Baca Juga

Pemetaan agama dan politik sering dikumandang oleh mereka-mereka yang berkepentingan kekuasaan di satu sisi, dan di sisi yang lain agama disebarluaskan dengan kebijakan kekuasaan. Ada negara tertentu menjadikan agama sebagai dasar negara. Ada juga tidak mencampurkan agama dengan urusan negara, dan ini tetap terjadi. 
Dari pendekatan pemikiran Islam, tidak ada ahli politik Islam klasik dan pertengahan memisahkan hubungan agama dan negara. Mereka berpandangan bahwa agama mengatur negara. Tetapi menurut Ibnu Taimiyah menekankan pada hubungan simbolis, yaitu boleh memisahkan agama dengan negara dan boleh juga tidak dipisahkan, pendapat Ibnu Taimiyah ini diragukan oleh Sukron Kamil.  Jika menelusuri hubungan agama dan negara mulai dari pembentukan Pemerintahan di Madinah dan Nabi Muhammad saw. sebagai pemegang kekuasaan tunggal Islam dasar negara dan ini diberlakukan oleh pemerintahan Islam sesudah Nabi Muhammad saw, sampai pada abad pertengahan.