunakan disini adalah bebas, namun sebaiknya digunakan tahun dimana kondisi ekonomi stabil dan tidak terlalu lama dengan tahun yang dihitung.
Secara Matematis Inflasi dapat dirumuskan dengan
(IHn – IH(n-1) / IH(n-1)) x 100%
Ada beberpa indikator yang dijadikan pedoman untuk mengetahui inflasi, yaitu :
- Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah Indeks yang menunjukan seberapa tinggi tingkat pembelian harga atau jasa oleh konsumen dalam jangka waktu tertentu. IHK berguna untuk menilai inflasi dari sisi konsumen dan dianggap mencerminkan rata-rata konsumsi masyarakat.
- Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) adalah indeks yang menunjukan seberapa tinggi tingkat harga barang atau jasa yang diterima produsen dalam berbagai tingkatan produksi. IHPB digunakan untuk melihat inflasi dari sisi produsen. IHPB menggali informasi tentang besarnya perubahan harga pada tingkat harga perdagangan besar (grosir) pada daerah tertentu.
- Indeks Harga Implisit (IHI) adalah indeks yang menunjukan seberapa tinggi tingkat harga barang dan jasa yang biasa dibeli konsumen dalam julah yang besar. IHI umumnya meliputi wilayah yang lumayan luas dalam pengamatannya. IHI berguna untuk menilai inflasi dari sisi Ekonomi Makro.
Nah Itulah pembahasan kami kali ini tentang Pengertian, Penyebab, dan Jenis- Jenis Inflasi. Semoga dapat bermanfaat bagi sahabat semua. Apabila masih ada materi yang belum dipahami terkait dengan postingan kali ini, silahkan tanyakan pada kotak komentar di bawah. Terimakasih telah berkunjung di Softilmu. J