Baca Juga

Apakah Anda salah satu orang tua yang merasa kewalahan dalam menghadapi rasa malas anak dalam belajar? Sebagai orangtua pastinya akan merasa khawatir jika melihat anak tidak memiliki rasa semangat untuk belajar. Terlebih jika hal tesebut membawa dampak yang buruk bagi prestasi belajarnya.

Bagaimana cara mengatasi kondisi seperti ini? kondisi tersebut biasanya disebabkan oleh beberapa hal, sebagai orangtua harus mampu mengamati penyebabnya. Menurut Wita Mulyani selaku Psikolog LPT UI, bahwa beberapa orangtua sering sekali merasa tidak sabar dalam menghadapi anak ketika tidak ingin belajar, hal ini sering menimbulkan sikap orangtua yang keras dengan nada yang tinggi untuk mengancam anak supaya menurut. Sebenarnya cara ini tidaklah efektif, langkah ini akan menyebabkan anak semakin enggan untuk belajar karena tidak mempunyai rasa semangat lagi.

Sebaiknya dilihat dulu penyebab kenapa anak malas untuk belajar. Apakah anak mengalami gangguan, atau kelelahan karena aktivitas sekolah atau kursus, jelas Wita.

Jika penyebabnya adalah kelelahan, sebaiknya anak diberi waktu untuk istirahat. Ketika kondisi anak sudah mulai baik dan segar, buatlah sebuah suasana yang baik untuk mendukung kegiatan belajar dan persiapkan beberapa peralatan yang mampu menggugah minat anak untuk belajar.

Wita menjelaskan, Ciptakanlah rasa nyaman pada anak. Siapkanlah sejak awal alat yang dapat menarik minat anak untuk belajar anak, ini sangat membantu anak supaya tetap fokus. Sebagai contoh ketika belajar Matematika, gunakanlah alat peraga untuk menjelaskan materi pada anak, semisal pada kasus perkalian dapat menggunakan konsep permainan dengan alat peraga. Ini akan membuat anak menjadi tidak bosan.

Perhatikan juga tentang durasi belajar anak. Anak akan merasa bosan jika terlalu lama belajar, tentu saja daya serap anak terhadap materi menjadi tidak maksimal. Di sekolah anak sudah terlalu sibuk dengan materi yang diberikan guru, oleh sebab itu ada baiknya durasi anak belajar di rumah tidak terlalu lama. Waktu belajar di rumah tidak perlu terlalu panjang. Misal saja untuk mengerjakan soal cukup 15 menit dulu. Ini menyebabkan minat anak tidak hilang dan merasa bosan.