Baca Juga
MEKANISME REAKSI ADISI ELEKTROFILIK (Kimia Organik III)
MEKANISME REAKSI ADISI ELEKTROFILIK (Kimia Organik III) - Pada senyawa alkena terdapat elektron π yang letaknya lebih jauh dari inti dibanding elektron pada ikatan σ, sehingga lebih mudah diserang oleh suatu elektrofil. Elektron pi adalah suatu nukleofil lemah.
Mekanisme reaksi adisi dari air terhadap etilen, suatu alkena sederhana
Tahapan reaksi
Serangan elektrofil terhadap ikatan π membentuk suatu karbokation
Serangan nukleofil terhadap karbokation
Tahap pertama berjalan lambat, dan merupakan tahap penentu laju
Tahap pertama berjalan lambat, dan merupakan tahap penentu laju
Bila alkena yang bereaksi adalah propena (alkena tak simetris karena substituen yang terikat pada karbon alkena tidak sama), maka ada dua kemungkinan produk yang terbentuk karena gugus OH dapat masuk pada karbon CH2 atau karbon CH3CH .
Kita dapat mengatakan bahwa produk yang terbentuk lebih cepat akan menjadi produk dominan dalam campuran. Dan kenyataannya kecepatan pembentukkan produk satu 100 kali lebih cepat dibanding produk yang lain. Sehingga secara teknis praktis hanya satu produk yang dapat diamati. Dengan kata lain produk yang diramalkan adalah produk yang laju pembentukannya lebih cepat.Masalahnya adalah bila ada dua kemungkinan, kita harus bisa menentukan produk mana yang terjadi dengan laju lebih cepat . Hal ini tergantung energi aktivasi untuk mencapai keadaan teraktifkan . Reaksi dengan energi keadaan transisi lebih rendah akan berlangsung lebih cepat dan menghasilkan produk lebih melimpah
Karbokation sekunder lebih stabil (mempunyai tingkat energi lebih rendah) dibanding carbocation primer . Gugus metil bersifat pendorong elektron yang membantu stabilisasi karbokation.
Secara umum dapat dikatakan mekanisme reaksi adisi alkena adalah serangan electrophile pada karbon yang kurang tersubstitusi pada tahap pertama dan serangan nucleophile pada karbon yang lebih tersubstitusi pada tahap kedua.
Mekanisme ini dapat digunakan untuk memprediksi produk adisi terhadap alkena tak simetris dengan syarat dapat menentukan gugus elektrofil dan nukleofil dari molekul yang akan diadisikan pada alkena tersebut . Sebagai contoh adisi menggunakan HBr . Ikatan dalam HBr bersifat polar dengan H positive dan Br negative. H+ adalah elektrofil dan Br- adalah nukleofil.
Penerapan dari mekanisme umum diatas adalah :
Metode alternatif untuk membuat suatu alkohol primer dikembangkan oleh H.C.Brown mengikuti rute di bawah:
Molekul Halogen misalnya Cl2 dan Br2 juga dapat ditambahkan pada ikatan rangkap alkena. Pada kasus ini tidak perlu mempertimbangkan orientasi masuknya gugus karena gugus yang masuk identik , tetapi aspek yang perlu dipahami adalah aspek stereokimia.
Jika bromine ditambahkan pada cyclopentene, ada dua kemungkinan produk yang dihasilkan tergantung orientasi ruang serangan kedua atom bromine. Bila dua atom menyerang dari arah yang sama produk yang terjadi adalah cis. Bila berlawanan produk yang terbentuk adalah trans. Hasil eksperimen menunjukkan produk yang terbentuk hanya trans .
Dari hasil pengamatan disimpulkan mekanisme yang terjadi adalah :
Tahap pertama
Tahap kedua
Sama dengan pada reaksi SN1 , serangan nukleofil terhadap karbokation dapat terjadi dari dua arah sehingga dihasilkan produk campuran cis dan trans.
Bila eksperimen hanya menghasilkan satu jenis produk, berarti dapat disimpulkan mekanisme reaksi tidak melalui pembentukan karbokation. Jadi harus ada mekanisme lain yang menyebabkan terhalangnya serangan nukleofilik dari arah yang sudah ada atom Br yang pertama. Ternyata pada tahap pertama atom Br menyerang kedua atom karbon alkena. Satu ikatan menggunakan elektron pi dari alkena, ikatan lain menggunakan elektron bebas Br. Hasilnya terbentuk suatu siklik antara dua karbon alkena dan Br bentuk ini disebut ion brominium
Serangan Br selanjutnya sama dengan pada reaksi SN2. Arah serangan adalah berlawanan dengan posisi Br yang pertama. Dan produk akhir adalah trans .