Baca Juga


Kreativitas bangsa Indonesia tercermin melalui kemampuan sumber daya manusia yang dimilikinya dalam menciptakan beragam jenis kain sejak 1.500 tahun silam. Selama kurun waktu tersebut, suku-suku bangsa di Nusantara menciptakan berbagai teknik pembuatan kain dan ragam hiasnya dalam berbagai wujud, bentuk dan sifat yang berbeda satu sama lain. Salah satunya yaitu berupa kain tenun Sawu yang diciptakan oleh suku Sawu dari Nusa Tenggara Timur yang menamakan pulaunya sebagai Rai Hawu. Berdasarkan cerita yang berkembang, Sawu merupakan tokoh mitos Hawu Ga yang pertama kali mendatangi pulau Sawu (terletak diantara pulau Timor dan pulau Sumba). Silahkan baca: Daya Tarik Kain Sawu.

Kain Sawu 

Sumber : https://www.flickr.com

Sebagai salah satu wujud kebudayaan dan kerajinan yang dimiliki oleh masyarakat suku Sawu, motif tenun ikat tersebut banyak dipengaruhi oleh sistem kekerabatan masyarakat setempat yang terbilang cukup rumit dan tidak dapat dijumpai pada kain tenun lainnya. Sistem kekerabatan yang dianut suku Sawu yaitu berupa sistem moiety yang dikenal sebagai kumpulan bunga.

Kain Sawu 

Sumber : http://www.fashionpromagazine.com

Motif kain tenun Sawu yang diciptakan dengan corak jalur besar dan bunga-bunga dalam warna biru tua yang dikombinasikan dengan warna merah memberi gambaran mengenai kedudukan seorang laki-laki dalam hubungan kekerabatan. Sementara warna biru muda digunakan untuk menggambarkan kaum perempuan yang mengenal kekerabatan secara lebih mendetail.

Kain Sawu 

Sumber : http://dians999.wordpress.com

Dalam kebudayaan suku Sawu, pekerjaan menenun seolah sudah mendarah daging bagi penduduknya. Bahkan menurut mereka, pekerjaan menenun adalah pekerjaan yang diturunkan oleh para dewa. Nilai sakral yang terkandung pada seni tenun ikat di suku Sawu dapat dilihat dari keikutsertaannya pada perlombaan dan upacara-upacara adat.

Kain Sawu 

Sumber : http://www.accdiy.com

Tenun ikat yang sering diperlombakan antara lain berupa si Hawu (sarung Sawu) dan Higihuri (selimut). Selain itu motif-motif yang ditampilkan di atas kain sarung Sawu di Nusa Tenggara Timur juga banyak bercerita tentang inspirasi Eropa khususnya Belanda yang hadir lewat ragam hias kelopak-kelopak bunga mawar.

Kain Sawu 

Sumber : http://www.pinterest.com

Sebagai pelengkap gaya berbusana, sahabat GPS Wisata Indonesia juga dapat memanfaatkan kain sawu untuk membuat kemeja, jaket, busana wanita, serta produk fashion lainnya.

Kain Sawu 

Sumber : http://www.accdiy.com

Semoga bermanfaat.

Sumber: Fitinline