Baca Juga

Pengertian Dan Definisi Metode Kuantitatif Menurut Ahli
Menurut Sugiono (2008), metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah yang memandang suatu realitas itu dapat diklasifikasikan,konkrit,teramati dan terukur,hubungan variabelnya bersifat sebab akibat dimana data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik.

Pendekatan Analisis Kuantitatif
Pendekatan analisis kuantitatif terdiri atas perumusan masatah, menyusun model, mendapatkan data, mencari solusi, menguji solusi, menganalisis hasil, dan menginterprestasikan hasil 

Pemilihan Metode Kuantitatif
Metode dipilih sesuai dengan tujuan penelitian, setiap peneliti perlu mengidenitifikasi apakah data yang dimiliki memenuhi asumsi dasar yang harus dipenuhi setiap teknik, tahapan awal adalah metakukan seleksi (screening) data, yakni mengenali prilaku data,ada atau tidaknya nilai ekstrem (outliers), lengkap tidaknya data, dan desknpsi secara statistik dari data yang dimiliki.

Format penelitian kuantitatif dalam ilmu sosial tergantung pada permasalahan dan tujuan penelitian itu sendiri. Ada dua format penelitian kuantitatif berdasarkan paradigma dominan dalam metodologi penelitian kuantitatif yaitu format deskriptif dan format eksplanasi. Kedua format ini dijelaskan sebagai berikut

Gambar; Format Penelitian Kuantitatif
Sumber; Bungin (2008)

Metode Survei
Metode ini digunakan pada populasi yang luas dan menyebar,memungkinakan dilakukannya generalisasi suatu gejala sosial tertentu kepada gejala sosial dengan populasi yang lebih besar.Analisis yang muncul bukan kasus per kasus tetapi keseluruhan populasi.

Metode Kasus
Metode kasus memusatkan diri pada suatu unit tertentu dari berbagai variabel dan hanya menggunakan kasus tertentu sebagai object penelitian,bersifat mendalam,dan bersifat kasuistik terhadap object pebelitian tersebut.

Metode Eksplanasi
Metode yang menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya ,dimana menggunakan sampel dan hipotesis dan untuk menguji hipotesisnya menggunakan statistik inferensial.

Proses Penelitian Kuantitatif
Substansi proses penelitian kuantitatif menutut Bungin (2008) terdiri dari aktivitas yang berurutan sebagai berikut ;
  1. Mengeksplorasi, perumusan, dan penentuan masatah yang akan diteliti
  2. Mendesain model penelitian dan parameter penelitian
  3. Mendesain instrumen pengumpulan data penelitian 
  4. Melakukan pengumpulan data penelitian
  5. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian 
  6. Mendesain laporan hasil penelitian
Proses penelitian kuantitatif dimulai dengan kegiatan mengeksplorasi untuk melihat permasaiahan yang akan menjadi masalah yang hendak diteliti. Kemudian merumuskan masaiah penetitian dengan jelas sehingga terarah. masatah dalam penetitian kuatitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada dilapangan.berdasarkan rumusan masalah tersebut,dikumpulkan teori dan penelitian yang relevan untuk digunakan membuat disain model penelitian dan parameter penelitian sekaligus sebagai dasar pembuatan hipótesis.Agar suatu penelitian itu tepat sasaran dan mengarah ke tujuan maka didisainlah instrumen untuk pengumpulan data penelitian yang sebelumnya telah diuji bahwa instrumen tersebut valid dan reliabel untuk dijadikan sebagai alat pengumpulan data. Setelah data terkumpul maka diolah dan dianalisis yang mengarah pada hipotesis yang telah diajukan.Analisis data menggunakan statistik baik berupa statistik diskriptif maupun statistik infirensial tergantung pada metode yang digunakan.Hasil penelitian diuraikan dalam bentuk pembahasan yang kemudian disimpulkan dan dibuat saran.Setelah itu didisain laporan hasil penelitian yang mudah untuk dipahami oleh orang lain.

Pengertian Teori
Menurut Sugiyono (2008 ), teori merupakan suatu kumpulan konsep (concept), definisi, proposisi dan variabel yang keterkaitan antara satu sama lain secara sistematis dan telah digeneralisasikan, sehingga dapat menjelaskan dan mempredeksi fenomena (fakta-fakta) tertentu.

Peneliti bekerja atas dasar teori yang relevan. Sejauh teori yang digunakan adalah baik dan sesuai dengan keadaan, maka peneliti akan berhasil menjelaskan fenomena yang dimaksud. Suatu teori berguna untuk mendefinisikan suatu masalah yang didalamnya ada variabel-variabel tertentu,untuk mengartikan data dan fenomena-fenomena yang ditemukan.

Sugiyono (2008), Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjetaskan dan meramalkan fenomena.suatu teori akan memperoleh arti penting, bifa ia lebih banyak dapat melukiskan, dan meramalkan gejala yang ada. Mark 1963, dalam (Sugioyono, 2008), membedakan adanya tiga macam teori. Ketiga macam teori yang dimaksud ini berhubungan dengan data empiris, dan dibedakan sebagai berikut ;
  1. Teori deduktif; memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan diterangkan.
  2. Teori induktif, cara menerangkan adatah dari data ke arah teori..
  3. Teori fungsional; datam hal ini tampak suatu interaksi pengaruh antar data dan perkiraan teoritis, data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data.
Selanjutnya Hoy & Miskel (2001) dalam Huda (2007), mengemukakan bahwa komponen teori itu meliputi konsep dan asumsi. Konsep merupakan istilah yang bersifat abstrak dan bermakna generalisasi. Sedangkan asumsi merupakan pernyataan diterima kebenarannya tanpa pembuktian. Setiap teori akan mengalami perkembangan, dan perkembangan itu terjadi apabila teori sudah tidak relevan dan kurang berfungsi lagi untuk mengatasi masalah.

Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus berbekal teori. Dalam penelitian kuantitatif teori yang digunakan harus sudah jelas, karena teori disini akan berfungsi untuk memperjelas masatah yang diteliti, sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis, dan sebagai referensi untuk menyususn instrumen penelitian. Oleh karena itu landasan teori dalam proposal penelitian kuantitatif harus sudah jelas teori apa yang akan dipakai.

Agar teori dapat dipahami dengan lebih baik, maka perlu dipaparkan masing-masing komponen teori sebagai berikut ;

Konsep
Konsep merupakan sejumlah ciri yang berkaitan dengan suatu obyek atau standar yang umum atas obyek tersebut. Menurut Bungin (2008), konsep adatah generalisasi dari sekelompok fenomena yang sama. Konsep dibangun dari teori-teori yang digunakan untuk menjetaskan variabet-variabet yang akan diteliti dan memiliki tingkat generalisasi yang berbeda satu dengan lainnya. Konsep harus merupakan atribut berbagai kesamaan dari fenomena yang berbeda. 

Setiap penelitian kuantitatif dimulai dengan menjelaskan konsep penelitian yang digunakan, karena konsep penelitian ini merupakan kerangka acuan peneliti didalam mendesain penelitian. Konsep juga dibangun agar masyarakat akademik atau masyarakat ilmiah maupun konsumen atau pembaca laporan penelitian memahami apa yang dimaksud dengan pengertian variabel, indikator, parameter, maupun skala pengukuran yang dimaksud peneliti didalam penelitiannya.

Dalam mendesaian konsep penelitian, yang terpenting juga bagi peneliti harus mendesain konsep interaksi antar variabel-variabel penelitiannya. Karena itu peneliti harus menentukan pilihan sebenamya dari interaksi antar variabel­variabel itu. Disamping mengonsepsi interaksi antar variabel-variabel penelitian, perlu pula sebuah variabel didesain menurut apa yang diinginkan oleh peneliti dalam penelitiannya.

Selain mendesain variabel serta interaksi variabel-variabel penelitian, maka berikutnya pene(iti juga harus mendesain konsep penelitian dan konsep operasional. Konsep penelitian didesain untuk memberi batasan pemahaman terhadap variabel penelitian, sedangkan konsep operasional dimuat untuk membatasi parameter atau indikator yang diinginkan peneliti dalam penelitian,sehingga apapun variabel penelitian, semuanya hanya muncul dari konsep tersebut.

Variabel
Burhan Bungin ( 2008), mendefinisikan bahwa variabel berasal dari bahasa Inggris variable yang berarti faktor tidak tetap atau berubah-ubah. Namun bahasa Indonesia kontemporer telah terbiasa menggunakan kata variabel ini dengan pengertian yang lebih tepat disebut bervariasi. Dengan demikian variabel adalah fenomena yang bervariasi dalam bentuk, kualitas, kuantitas, mutu standar dan sebagainya.

Penjelasan-penjetasan mengenai variabel sangat bervariasi sebagaitnana bervariasinya variabel itu sendiri. Dalam pengertian yang lebih konkret variabel itu sendiri adalah konsep dalam bentuk konret atau konsep operasionai, penjelasan semacam ini adalah tergantung pula pada jenis penetitian yang dilakukan. Dalam penelitian kebijakan sosial, konsep dan variabel dibedakan dari sifat kompleksnya. Konsep biasanya digunakan dalam mendeskripsikan segala variabel yang abstrak dan kompleks, sedangkan variabel diartikan sebagai konsep yang lebih konkret dan acuan-acuannya lebih nyata.

Fungsi variabel dapat dibedakan menurut jenis dan macamnya, variabel dapat dibedakan menjadi 7 (Solimun, 2003), yaitu :

(1) . Dependent variable (variabel tergantung)
Suatu variabel yang menjadi pusat perhatian penefiti (tercakup dalam hipotesis penelitian), yang keragamannya ditentukan / tergantung ! dipengacuhi oleh variabel lainnya.

(2). Independent variable (variabel bebas)
Suatu variabel yang menjadi pusat perttatian peneliti, yang keragamanrrya mempakan kondisi yang ingin diselidiki 1 diteliti I dikaji dan mempengaruhi variabel tergantung.

(3). Intervene variable (variabel antara)
Adalah variabel yang bersifat menjadi perantara (sarana) dari hubungan variable bebas ke variabel tergantung. Sifatnya dapat memperlemah atau memperkuat pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung.

(4). Moderator variable
Adalah variabel yang bersifat memperkuat atau memperlemah pengaruh variable bebas terhadap variabel tergantung.

(5). Confounding variabel ( variabet pembaur )
Variabel yang tidak menjadi pusat perhatian peneliti (tidak tercakup dalam hipotesis penelitian), tetapi muncul dalam penelitian dan berpengaruh .terhadap variabel tergantung dan pengaruh tersebut mencampuri atau berbaur dengan variable bebas.

(6). Control vuriable (Variabel kendali)
Adalah variabel pembaur yang dapat dikendalikan pada saat riset desain. Pengendalian ini biasanya ditakukan dengan cara eblusi (mengeluarkan obyek yang tidak memenuhi kriteria) dan inklusi (menjadikan obyek yang memenuhi kriteria untuk diikutkan dalam sample penelitian), atau dengan blocking yaitu mengelompokkan obyek penelitian menjadi kelompok-kelompok yang reiatif homogen.

(7). Concomitunt variable (variable penyerta)
Adatah variabel pembaur yang tidak dapat dikendalikan pada saat riset desain. Variabel ini tidak dapat dikendalikan sehingga tetap menyertai (terikut) daiam proses penelitian, dengan konsekuensi data haruss diamati dan pengaruh baumya harus dieliminir.

Proposisi
Proposisi, menurut Emory dan Cooper (1996) dalam Huda (2007), merupakan suatu peryataan mengenai konsep-konsep yang dapat dinilai benar atau salah melalui suatu fenomena yang diamati. Misalnya, makin siang mahasis;wa belajar, maka makin kecil kemampuan mereka dalam menyerap isi pelajaran. Pemyataan ini adalah sebuah proposisi. Bilamana suatu proposisi dirumuskan untuk diuji secara empiris , maka proposisi tersebut disebut hipotetis, hipotetis bersifat sementara atau dugaan sementara.

Hipotesis
Sugiyono (2002),Hipotesis merupakan pernyataan sementara dari rumusan masalah yang perlu dibuktikan benar atau tidak. Jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan belum didasarkan pada fakta empiris dalam kenyataannya (empirical verivication).

Menurut Nazir ( 2005 ; 151), mendefinisikan hiprAesis tidak lain dari jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis menyatakan hubungan apa yang kita cari atau yang ingin kita pelajari. Hipotesis adalah pemyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenai dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi. Hipotesis adalah keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks,.

Dalam penelitian kuantitatif, ada pembagian jenis hipotesis (Bungin;2008) meliputi; 
(1 ). Hipotesis nol (Ho) 

Hipotesis nol disebut dengan hipotesis statistik yaitu hipotesis yang diuji dengan statistik.
(2) Hipotesis altematif (H1)

Hipotesis alternative juga disebutt sebagai hipotesis kerja atau hipotesis penelitian.
Untuk menguji hipotesis pilihlah uji statistik yang modelnya paling mendekati asumsi atau persyaratan yang memperbotehkan penggunaan uji tersebut dengan mempertmbangkan jenis data dan skala pengukuran data yang dipergunakan.selanjutnya tentukan taraf signifikansi dan besar sampel penelitian,hitunglah harga uji statistiknya dengan menggunakan sampel-sampelnya. .Ambil keputusaan dan kesimpulan : apakah Ho diterima atau ditolak, berdasarkan taraf signifikansi tertentu.