PENDAHULUAN
Solanum lycopersicum (buah tomat) sebenarnya berasal dari Amerika Tengah dan Meksiko. Hasil penelitian American Assosiation for Cancer Research, zat licopen atau antioksidan yang memberi warna merah pada pada tomatdiketahui memiliki emampuan mencegah kanker prostat, payudara, rahim dan menyusutkan tumor. Kandungan vitamin C dalam buah tomat relative cukup banyak sehingga dipercaya mempercepat kesembuhan luka, mencegah terjangkitnya penyakit skorbut, menghindarkan perdarahan dan pembuluh darah halus, dan membat kulit bebas dari jerawat. Kandungan vitamin A pada tomat juga cukup tinggi bisa membantu penyembuhan buta malam
Masyarakat Indonesia telah mengenal saus tomat sejak beberapa tahun yang lalu. Saus tomat biasanya dikonsumsi sebagai bahan penyedap makanan. Karena rasanya yang khas dan banyak diminati oleh masyarakat pada umumnya. Kalau kita mau ke sebuah restoran yang menyediakan masakan cina, terutama para penggemar mie bakso, biasanya di meja makan telah tersedia berbagai botol atau tempat yang digunakan untuk mewadahi saus tomat, sambal, garam dan cuka. Fungsi dari berbagai barang yang disebutkan tadi adalah sebagai penyedap makanan yang dihidangkan. Komoditi ini hanya dijual baik dipasar tradisional maupun diberbagai super market. Dalam kehidupan sehari-hari tomat hanya digunakan sebagai di dapur sebagai bumbu sayur dan pelengkap bumbu atau penyedap masakan, akan tetapi setelah menjadi saus dengan cita rasa yang khas maka saus tomat cocok dihidangkan aneka ragam makanan
1.2 Tujuan dan Kegunaan
1.3 Kandungan Buah Tomat
2 Lemak (g) 0,7 0,3
3 Karbohidrat (g) 3,8 4,2
4 Mineral (mg) 1 0,5
5 Kalsium (mg) 5 5
6 Fosfor (mg) 27 27
7 Zat besi (mg) 0,5 0,7
8 Vitamin A (SI) 96 450
9 Vitamin B (mg) 0,07 0,06
10 Vitamin C (mg) 30 40
11 Air (%) 93 94
2.1 PROSES PEMBUATAN SAUS TOMAT
A. BAHAN
1. Buah tomat. Buah tomat yang digunakan adalah yang telah matang sempurna dan berwarna merah rata. Jumlah 10 kg.
2. Bumbu. Bumbu-bumbu terdiri dari bawang putih giling (300 gram), bawang merah giling (300 gram), merica bubuk (100 gram), kayu manis bubuk (30 gram), gula pasir putih bersih yang telah dihaluskan (2 kg), cabe giling (100 gram), dan garam halus (500 gram).
3. Pengawet.
Asam benzoat larut dalam air (21,0 gram per liter). Dalam bentuk garam sodium benzoat kelarutannya adalah 660 gram per liter dan dalam bentuk kalsium benzoat adalah 40 gram per lietr. Dipasaran, biasanya senyawa benzoat tersedia dalam bentuk sodium benzoat dan kalsium benzoat. Yang paling banyak adalah sodium benzoat. Senyawa benzoat dapat menghambat pertumbuhan kapang dan khamir, bakteri penghasil toksin (racun), bakteri spora dan bakteri bukan pembusuk.
Senyawa ini dapat mempengaruhi rasa. Bahan makanan atau minuman yang diberi benzoat dapat memberikan kesan aroma fenol, yaitu seperti aroma obat cair. Asam benzoat digunakan untuk mengawetkan minuman ringan, pikel, saus sari buah dan sirup.
Efektifitas (daya guna) asam benzoat berkurang jika makanan mengandung lemak. Efektifitas benzoat bertambah jika bahan banyak mengandung garam dapur (NaCl) dan gula pasir. Penambahan senyawa belerang (SO2) atau senyawa sulfit SO3 -2 ) dan gas karbon (CO2) dapat meningkatkan efektifitas senyawa benzoat dalam menghambat pertumbuhan mikroba.
Senyawa benzoat dapat digunakan pada makanan danminuman pada konsentrasi 400 sampai 1000 mg per kg bahan. Untuk keperluan pengolahan saus ini, jumlah asam atau sodium benzoat yang digunakan adalah 8 gram.
B. ALAT
• Timbangan
• Gelas ukur
• Termometer
• Saringan
• Blender
• Kompor
• Pisau
• Corong
• GayunG
2.2 LANGKAH KERJA
Baca Juga
2.3 Proses Akhir Saus Tomat
Pasteurisasi sebenarnya merupakan proses akhir dari tahap pengawetan terhadap saos tomat yang telah dikemas berarti pasteurisisasi pelaksanaanya tidaklah sulit, tetapi sangat berarti terhadap kualitas produk. Apabila pasteurisasi tidak dlaksanakan, maka daya tahan saos tomat menjadi sangat berkurang dan serangkaian kegiatan kegiatan pengawetan yang sebelumnya sudah dilaksanakan tidak ada artinya. Pelaksanaan pasteurisasi terhadap botol - botol yang berisi saos tomat sangat sederhana, botol-botol yang berisi saos tomat setelah diperiksa kerapatannya (tidak bocor) kemudian dikukus selama kurang lebih 15 menit. Dengan demikian selesailah kegiatan pengawetan saos tomat.
Berbagai kegiatan dalam proses akhir sebenarnya hanya menyangkut penampilan saos tomat dalam botol-botol kemasan yaitu pembersihan, pemasangan segel pengaman, dan pengamanan label. Kadangkala bagian luar botol saos tomat belepotan dengan saos tomat yang tercecer saat pembotolan. Apabila hal ini di biarkan begitu saja, maka nama baik perusahaan akan rusak dan dianggap jorok. Untuk memebersihkannya dilakukan dengan kain bersih yang dibasahi air lalu dilap dengan kain kering. Segel pengamanan berfingsi untuk melindungi tutup botol sehingga saus tomat tidak dapat dibuka tanpa lebih dulu merusak segelnya. Segel pengaman dipasang setelah tutup botol dinyatakan terpasang sempurna melaui pemeriksaaan.
berfungsi untuk menyampaikan berbagai informasi seputar produk yaitu komposisi bahan, cara penggunaan, nomor izin dan registrasi, umur produk, berat atau volume produk, pesan-pesan tertentu (misalnya 100% halal), dan pembatasan konsumen untuk penderita penyakit tertentu
3.1 Kesimpulan
Buah tomat yang akan diolah menjadi produk setengah jadi harus memperhatikan aspek-aspek mutu yang akan mempengaruhi pada kualitas produk saus tomat. Banyak sekali hal-hal yang harus diperhatikan dan dialakukan pada tahapan-tahapan pengolahan saus tomat dari mulai penanganan buah tomat yang baru dipanen hingga mejadi prodik saus tomat yang dikemas pada botol.
Anonim. 2001. Saos Tomat. http://www.iptek.net.id/ Diakses tanggal 18 Oktober 2009.s
Sumber : Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera Barat, Hasbullah, Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barats
Suprapti, Lies. 2000. Membuat Saus Tomat. Surabaya: PT Trubus Agrisaranas
http://google//.coms
http://wikipedia.org/wiki/tomats